Liputan6.com, Jakarta - Warga Gaza di Palestina masih sulit menerima kiriman bantuan karena selalu dihalangi Israel. Bukan hanya para tentara, tapi juga warga Israel. Seperti baru-baru ini beredar sebuah video aksi warga Israel memblokir truk bantuan yang menuju Gaza pada Senin, 13 Mei 2024, waktu setempat.
Video itu beredar luas dan viral di media sosial (medsos), salah satunya di akun Instagram @taubatters pada Selasa, 14 Mei 2024. Dalam video tersebut terlihat warga Israel melemparkan paket makanan ke jalan dan merobek kantong gandum di Tepi Barat.
Baca Juga
Mereka memblokir truk bantuan ke Gaza, merusak, bahkan hingga menginjak paket makanan. Mereka juga melempar sejumlah paket makanan tersebut dari truk ke tanah hingga berserakan di jalan.
Advertisement
Aksi yang dilakukan warga Israel ini tentui bertolak belakang dengan kebijakan mereka yang telah berjanji untuk mengizinkan pasokan atau bantuan kemanusiaan tanpa gangguan ke daerah yang terkepung.
Yang menarik perhatian, dari banyak paket bantuan itu diduga ada produk makanan berupa mi instan produksi Indonesia, Indomie. Itu terlihat dari tulisan di dus dan warna dus yang identik dengan merek mi instan tersebut. Saat dibuang ke jalan, terlihat bungkus makanan warna hijau dan kuning yang termasuk warna khas dua produk Indomie.
Aksi warga Israel itu bertentangan dengan janji mereka sebelumnya untuk mengizinkan pasokan kemanusiaan tanpa gangguan ke daerah yang terkepung. Video tersebut telah diverifikasi dari bangunan, rambu-rambu, dan bukit yang sesuai dengan pos pemeriksaan mereka.
Daih Warga Israel Blokade Bantuan Makanan untuk Penduduk Gaza
Truk-truk yang ditempatkan di pos pemeriksaan Tarqumiya di sebelah barat Hebron, datang dari Yordania menuju ke Jalur Gaza, tempat masyarakat sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Rekaman insiden tersebut diambil oleh orang-orang di sekitar lokasi kejadian dan dibagikan secara online, menunjukkan para pengunjuk rasa memblokir dan menyerbu kendaraan bantuan di dekat Hebron yang melewati Tepi Barat dari Yordania, menghancurkan kotak-kotak air, makanan dan bantuan lainnya yang menuju Gaza.
Truk bantuan juga terlihat dibakar dan dibiarkan terbakar di jalan. Serangan terhadap konvoi tersebut adalah puncak dari upaya para demonstran selama berminggu-minggu untuk menghalangi truk bantuan mencapai Gaza.
Para pengunjuk rasa mengklaim bahwa bantuan tersebut malah akan berakhir di tangan kelompok teroris Hamas. Buntut dari kejadian itu, para sopir truk yang bertugas membawa bantuan ke Gaza kabarnya mengkhawatirkan keselamatan mereka dalam mengirim bantuan. Belum diketahui apakah mereka masih bersedia mengirimkan bantuan dengan mengendarai truk.
Advertisement
Reaksi Warganet, PBB, dan AS
Viralnya video warga Israel hancurkan sejumlah dus mi instan dan makanan lainnya untuk korban Gaza itu langsung menuai beragam reaksi dan kecaman warganet.
"Ya Allah turunkan lah azab bagi mereka, turunkan azab sebesar besarnya kepada mereka," tulis seorang warganet.
"Padahal 1 bungkus berarti banget buat warga gaza," komentar yang lain.
"Buset produk indonesia di gitu gituin makin bikin netizen indo panas aja nih🔥🔥," sahut warganet lain.
"Semoga kelak di neraka jadi rebusan indomie yang mendidih," ujar warganet lainnya.
"Sudah waktunya bertindak gaes, indomie kebanggaan dihinakan," tulis lainnya.
Reaksi internasional pun tak terelakkan. Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, mengutuk keras serangan tersebut sebagai tindakan yang mengerikan. "Jelas, tidak boleh ada serangan terhadap konvoi kemanusiaan di mana pun dan kami menentang mereka dengan tegas," ucapnya, dikutip dari Anadolu.
PBB juga mengungkapkan keprihatinannya atas kurangnya perlindungan bagi warga sipil dan pekerja bantuan di Gaza. Mereka menyerukan perlindungan yang lebih baik bagi semua fasilitas dan bantuan kemanusiaan di Gaza, sekaligus menegaskan pentingnya perlindungan bagi warga sipil dan pekerja bantuan.
Pengunjuk Rasa Ditangkap
Di Amerika Serikat, Gedung Putih juga mengutuk serangan itu, dan menggambarkan "penjarahan” "konvoi bantuan sebagai “kebiadaban total”. Kelompok yang dilaporkan berada di balik protes tersebut mengatakan bahwa mereka berdemonstrasi menentang berlanjutnya penahanan sandera Israel di Gaza.
Laporan media Israel menggambarkannya sebagai kelompok sayap kanan yang berusaha menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza sementara sandera Israel ditahan di sana. Seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia berada di pos pemeriksaan pada Senin. Mereka mendengar truk bantuan sedang dalam perjalanan ke tangan Hamas, yang mencoba membunuh tentara lain dan warga Israel lainnya.
Empat pengunjuk rasa, termasuk seorang anak di bawah umur, ditangkap dalam demonstrasi tersebut, menurut pernyataan dari pengacara mereka. Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan perilaku para pengunjuk rasa "sama sekali tidak dapat diterima" dan Gedung Putih menyampaikan keprihatinannya kepada "tingkat tertinggi pemerintahan Israel."
Situasi kemanusiaan di Gaza yang menjadi tujuan truk bantuan merupakan masalah yang sangat memprihatinkan di antara banyak komunitas internasional. Program Pangan Dunia PBB telah memperingatkan bahwa warga Palestina di Gaza utara sedang mengalami "kelaparan besar-besaran".
Advertisement