Liputan6.com, Jakarta - Saat Indonesia fokus mengejar balapan MotoGP, Thailand menyalip dengan mendekati petinggi Formula One. Mereka berambisi menyusul Singapura untuk menggelar balapan F1 pada 2027 atau 2028.
Hal itu terungkap setelah Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengunjungi Italia pada 17--21 Mei 2024. Ia mendatangi Sirkuit Autodromo Enzo e Dino Ferrari di Imola, dekat Bologna, untuk menonton Grand Prix Emilio-Romagna pekan lalu dan berdiskusi dengan Grup F1 terkait kemungkinan menjadikan Thailand sebagai tuan rumah balapan F1.
Baca Juga
Melalui X, dulunya Twitter, PM Thavisin menyatakan keyakinannya bahwa Thailand mampu menggelar lomba balap mobil bergengsi itu dan menyoroti potensinya untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Bangkok. "Saya yakin Thailand berpeluang menjadi tuan rumah balapan F1 pada 2027 atau 2028 di Bangkok untuk menarik investor dan wisatawan. Saat ini studi kelayakan sedang dilakukan," katanya, dikutip dari The Thaiger, Selasa (21/5/2024).
Advertisement
Ia juga berbicara dengan Alexander Albon Ansusinha, pembalap Thailand-Inggris yang mewakili tim Williams. Ia memuji keterampilan Albon dan berharap bahwa pembalap tersebut dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Thailand yang bercita-cita mengejar karier di bidang motorsport.
"Saya merasa bangga dengan kemampuan individu Thailand dan berharap Alex dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Thailand yang bercita-cita mengejar karir di bidang balap," ucapnya.
Kunjungan itu merupakan kelanjutan dari rencana Thailand menjadi tuan rumah acara grand prix di jalanan Bangkok menyusul pertemuan Thavisin dengan Ketua Eksekutif F1 Stefano Domenicali bulan lalu. Menurut Wakil Juru Bicara Pemerintah Rudklao Suwankiri, para eksekutif F1 berada di Bangkok untuk menggelar survei dan survei jalan serta mengidentifikasi kemungkinan rute untuk sirkuit jalan raya tersebut menyusul undangan resmi dari PM Thailand.
Umumkan Pembangunan Sirkuit Dekat Bandara
PM Thavisin juga mengumumkan rencana untuk membangun sirkuit balap Formula Satu di dekat Bandara U-Tapao di Provinsi Rayong dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Dia menyampaikan rencana tersebut setelah bertemu dengan para eksekutif Grup Formula Satu di Milan, Minggu, 19 Mei 2024.
Mendampinginya dalam pertemuan tersebut adalah Chatchai Phromlert, Ketua PTT Plc, dan Kavin Kanjanapas, Presiden BTS Group Holdings Plc. PM Srettha menjelaskan bahwa PTT diharapkan mensponsori pembangunan sirkuit baru, sementara BTS Group Holdings mengelola kompleks Bandara U-Tapao yang luas.
Ia mengklaim delegasi tersebut menerima tanggapan yang baik dari Grup F1. "Saya yakin kami dan pihak penyelenggara sama-sama menginginkan hal ini terjadi. Saya yakin akan ada kabar baik dalam beberapa bulan," ucapnya.
Sirkuit yang diusulkan ini bertujuan untuk menjadi tuan rumah tidak hanya balapan F1 dan F2 tetapi juga acara untuk pembalap muda. Meskipun rincian spesifiknya belum diselesaikan, pemerintah berencana memulai pembangunan sirkuit tersebut paling lambat pada 2027 atau 2028, menurut perdana menteri.
Â
Advertisement
Dongkrak Lapangan Kerja dan Pariwisata
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Perdana Menteri, Jakkaphon Tangsutthitham, Thailand dapat menciptakan lebih dari 1.000 lapangan kerja, dan nilai ekonomi lebih dari 4 miliar baht jika negara tersebut dapat memperoleh hak menjadi tuan rumah balapan F1, lapor Bangkok Post. Mereka melihat kesuksesan Singapura yang lebih dulu jadi tuan rumah F1 dan menghasilkan pendapatan dari pariwisata sebesar 2 miliar dolar AS atau hampir Rp24 triliun.
Pemerintahan Thavisin telah menetapkan target 80 juta kunjungan wisatawan pada 2027. Dengan menggelar grand prix di jalan-jalan Bangkok, diyakini akan menjadi katalis untuk mencapai jumlah tersebut, bersamaan dengan keringanan visa sementara bagi wisatawan dari India, China, Taiwan, dan Kazakhstan.
Kesuksesan Grand Prix Singapura sebelumnya sejak debutnya pada 2008 menjadi cetak biru untuk kemungkinan balapan di Bangkok. Digelar di tepi laut Marina Bay, sirkuit jalan raya ini menghasilkan tambahan pemasukan pariwisata sebesar 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp24 triliun, menurut pemerintah Singapura.
Â
Sirkuit Mandalika Gelar 122 Acara Otomotif pada 2024
Sementara itu, pengelola kawasan Sirkuit Mandalika PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mengemukakan Sirkuit Mandalika memiliki agenda menggelar 122 acara otomotif olahraga sepanjang 2024.
"Ada 122 event otomotif yang dibagi dalam beberapa kategori yang digelar (di Sirkuit Mandalika) pada tahun ini," ujar Direktur Operasi Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Troy Reza Warokka dalam konferensi pers Pertamina RMS di Jakarta, Senin, 20 Mei 2024, dikutip dari Antara
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan pemanfaatan Sirkuit Mandalika di Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk pelaksanaan acara atau kompetisi olahraga. Troy menjelaskan, secara kategori, 122 acara tersebut termasuk acara level nasional dan internasional, balap roda dua dan roda empat, acara balap kategori kompetisi dan hobi.
Ada juga acara balapan yang bukan hanya untuk pembalap profesional namun juga untuk kalangan mahasiswa. "Semua kegiatan ini memang dibuat karena kami melihat sirkuit ini layak digunakan untuk berbagai ajang otomotif," ujarnya.
Troy mengatakan, PT Pertamina sebagai sponsor utama Sirkuit Mandalika juga semakin agresif dalam mendukung semua kegiatan tersebut. Kondisi Sirkuit Mandalika saat ini, kata dia, adalah yang terbaik untuk menggelar berbagai kegiatan, tidak hanya dari aspek keamanan namun juga pariwisata dengan keindahan alam yang cantik.
"Kami melihat bahwa dukungan sektor pariwisata di situ (kawasan Sirkuit Mandalika) juga hidup," pungkasnya.
Advertisement