Liputan6.com, Jakarta - Gunung Duasaudara merupakan gunung terletak di desa atau kelurahan Kodoodan, Kecamatan Madidir, Kabupaten atau kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.
Sebenarnya ada tiga puncak gunung utama yang memberi nama pada kawasan Taman Nasional Tangkoko-Batuangus-Duasaudara. Cagar alam ini memiliki luas sekitar 6.745 hektare.
Baca Juga
Cagar Alam Gunung Duasaudara berbatasan langsung dengan Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus. Datarannya landai dan ada pula yang bergunung. Ekosistemnya ada beberapa macam yaitu hutan hujan tropika, hutan pegunungan dan hutan lumut.Â
Advertisement
Meski memiliki bentuk yang mengesankan, Gunung Duasaudara jarang didaki. Rute pendakian dapat dilakukan dari sisi kota Bitung.
Masih banyak hal mengenai Gunung Dua Saudara selain lokasinya. Berikut enam fakta menarik Gunung Duasaudara yang dirangkum Liputan6.com pada Minggu, 12 Mei 2024.Â
1. Bersebelahan dengan Gunung Tangkoko
Tangkoko adalah gunung berapi paling timur laut di Pulau Sulawesi Utara dan terletak sekitar 3 km timur laut Dua Saudara. Tangkoko memiliki kawah besar dan dalam yang saat ini dihuni oleh banyak spesies hewan dan tumbuhan langka. Pada tahun 1801, kawah tersebut berbentuk kerucut yang dikelilingi air danau.
Saat ini, kubah lava baru dengan puncak datar muncul. Tempat ini diberi nama Batuangus yang secara harafiah berarti 'batuan yang terbakar' dan merupakan sumber aktivitas gunung berapi yang terakhir aktif pada 1880. Cagar alam ini dibuat pada 1942 saat masa kolonial Belanda.
Â
2. Asal-usul Nama Gunung Duasaudara
Penamaan Gunung Duasaudara berasal dari keberadaan dua puncak gunung kembar yang disebut Gunung Dua Saudara dengan ketinggian 1.361 mdpl. Gunung ini memiliki panorama indah dan eksotis. panorama ini semakin indah dan sempurna jika diambil dari wisata pantai selat lembeh.
Suhu rata-rata di gunung tersebut antara 20-25° Celsius. Pada bulan April hingga bulan November biasanya terjadi musim kemarau. Sedangkan musim hujan dimulai pada bulan Desember dan berakhir pada bulan Maret.
3. Habitat Tarsius Langka dan Burung Maleo
Cagar alamnya sendiri merupakan salah satu hutan hujan terindah di Indonesia dan merupakan tempat terbaik untuk melihat tarsius langka. Banyak turis asing berkunjung untuk melihat makhluk itu saat senja atau fajar, ditambah monyet hitam, burung enggang, burung maleo dan kuskus.
Jenis flora yang tumbuh di dalamnya antara lai beringin, aras, nantu, kenanga, coro, kayu arang, gopasa, woka, cempaka, dan wasian. Sedangkan jenis fauna yang hidup di dalamnya antara lain kera hitam sulawesi, tangkasi, kuskus, maleo, rangkong, biawak, babi hutan, ular, kumkum, nuri sulawesi, elang dan srigunting.
Advertisement
4. Gunung Non-Aktif
Dua Saudara adalah Gunung non aktif yang berdiri di sebelah timur gunung klabat. Gunung klabat yang berhadapan langsung dengan cagar alam tangkoko batuangus.
Gunung Dua Saudara sebuah gunung tertinggi di sulawesi Utara. Biasanya pengunjung dan wisatawan yang datang ke sini rata-rata pendaki lokal, karena Gunung Duasaudara tidak sepopuler gunung berapi lainnya.
5. Jasa Pemandu Lokal Ada di Desa Batuputih
Tentu dengan medan yang asing untuk dilalui, sangat dianjurkan untuk menyewa pemandu gunung dari warga lokal. Apalagi, informasi mengenai Gunung Duasaudara sendiri masih sedikit.
Desa Batuputih yang ramah merupakan basis yang sangat baik dan banyak pemandu yang memiliki pengetahuan tinggi tentang daerah tersebut. Bagaimana Anda harus mempersiapkan pembekalan dan menceritakan tentang alam sekitarnya.
Kadang-kadang pemandu membawa juga pendatang ke tepi kawah Tangkoko. Tetapi sebagian besar puas berada di tempat yang lebih rendah di dekat atraksi flora unik di hutan Gunung Duasaudara yang terkenal.
6. Akses Menuju Gunung Duasaudara
Jika ingin mendaki Gunung Duasaudara, usahakan untuk mendaki pada saat cuaca bersahabat seperti cuaca cerah dan tidak berkabut. Jika pendaki telah melewati perjalanan tengah meraih rimba lumut, itu adalah tanda kalau puncak telah dekat.
Di puncak tesebut, pendaki dapat bisa lihat barak sisa yang dahulu jadikan tempat latihan TNI AD. Gunung Duasaudara tidak memiliki jalur tetap, jadi para pendaki usahakan menggunakan kompas sekaligus membawa berkal makanan dan minuman sebanyak mungkin.
Mengutip dari laman Sengpaku, Minggu, 12 Mei 2024, untuk mendaki gunung ini harus membayar tiket masuk yang bisa dibilang tidak murah Bagi pengunjung dan wisatawan lokal, Anda wajib membayar tiket masuk sekitar Rp75.000 per orang, sementara untuk para wisatawan mancanegara akan dikenakan biaya sekitar Rp85.000.
Sementara itu akses jalan dari Kota Manado ke Kota Bitung berjarak sekitar 44 km. Wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum seperti bus umum dan taksi.
Â
Advertisement