Sukses

Mahasiswa Asal Ciamis Deris Nagara Dianugerahi Campbell Award dari Columbia University

Mahasiswa bernama Deris Nagara itu menyebut bahwa Campbell Award merupakan salah satu penghargaan tertinggi yang diberikan Columbia University pada lulusan terpilih dari 19 sekolahnya.

Liputan6.com, Jakarta - Lagi, nama Deris Nagara berada di tengah lampu sorot atensi publik dunia maya. Bagaimana tidak, mahasiswa asal Ciamis, Jawa Barat ini tidak hanya baru meraih gelar master dari Columbia University, New York, Amerika Serikat (AS), namun juga dianugerahi Campbell Award.

Pekan lalu, ia berbagi unggahan di akun Instagram pribadinya, menulis, "Sebagai generasi pertama penerima gelar S2 di keluarga Deris, penghargaan ini bukan hanya pencapaian pribadi, tapi juga bukti dukungan luar biasa dari LPDP dan Columbia University. Kebanggaan ini semakin bertambah dengan jadi alumni Ivy League pertama dalam keluarga Deris."

"Maret 2024, dua bulan menjelang momen penting ini, Deris sangat terhormat jadi orang Indonesia pertama yang meraih penghargaan Campbell Award, salah satu penghargaan tertinggi yang diberikan Columbia University pada lulusan terpilih dari 19 sekolahnya."

"Penghargaan ini diberikan pada individu yang menunjukkan kepemimpinan luar biasa, memiliki nilai Columbia Spirit, dan kontribusi aktif, baik di dalam maupun di luar kampus," ia menambahkan. "Deris berharap, pencapaian ini tidak hanya jadi milik pribadi, tapi juga inspirasi bagi Deris dan semua orang untuk terus berkarya dan berkontribusi pada masyarakat."

"Terima kasih tidak terhingga pada semua pihak yang telah mendukung perjalanan Deris. Mari kita terus berusaha, berkontribusi, dan membuat perbedaan di dunia ini ❤️💙🫶🏻🇮🇩🎓," tandasnya.

Rangkaian unggahan Instagram seputar wisuda mahasiswa Indonesia itu belum berakhir. Kemarin, Selasa (14/5/2024), ia menulis, "From Ciamis 🇮🇩 to the World 🌏." Bersama itu, mantan personel boyband The Galaxy ini turut mengucap syukur dan rasa terima kasihnya.

 

2 dari 4 halaman

Ungkapan Syukur

Deris menulis dalam Bahasa Inggris yang artinya, "Saya sungguh merasa terhormat dan bersyukur menerima Campbell Award dan lulus sebagai Magister Administrasi Publik dari Columbia University. Studi saya berfokus pada konsentrasi ganda dalam Pembangunan Ekonomi dan Politik dan Kebijakan Sosial, dengan spesialisasi ganda dalam Studi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Internasional, serta Gender dan Kebijakan Publik."

Di unggahan berbeda, Selasa, 14 Mei 2024, mahasiswa yang sempat bikin heboh karena jadi Presiden BEM di Columbia University itu mengungkap, "Memulai perjalanan ini sebagai orang pertama di keluarga saya yang meraih gelar ini dan lulus dari Columbia University dan Ivy League dengan beasiswa penuh membuat saya merasa sangat bersyukur dan bertanggung jawab."

"Bermula dari awal yang sederhana, saya menghadapi banyak tantangan, mulai dari hambatan finansial hingga terbatasnya akses. Namun, melalui tekad dan kerja keras, saya telah mencapai tonggak sejarah ini," imbuhnya. "Untuk keluarga dan teman-teman, dukungan kalian yang tidak tergoyahkan telah jadi cahaya penuntun saya."

"Hari ini, menjelang dimulainya SIPA Hari Kelas 2024, saya dipenuhi dengan kegembiraan dan antisipasi. Gelar ini bukan sekedar pencapaian pribadi; ini adalah secercah harapan bagi komunitas saya. Terima kasih banyak 🎓💙 Papi Mami alhamdulillah 😭😭😭😭🎓🇮🇩," tandasnya.

 

3 dari 4 halaman

Punya Gaya Kepemimpinan Khas Sebagai Presiden SIPASA

Di situs web kampusnya, dikutip Rabu (15/5/2024), pemilik nama lengkap Muhamad Rizki Nugraha Darma Nagara ini ditulis sebagai sosok yang punya "kepemimpinannya khas sebagai Presiden SIPASA." "(Itu) terletak pada kemampuannya memimpin lebih dari 1,5 ribu mahasiswa," sambung mereka.

"Selama masa jabatannya, ia mempelopori lebih dari 42 inisiatif, kolaborasi, upaya advokasi, dan rekomendasi kebijakan. Selain itu, kehadirannya sebagai pemimpin pemuda di PBB, yang mengadvokasi akses pendidikan dan pemberdayaan pemuda, semakin menegaskan komitmennya terhadap perubahan global."

"Sementara itu, sebagai presiden ASEAN-Korea Frontier Forum, ia membina kolaborasi antara 11 negara di luar Kolombia. Selain itu, perannya sebagai CEO DANAYA Foundation memungkinkannya menerapkan rekomendasi kebijakan dan mempelopori program yang bermanfaat bagi lebih dari 10 ribu pelajar di Indonesia, dengan fokus pada bimbingan dan pemberdayaan pendidikan di luar kampus Columbia." 

Deris juga disebut telah "mendedikasikan hidupnya untuk menerapkan inisiatif nyata yang bermanfaat bagi masyarakat lokal di daerah terpencil selama satu dekade sejak 2013." "Baru-baru ini, ia memprakarsai Columbia SIPA Indonesia Trek 2024 yang pertama bersama rekannya, Hendra Parley.

Inisiasi itu memungkinkan mereka "menghadirkan wawasan berharga mahasiswa Columbia ke institusi pemerintah Indonesia melalui kunjungan yang difasilitasi pejabat setingkat menteri," kata pihak kampus. "Ia juga seorang influencer media sosial dan penyanyi profesional," tutup mereka.

4 dari 4 halaman

Menandai Peringatan Hari Pendidikan Nasional

Sebelum wisuda, Deris sudah lebih dulu berbagi momen perayaan Hari Pendidikan Nasional 2024 yang jatuh pada 2 Mei. Ia menulis, "Pendidikan adalah proses pembelajaran di mana kita membentuk karakter, pola pikir, dan menggali potensi diri untuk memahami tujuan hidup kita, mengapa, dan bagaimana."

"Ini jauh lebih dari sekadar memenuhi kurikulum," sebut dia. "Banyak hal berharga yang bisa diperoleh ketika kita berada dalam proses pendidikan. Selain ijazah dan pekerjaan, proses juga penting. Bagaimana kita menyelesaikan masalah, menghargai, memahami etika moral, dan banyak hal lain."

"Ketika berbicara tentang sumber daya manusia, itu tidak hanya sebatas ijazah, tapi juga tentang keterampilan dalam pendidikan formal maupun non-formal. Selain itu, peran pemerintah sebagai pemangku kepentingan sangat penting untuk memastikan sistem dan kualitas pendidikan."

"Ini melibatkan penguatan infrastruktur, kesejahteraan guru, dan kesiapan sarana belajar. Peran orangtua juga tidak kalah penting sebagai pendamping terdekat anak-anak dalam perjalanan pendidikan mereka."

"Selama 10 tahun terakhir, ditambah tahun lalu saya membentuk Yayasan @danaya.idn , saya aktif mengadvokasi isu pendidikan, dan saya yakin dengan dukungan masyarakat Indonesia, kita bisa meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia. Bersama-sama, kita bisa menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif," tandasnya.