Sukses

Tiket Pesawat Domestik Diprediksi Bakal Lebih Murah pada Pertengahan 2024

Mahalnya harga tiket pesawat domestik dikeluhkan dengan cara dibandingkan dengan tarif penerbangan ke sejumlah beberapa negara tetangga.

Liputan6.com, Jakarta - Mahalnya harga tiket pesawat domestik, terutama sejak pandemi berlalu, terus dikeluhkan. Situasi itu disebut-sebut membuat masyarakat lebih memilih berwisata ke luar negeri. karena tiketnya relatif lebih terjangkau.

Menanggapi itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkap perkembangan soal harga tiket pesawat domestik yang tidak kunjung turun. "Tiket pesawat mahal ini sudah mulai tertangani," klaimnya di Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid, Senin, 6 Mei 2024.

Ia menyambung, "Pihak maskapai sudah menambah jumlah pesawat dan jumlah penerbangan. Kami memprediksi, di paruh kedua tahun ini, tiket pesawat domestik mudah-mudahan bisa lebih terjangkau (harganya)."

Harga tiket pesawat domestik dibandingkan dengan tarif ke beberapa negara tetangga yang dianggap tidak semahal tiket dalam negeri. Sandi mengaku segera bergerak menangani permasalahan tersebut.

Menparekraf berharap, penanganan ini bisa membuat harga tiket pesawat domestik tidak lagi melonjak dan memberatkan masyarakat. Selain itu, pihak maskapai diharapkan menambah jumlah penerbangan domestik.

Di sisi lain, ia menegaskan mahalnya tiket pesawat jangan dijadikan satu-satunya alasan tidak berwisata di Indonesia dan lebih memilih ke luar negeri. Ada beragam pilihan transportasi untuk pergi ke destinasi wisata, apalagi yang lokasinya tidak harus dicapai dengan pesawat.

"Yang tinggal di Jakarta, misalnya, kalau mau ke Sentul atau Curug Ciburian, kan enggak periu naik pesawat, bisa naik kendaraan pribadi atau angkutan darat lain. Jadi tetap bisa berwisata di Indonesia aja, tanpa harus naik pesawat, walau kita tetap berusaha supaya (harga) tiket pesawat jadi lebih berjangkau," tuturnya.

2 dari 4 halaman

Harga Tiket Pesawat Domestik Tidak Normal

Sebelumnya, harga tiket pesawat domestik dinilai "luar biasa mahal" di masa libur Lebaran 2024. Kehebohan ini dimulai dari sebuah cuitan di X, dulunya Twitter, yang memperlihatkan harga tiket pesawat rute Jakarta-Padang pada Sabtu, 6 April 2024.

"Kenapa mau Lebaran harga tiket ga ngotak!!! Ke Padang lho ini masa naiknya 300 persen," tulisnya pada Minggu, 17 Maret 2024, menyertakan tangkapan layar laman pemesananan salah satu online travel agent (OTA). Tidak butuh waktu lama bagi cuitan tersebut jadi viral dan mengundang beragam komentar warganet.

Tidak sedikit dari mereka keheranan dengan kenaikan harga tiket pesawat rute domestik yang dianggap "tidak normal." "Masa sama kayak ke Tokyo sih? Di beberapa tanggal bahkan lebih murah," kata seorang pengguna.

Menanggapi ini, Menparekraf Sandiaga Uno berkata di weekly press briefing secara hybrid, 18 Maret 2024, "Ini sudah berulang kali kami sampaikan bahwa kami akan terus berkoordinasi dengan Kemenhub (Kementerian Perhubungan) untuk menambah pesawat dan ketersediaan kursi, supaya harga tiket bisa turun kembali."

 

3 dari 4 halaman

Menambah Jumlah Pesawat

Sandi menambahkan, "Solusi jangka panjang yang ditawarkan seperti itu, tapi untuk Indonesia timur, sudah ada penerbangan tambahan dari Trans Nusa. Tadi pagi kami diberitahu, (sekarang ada rute penerbangan) Bali-Manado, Manado-Sorong, dan Manado ke beberapa destinasi wisata di Indonesia timur."

"Kami terus memantau (harga tiket pesawat)," aku Menparekraf. "Kami sudah melaporkan juga pada Pak Presiden (Jokowi) agar jumlah pesawat bisa ditambahkan dengan segera sehingga tercipta ketersediaan kursi."

Di komentar tambahan, beberapa warganet mengaku sempat mendapat harga tiket pesawat yang "lumayan normal." Si pemilik akun yang mengunggah konten viral itu pun kemudian memberi tahu bahwa ia telah mendapat tiket pesawat dengan harga Rp1,9 juta PP Jakarta-Padang. "Padahal kemarin enggak ada (penerbangan selain yang ia tunjukan di cuitan awal)," sebutnya.

Dengan begitu, warganet saling menyarankan untuk memeriksa harga dan ketersediaan penerbangan secara berkala. "Emang agak susah sih buat yang kerja dan belum tahu gimana liburnya buat pesan jauh-jauh hari huhu," komentar seorang pengguna.

 

4 dari 4 halaman

Maskapai Menaikkan Harga Tiket

Sementara itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sempat memanggil sejumlah maskapai usai melihat tren kenaikan harga tiket menjelang mudik Lebaran 2024. KPPU khawatir ada praktik kartel tiket pesawat, mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, 18 Maret 2024.

Ketua KPPU Fahurullah Asa mengatakan, pihaknya mencatat ada tiga maskapai yang sudah menaikkan harga tiket. Dengan begitu, KPPU akan memanggil total tujuh maskapai yang menurut pihaknya pernah terlibat persekongkolan harga tiket, beberapa waktu lalu.

Tujuh maskapai itu adalah PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk, PT Citilink Indonesia, PT Sriwijaya Air, PT Nam Air, PT Batik Air, PT Lion Mentari, dan PT Wings Abadi. Fanshurullah meminta para maskapai tidak menaikkan harga tanpa alasan yang rasional dan memberitahukan kepada KPPU sebelum mengambil kebijakan menaikkan harga tiket pesawat.

"Hal ini sesuai dengan amar putusan KPPU yang telah berkekuatan hukum tetap berdasarkan Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor 1811 K/Pdt.Sus-KPPU/2022 pada tahun 2023," tegas dia.

Video Terkini