Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengejutkan yang datang dari ratu kecantikan Amerika Serikat (AS), pemenang Miss USA 2023, Noelia Voigt. Ia menyatakan pengunduran dirinya lewat unggahan Instagram pada Selasa, 7 Mei 2024 lalu. Tak berhenti di sana, nyatanya dunia pageant atau kontes kecantikan AS kembali dihantam kabar pengunduran diri dari pemenang Miss Teen USA 2023, UmaSofia Srivastava pada Kamis, 9 Mei 2024, hanya berselang dua hari dari pernyataan Voigt.
Srivastava yang masih berusia 16 tahun dan mewakili New Jersey di Miss Teen USA 2023, merilis pernyataan di Instagram yang mengatakan bahwa nilai-nilai pribadinya "tidak lagi sepenuhnya sejalan" dengan nilai-nilai organisasi.
Dikutip dari CNN, Minggu (12/5/2024), organisasi Miss USA, yang menyelenggarakan kedua kontes kecantikan tersebut, mendapat kecaman di tengah tuduhan salah urus. Organisasi Miss USA dianggap memberikan lingkungan kerja yang tidak bersahabat dan kondisi kerja yang menyebabkan permasalahan dan tekanan mental, seperti yang dikatakan oleh Voigt dalam pernyataannya.
Advertisement
Denise White, perwakilan humas untuk Srivastava dan Voigt, menuduh bahwa kedua pemenang dibatasi oleh perjanjian kerahasiaan yang sangat ketat dalam kontrak mereka.
Hingga saat ini, baik Voigt maupun Srvastava tidak mengungkapkan secara terbuka lebih banyak tentang apa yang menyebabkan mereka berhenti. Namun dalam surat pengunduran diri yang diberikan kepada organisasi Miss USA dan diperoleh CNN, Voigt menguraikan sejumlah kekhawatiran, mulai dari masalah manajerial yang membuat frustrasi hingga tuduhan yang lebih serius. Di dalamnya, dia menggambarkan "lingkungan kerja yang beracun", manajemen yang buruk dan, penindasan dan pelecehan.
Voigt menuduh CEO kontes tersebut, Laylah Rose, memfitnah karakternya dalam percakapan dengan orang-orang, termasuk menyebut Voigt "sakit jiwa." Rose adalah seorang pengusaha dan CEO VIP Pageantry Network, yang mengambil alih merek tersebut pada 2023.
Pemimpin Miss USA Dituding Toxic dan Penuh Kontrol
Voigt mengatakan, komunikasi Rose kepadanya "dingin dan terlalu agresif," dan dia tidak pernah menerima pertemuan formal mengenai tanggung jawabnya. Meskipun kurangnya komunikasi mengenai perannya, dia "terus-menerus diancam dengan tindakan disipliner, termasuk pencabutan gaji," menurut dokumen tersebut.
Organisasi pageant tersebut beberapa kali gagal mengatur akomodasi perjalanan untuk Voigt, tulisnya, dan tidak memberinya apartemen dan mobil selama berbulan-bulan, seperti yang telah diuraikan dalam paket hadiahnya. Dia juga tidak memiliki "penanganan yang efektif," klaimnya.
Hal terakhir ini mengarah pada dugaan di mana Voigt mengatakan dia dilecehkan secara seksual selama acara parade Natal di Sarasota, Florida, saat sendirian dengan orang yang tidak disebutkan namanya di dalam mobil.
Menurut surat Voigt, Rose secara aktif membangun budaya ketakutan dan kontrol, kebalikan dari pemberdayaan perempuan, yang tidak aman bagi pemegang hak dan karyawan di masa depan.
Voigt juga menulis bahwa dia tidak dapat menyuarakan keprihatinannya secara terbuka, dengan mengatakan bahwa dia dibungkam dalam kontrak karena tidak dapat berbicara mewakili dirinya sendiri.
Advertisement
Tidak Bayar Gaji Karyawan Hingga Dua Bulan
Pelatih kontes Voigt, Thom Brodeur, yang telah bekerja dengan kontestan Miss USA sejak 1991 dan mulai bekerja dengan Voigt ketika dia sedang mempersiapkan diri untuk Miss Utah, menekankan bahwa Miss USA punya lingkungan kerja tidak mengenakkan setelah dipegang oleh Rose.
"Tidak ada wanita yang pernah mengundurkan diri sebagai Miss USA atau Miss Teen USA, dan dia kehilangan keduanya dalam 48 jam," kata Brodeur.
Bahkan sebelum Voigt dan Srivastava mengundurkan diri, terdapat kekacauan dalam organisasi, menurut mantan direktur media sosial Miss USA, Claudia Engelhardt, yang juga mengundurkan diri dalam waktu beberapa hari terakhir ini.
Engelhardt mengklaim bahwa di Instagram dia telah bekerja tanpa bayaran selama dua bulan dan dia telah melihat kondisi kesehatan mental Voigt menurun. Perempuan tersebut juga menyaksikan "rasa tidak hormat" yang diterima oleh Srivastava dan anggota keluarganya dari Rose.
Menurut Engelhardt, ia bukanlah satu-satunya anggota organisasi Miss USA yang memilih untuk mengundurkan diri. Ketika dia memulai perannya pada Januari 2024, dia adalah bagian dari tim kecil yang terdiri dari lima karyawan. Sekarang, katanya, setelah beberapa kali pemecatan dan pengunduran diri, tim tersebut bergantung pada Rose dan satu karyawan lainnya.
Dikabarkan bahwa Rose akan memblokir akun Instagram orang-orang yang memiliki perbedaan pribadi dengannya. Dia akan menyensor komentar dan menggunakan Instagram Voigt untuk berkomentar di halaman Miss USA seolah-olah dia adalah Voigt, klaim Engelhardt.
Miss USA 2023 Jarang Tampil di Muka Umum
Engelhardt juga mengatakan bahwa dia menyaksikan secara langsung dampak mental terhadap Voigt, yang dia anggap sebagai teman sekaligus mantan kolega.
“(Saya melihat) betapa stresnya dia ketika Rose terus-menerus membombardirnya dengan email,” kenangnya.
Namun meski menghadapi stres sehari-hari, Voigt menyatakan bahwa ia jarang sekali tampil dalam acara umum. Ia mengatakan dalam suratnya bahwa, selain beberapa wawancara pers di Los Angeles setelah kemenangannya dan wawancara di Utah, dirinya belum pernah tampil di luar Florida, tempat ia tinggal sebagai ratu kecantikan AS. Hal ini disebabkan oleh "kurangnya komunikasi" yang menurutnya membingungkan.
"Miss USA kami, yang seharusnya sudah dipesan dan sibuk (dengan) banyak acara, hanya duduk diam dan tidak melakukan apa-apa, dan itu bukan karena dia tidak mau, tapi karena salah urus," kata Engelhardt.
Pada 9 Mei 2024, organisasi Miss USA mengumumkan bahwa Savannah Gankiewicz, Miss Hawaii USA 2023 dan runner up pertama pada kontes Miss USA 2023, akan mengambil alih gelar nasional dan tanggung jawabnya. Dia akan secara resmi dinobatkan pada 15 Mei 2024 nanti.
"Kami bangga menobatkan Savannah Miss USA 2023, representasi sejati dari visi, kecerdasan, dan kasih sayang," kata Rose dalam sebuah pernyataan.
Advertisement