Liputan6.com, Jakarta - China telah memperpanjang perjalanan bebas visa untuk 11 negara Eropa dan Malaysia hingga akhir 2025. Skema bebas visa ini bertujuan untuk mendorong pertukaran antara warga negara Tiongkok dan warga negara asing, serta meningkatkan pariwisata dan hubungan internasional.
Warga negara Austria, Belgia, Prancis, Jerman, Hungaria, Irlandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Spanyol, dan Swiss kini akan diizinkan memasuki negara tersebut tanpa visa hingga akhir tahun depan. "Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pengembangan pertukaran personel Tiongkok dan asing yang berkualitas tinggi dan keterbukaan tingkat tinggi terhadap dunia luar," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning, seperti dikutip dari Euronews, Jumat, 10 Mei 2024.
Hal ini juga menjadi langkah China dalam pemulihan pariwisata pasca-pandemi Covid. Pada sebuah pengarahan mengenai pengumuman awal yang dibuat pada November tahun lalu, bebas biaya visa akan diberikan hingga 15 hari dalam program uji coba.
Advertisement
Tiongkok sebelumnya mengizinkan warga negara Brunei Darussalam, Jepang, dan Singapura untuk masuk tanpa visa, namun menangguhkannya setelah wabah Covid-19. Negara ini melanjutkan bebas visa untuk Brunei dan Singapura pada Juli 2023 namun belum menerapkannya untuk Jepang.
Diketahui banyak orang enggan berkunjung ke negara Tirai Bambu itu selama hampir tiga tahun, meski pembatasan sudah dicabut sejak awal tahun lalu. Tingkat peerjalanan internasional belum kembali seperti saat sebelum pandemi. China mencatat penurunan jumlah kunjungan wisatawan asing sejak 2019. Pemerintah Tiongkok telah mencari investasi asing untuk membantu meningkatkan perekonomian yang lesu.
Â
Jumlah Turis ke China
Pada 2023, Tiongkok mencatat 35,5 juta orang asing masuk dan keluar, menurut statistik imigrasi. Jumlah tersebut dibandingkan dengan wisatawan sebanyak 97,7 juta pada 2019, tahun terakhir sebelum pandemi.
Pemerintah telah mencari investasi asing untuk membantu meningkatkan perekonomian yang lesu, dan beberapa pengusaha telah datang untuk menghadiri pameran perdagangan dan pertemuan, termasuk Elon Musk dari Tesla dan Tim Cook dari Apple. Wisatawan asing masih jarang terlihat dibandingkan sebelum pandemi.
Tahun lalu terjadi lonjakan minat terhadap Tiongkok sebagai tujuan wisata di kalangan orang Eropa. Data dari agen perjalanan online Trip.com menunjukkan peningkatan keseluruhan pemesanan dari Eropa ke Tiongkok sebesar 663 persen dibandingkan 2022, dan peningkatan hampir 29 persen dibandingkan 2019.
Data menunjukkan bahwa Inggris dan Jerman termasuk di antara 10 besar sumber wisatawan yang datang ke Tiongkok secara global. Shanghai tetap menjadi tujuan wisata paling populer di kalangan orang Eropa karena perpaduan modernitas dan tradisinya yang memikat, diikuti oleh Beijing, Guangzhou, dan Shenzhen.Â
Advertisement
Destinasi Wisata Populer di China
Negeri Tiongkok memiliki beragam destinasi wisata mengagumkan yang menarik perhatian dunia. Anda bisa mengunjungi kota yang ramai, atau mencari ketenangan sebuah kuil kuno, negara ini penuh dengan pengalaman yang luar biasa.
Sanya, sebuah kota tepi pantai di ujung selatan Pulau Hainan Tiongkok, dan Chengdu – ibu kota provinsi Sichuan di Tiongkok barat daya – merupakan destinasi baru. Selain skema bebas visa yang baru, negara ini juga mendorong pariwisata inbound dengan mempromosikan atraksi budaya dan sejarah melalui kemitraan dengan Trip.com.
Tiongkok juga meningkatkan infrastruktur pariwisata dengan berinvestasi di bidang teknologi, panduan perjalanan, dan sistem pembayaran elektronik. Berikut adalah beberapa tempat wisata populer yang direkomendasikan:
Tembok Besar China
Salah satu tujuh keajaiban dunia ini menjadi destinasi favorit wisatawan dari seluruh belahan dunia. Tembok Besar Tiongkok memiliki panjang 8.850 km. Tembok Besar Tiongkok adalah struktur buatan manusia terpanjang di dunia.
Terdapat beberapa bagian Tembok Besar Tiongkok yang menarik bagi pengunjung. Badaling merupakan bagian dinding yang paling populer dan mudah diakses untuk didaki.
Forbidden City
Forbidden City atau Kota Terlarang berlokasi di jantung kota Beijing dan harus dikunjungi ketika Anda mengunjungi negara ini. Forbidden City adalah bangunan terbesar dan terpenting di China. Forbiden City dibangun antara 1406 dan 1420 sebagai kediaman 24 Kaisar Ming dan Qing. Forbidden City memiliki luas sekitar 720.000 meter persegi.
Istana Potala
Struktur bersejarah Tiongkok yang paling dikenal lainnya yaitu Istana Potala yang megah di kota Lhasa, Tibet. Istana ini dibangun sebagai benteng dan tempat tinggal bagi Dalai Lama.
Bangunan istana ini berukuran 400 meter timur-ke-barat dan 350 meter utara-ke-selatan. Bangunan ini memiliki 13 tingkat - mempunyai lebih dari 1.000 kamar, 10.000 tempat pemujaan dan sekitar 200 ribu patung.
Terracotta Army
Terracotta Army atau pasukan terakota adalah kumpulan 8.099 terakota berbentuk tokoh prajurit dan kuda dengan ukuran asli. Terakota adalah tembikar yang terbuat dari tanah liat. Terracotta Army terletak di dekat makam dari kaisar pertama Dinasti Qin, Qin Shi Huang. Terakota dibangun pada 210 SM–209 SM sebagai bentuk seni pemakaman dengan maksud untuk melindungi Kaisar Qin sesudah kematiannya.Â
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement