Sukses

Mikael Jasin dari Indonesia Jadi Juara Barista World Championship 2024 Lewat 2 Racikan Kopi Andalan

Mikael Jasin mampu mengalahkan lima barista lain, masing-masing berasal dari Australia, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Irlandia, dan Belanda di final Barista World Championship 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar membanbggakan datang dari barista terkemuka Indonesia Mikael Jasin. Ia berhasil memenangkan ajang World Barista Championship 2024 yang digelar di BEXCO, Busan, Korea Selatan, pada 1--4 Mei 2024.

Barista yang juga memiliki perusahaan kopi So So Good Coffee Company itu berhasil mengalahkan 53 juara nasional dari berbagai negara. Jasin mengaku tidak percaya ia bisa berada di peringkat pertama dan menyebut pencapaian ini sebagai "mimpi yang jadi kenyataan."

"Tidak menyangka. Sulit digambarkan. Juara Barista Dunia 2024 🌍🏆. Butuh beberapa saat bagi saya untuk sepenuhnya memproses hal ini, namun untuk saat ini saya sangat tersanjung dan bersyukur atas besarnya cinta dan dukungan yang kami terima. Mimpi yang menjadi kenyataan ❤️.Selalu merasa bersyukur," tulisnya dalam unggahan di akun Instagram-nya, Minggu, 5 Mei 2024.

Di babak final, Jasin mampu mengalahkan lima barista, masing-masing asal Australia, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Irlandia, dan Belanda. Di kompetisi ini, sang juara dunia mempersembahkan dua kopi racikannya yang unik dan sukses menarik hati para juri.

Melansir kanal Youtube World Coffee Championships yang dibagikan Sabtu, 4 Mei 2024, Aji Espreso jadi kopi andalan pertama racikan Jasin yang berasal dari biji kopi varietas lokal Ethiopia yang dikreasikan dengan ragi yang ditanam di Finca El Diviso di Huila, Kolombia. Aji Espreso juga merupakan penyatuan tiga jenis susu, yakni susu murni, susu mete, dan susu gandum yang diuapkan.

Campuran susu tersebut disempurnakan dengan jus lemon, infus aromatik palo santo, sirup vanila palo santo, dan biji kakao Indonesia. Campuran tersebut kemudian disatukan dan disajikan dalam suhu 50 derajat celcius. Di suhu tertentu, Aji Espreso dapat menciptakan rasa baru, seperti melon, semangka, maupun kue black forest.

Racikan kedua Jasin adalah Finca Deborah. Minuman ini menggunakan biji kopi Gesha yang diproduksi di Finca Deborah, Volcan, Panama. Proses penyeduhan menggunakan rasio 2,5:1 dengan durasi lebih panjang, sehingga menghasilkan aroma melati, bunga jeruk, jeruk, madu, dan sentuhan akhir yang lembut dari kismis.

2 dari 4 halaman

Memukau Para Juri

"Saya minta Anda semua memejamkan mata sejenak, hirup aroma kopinya, dan sebentar merasakan pengalaman dan sensasi minum yang mengesankan," ucap Jasin sebelum para juri mencoba kopi hasil racikannya. Usai meneguk kopi, para juri terlihat puas dan menikmati minuman tersebut.

Dengan racikan kopi istimewa, presentasi meyakinkan, dan bahasa Inggris yang fasih, Jasin mampu memukau para juri yang akhirnya mendapuknya sebagai juara pertama di World Championship 2024. Butuh waktu 10 tahun untuk pria yang akrab disapa Miki ini jadi juara World Barista Championship.

Setelah tampil di kompetisi tahun 2014, Miki pernah menempati urutan ke-4 di ajang yang sama pada 2019 di Boston. Saat kembali mengikuti World Barista Championship 2021 di Milan, ia harus puas menempati urutan ke-7.

Tak hanya soal kopi, Jasin peduli pada masalah stunting di Indonesia. Pada 2022 lalu, ia berhasil mewujudkan challenge lima hari puasa tanpa kalori. Tantangan ini dilakukannya dalam rangka meningkatkan kesadaran pentingnya penanganan stunting.

"Minggu ini saya akan berpuasa, tidak makan apa-apa, dan tidak mengonsumsi kalori apapun. Hanya minum air putih saja selama lima hari," ujar Miki dalam video yang diunggah di akun Instagram pada 16 Agustus 2022.

Miki merasa selama ini sudah hidup nyaman. Tapi, situasi itu tak akan membantunya tetap bertumbuh. Mengikuti tantangan itu jadi salah satu cara keluar dari zona nyaman.

3 dari 4 halaman

Mikael Jasin Peduli Stunting

"Seperti batu diamond kalau tidak ada pressure (tekanan), tidak akan menjadi diamond. Orang kalau tidak ada suffering, tidak ada grow (tumbuh)," ungkap Jasin dalam siaran langsung di Instagram, 24 Agustus 2022.

Selain itu, ia ingin menggalang dana untuk kampanye melawan stunting, terutama di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebelum menunaikan tantangan, ia meriset terlebih dulu untuk mengetahui efek samping dari puasa tanpa kalori. Disimpulkan bahwa sebaiknya ia melakukan intermitten fasting sebagai langkah awal.

Ia pun menjalani diet puasa dengan tidak makan selama 16 jam dan sisanya digunakan sebagai waktu makan. Ia melakukannya beberapa waktu hampir tiap hari sebelum akhirnya hanya minum air selama lima hari.

"Untungnya, karena ini untuk charity dan people donate, maka sangat mudah untuk terus berkomitmen," kata Miki. Dari tantangan yang ditunaikannya, sudah terkumpul donasi 1.765 dolar AS atau sekitar Rp26 juta. Jasin bekerja sama dengan 1000 Days Fund untuk mengelola dana yang terkumpul. Dengan lembaga yang sama, ia juga sempat mengikuti tantangan bersepeda selama 24 jam dari Jakarta ke Yogyakarta pada 2020.

4 dari 4 halaman

Kebiasaan Puasa Mikael Jasin

Sebelum menjalankan tantangan tersebut, Jasin mengaku sudah lebih dulu rutin berpuasa setiap Senin  sejak akhir 2018. Pemicunya saat itu adalah sakit perut yang dideritanya. Ia pun berkonsultasi ke dokter yang kemudian menyarankannya berhenti meminum kopi.

Saran dokter saat itu awalnya ia anggap sudah ketinggalan zaman, terlebih profesinya sebagai barista yang tak mungkin lepas dari kopi. Tapi, ia tetap mencoba mengikuti saran dokter selama beberapa bulan.

Seiring itu, ia juga terbiasa mencari informasi soal makanan maupun minuman yang dikonsumsinya. Tujuannya agar ia bisa memahami pemicu sakit perutnya. Hingga di titik tertentu, ia merasa belum ada perkembangan berarti.

Miki mengaku berat badannya naik, tapi kondisi perutnya masih tidak membaik. Selain itu, level energinya jadi naik turun. Miki kemudian mencoba lebih fokus mengatur makannya, menyimpulkan bahwa ia merasa lebih baik saat tidak makan. Sejak itu, ia melihat puasa sebagai solusi dari permasalahan yang ada.