Sukses

Momen Viral Taylor Swift bak Profesional, Tangani Wardrobe Malfunction Saat Eras Tour di Stockholm

Seorang anggota kru dengan cepat muncul di panggung untuk membantu Taylor Swift, hingga ia mampu mengatasi malfuction wardrobe dengan tenang.

Liputan6.com, Jakarta - Taylor Swift kembali memberikan kejutan ke penggemar ketika mengalami malfunction wardrobe di atas panggung. Momen itu terjadi saat pertunjukan Sunday Eras Tour di Stockholm, Swedia.

Mengutip dari laman news.com.au, Rabu (22/5/2024), penyanyi asal Amerika itu membuka gaunnya untuk memperbaiki malfuction wardrobe yang dialaminya. Bak profesional, Swift mengatasinya meski gaunnya tampak rumit.  

Kejadian itu terekam dan diunggah seorang penggemarnya hingga viral di TikTok. Wanita kelahiran 1989 itu meminta penonton untuk "berbicara satu sama lain" sambil membuka kancing gaun biru Roberto Cavalli.

Spontan Swift juga memperlihatkan atasan bra emas berkilau yang ia kenakan di bawahnya, bagian dari penampilannya untuk album The Tortured Poets Departement yang baru. "Dia mengalami malfuction wardrobe," terdengar seorang penonton berkata dalam klip tersebut, sementara judulnya berbunyi, "Saya pikir dia melepas gaunnya."

Seorang anggota kru dengan cepat muncul di panggung untuk membantu sang superstar, dengan Swift yang tertawa mengatasi malfuction wardrobe dengan tenang. Setelah masalahnya terselesaikan dan pakaiannya aman, dia kembali tenang di depan piano dan menyanyikan lagu How Did It End?, sebuah lagu baru dari albumnya yang baru dirilis.

"Oh kesalahan tur kamu akan selalu terkenal," canda seseorang di komentar TikTok, sementara penggemar lainnya menulis, "Dia sangat manusiawi!! AKU SUKA INI!!" 

Warganet lain juga berkata, "Dia minta kita saling ngobrol dulu, ya ibu! Tuhan aku cinta dia."

2 dari 4 halaman

Bukan Pertama Kalinya

Ini bukan pertama kalinya pemuncak tangga lagu itu mengalami hal tersebut selama Eras Tour. Pada pertunjukan November 2023 di Rio de Janeiro, tumit sepatu bot Christian Louboutin berhiaskan berlian yang dipakainya patah selama bagian konser Lover.

Dia segera melemparkannya ke kerumunan untuk ditangkap oleh salah satu penggemar yang beruntung. Dan pada bulan April 2023 lalu, aksesori Swift patah saat dia membawakan Lavender Haze, dengan penarinya membantunya melepaskan itu dari gaunnya saat dia beralih ke lagu hitnya Anti-Hero.

Swift tidak ketinggalan satu irama pun, bahkan memainkan lirik yang sangat tepat dalam lagu tersebut, "I end up in crisis (tale as old as time)."

Konsernya yang bertajuk Eras Tour telah membuat Swift menyambangi banyak negara dan menghasilkan pundi-pundi uang. Mengutip dari Tim Bisnis Liputan6.com, 17 Mei 2024, Barclays menyebutkan konser Taylor Swift Eras Tour akan meningkatkan pengeluaran di Inggris hampir 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15,92 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.923). 

3 dari 4 halaman

Efek Swiftonomics

Mengutip CNN, Bank Inggris tersebut mengatakan dalam sebuah laporan pada Rabu, 15 Mei 2024, hampir 1,2 juta swifties akan hadiri pertunjukan Taylor Swift di Inggris pada musim panas ini. 

Rata-rata penggemar akan habiskan 642 poundstreling atau 810 dolar AS (sekitar Rp12,89 juta). Pengeluaran itu untuk perjalanan, akomodasi dan pengeluaran lainnya. Totalnya akan sumbangkan dana sekitar 755 juta poundsterling atau 953 juta dolar AS atau sekitar Rp15,16 triliun ke ekonomi.

Ini hanyalah contoh terbaru dari Swiftonomics. Istilah ini mengacu pada kemampuan musisi untuk mempengaruhi perekonomian kota dan negara yang dikunjungi dalam tur global eras tour yang besar yang dimulai pada Maret 2023 di Amerika Serikat.

Fans akan mengeluarkan 121 poundsterling atau 153 dolar AS (Rp 2,43 juta) untuk akomodasi, 111 poundsterling atau 140 dolar AS (Rp 2,22 juta) untuk perjalanan dan 59 poundsterling atau 74 dolar AS (Rp1,17 juta) untuk makan di restoran di sekitar lokasi. Hitungan tersebut berdasarkan prediksi Barclays yang berdasarkan data transaksi pelanggan dan riset konsumen.

 

4 dari 4 halaman

Tiket Habis Terjual dalam Beberapa Menit

Taylor Swift menampilkan 15 pertunjukan di empat kota di Inggris, Wales, dan Skotlandia pada Juni dan Agustus. Tiket konser Swift terjual habis dalam beberapa menit usai dijual, dengan penggemar rata-rata menghabiskan 206 poundsterling atau 260 dolar AS (Rp4,13 juta) untuk satu tiket, kata Barclays.   

Di samping itu, menurut riset Barclays, termasuk harga tiket, penonton konser di Inggris akan habiskan rata-rata 848 poundsterling atau 1.068 dolar AS atau sekitar Rp17 juta untuk setiap konser. Angka ini merupakan biaya rata-rata lebih dari 12 kali lipat untuk keluar malam di Inggris.

Chief Behavioral Scientis Barclays, Peter Brooks menuturkan, harga yang dibanderol meski mungkin tampak mahal. Angka ini jauh lebih murah daripada yang dibayar banyak orang Amerika Serikat untuk menyaksikan Eras Tour.

"Jika menyangkut ikon budaya seperti Taylor Swift seperti yang kita lihat pada Elvis dan Beatlemania pada tahun 1950an dan 60an, para pendukungnya memiliki hubungan yang kuat dengan artis tersebut dan dengan fandom lainnya sehingga keinginan untuk membelanjakan uang menjadi semakin kuat," tulis Brooks.

Â