Sukses

Mahalnya Harga Tiket Pesawat Domestik Kembali Disorot Saat Long Weekend Waisak 2024

Mahalnya harga tiket pesawat domestik, terutama sejak pandemi mereda, terus dikeluhkan masyarakat, termasuk pada libur panjang Waisak 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Lagi, topik mahalnya harga tiket pesawat domestik menarik perhatian publik. Jelang long weekend Waisak 2024, warganet turun ke media sosial untuk berbagi temuan harga tiket pesawat rute dalam negeri yang disebut "luar biasa tidak bersahabat."

"Pekanbaru-Medan Rp 1,5 jutaan, Pekanbaru-Kualalumpur Rp 200 ribuan," kata salah satu pengguna X, dulunya Twitter, Selasa, 21 Mei 2024. "Padahal mobilitas antar kedua kota ini juga lumayan tinggi kalo ada opsi harga tiket pesawat yg lbh bersahabat. Sayang banget PKU-KNO cuman pake ATR," timpal yang lain.

Ada juga yang berbagi bahwa penerbangan Jakarta-Bali tembus Rp13 juta. "Ini beneran harga tiket ke bali wiken ini segini naik ga? 😨," kata salah satu pengguna, yang dibalas warganet lain, "Tiket ke Bali masih ada nih yang 1 jutaan. Tapi tiket ke Jakarta, tinggal yang business harga 10 juta. Berarti harga 13 jutaan di apps Garuda mungkin otomatis switch ke business karena economy-nya sold out."

"Paham sih mungkin long weekend, tapi kenapa harganya gila banget," pengguna lain mengeluh. "Kenapa enggak selesai-selesai sih nih masalah harga tiket pesawat domestik mahal? Masa orang mau pulang long weekend harus pake paspor? (karena transit penerbangan internasional dengan bujet lebih murah)," ungkap warganet berbeda.

Mahalnya harga tiket pesawat domestik, terutama sejak pandemi mereda, memang terus dikeluhkan. Situasi itu disebut-sebut membuat masyarakat lebih memilih berwisata ke luar negeri. karena tiketnya relatif lebih terjangkau.

2 dari 4 halaman

Kapan Harga Tiket Pesawat Domestik Turun?

Menanggapi itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkap perkembangan soal harga tiket pesawat domestik yang tidak kunjung turun. "Tiket pesawat mahal ini sudah mulai tertangani," klaimnya di Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid, 6 Mei 2024.

Ia menyambung, "Pihak maskapai sudah menambah jumlah pesawat dan jumlah penerbangan. Kami memprediksi, di paruh kedua tahun ini, tiket pesawat domestik mudah-mudahan bisa lebih terjangkau (harganya)."

Harga tiket pesawat domestik dibandingkan dengan tarif ke beberapa negara tetangga yang dianggap tidak semahal tiket dalam negeri. Sandi mengaku segera bergerak menangani permasalahan tersebut.

Menparekraf berharap, penanganan ini bisa membuat harga tiket pesawat domestik tidak lagi melonjak dan memberatkan masyarakat. Selain itu, pihak maskapai diharapkan menambah jumlah penerbangan domestik.

Menparekraf berkata, "Yang tinggal di Jakarta, misalnya, kalau mau ke Sentul atau Curug Ciburian, kan enggak periu naik pesawat, bisa naik kendaraan pribadi atau angkutan darat lain. Jadi tetap bisa berwisata di Indonesia aja, tanpa harus naik pesawat, walau kita tetap berusaha supaya (harga) tiket pesawat jadi lebih berjangkau."

3 dari 4 halaman

Tidak Hanya Saat Libur Waisak 2024

Sebelum libur panjang Waisak 2024, harga tiket pesawat domestik dinilai "luar biasa mahal" di masa libur Lebaran 2024. Kehebohan ini dimulai dari sebuah cuitan di X yang memperlihatkan harga tiket pesawat rute Jakarta-Padang pada 6 April 2024.

"Kenapa mau Lebaran harga tiket ga ngotak!!! Ke Padang lho ini masa naiknya 300 persen," tulisnya pada 17 Maret 2024, menyertakan tangkapan layar laman pemesananan salah satu online travel agent (OTA). Tidak butuh waktu lama bagi cuitan tersebut jadi viral dan mengundang beragam komentar warganet.

Tidak sedikit dari mereka keheranan dengan kenaikan harga tiket pesawat rute domestik yang dianggap "tidak normal." "Masa sama kayak ke Tokyo sih? Di beberapa tanggal bahkan lebih murah," kata seorang pengguna.

Menanggapi ini, Menparekraf Sandiaga Uno berkata di weekly press briefing secara hybrid, 18 Maret 2024, "Ini sudah berulang kali kami sampaikan bahwa kami akan terus berkoordinasi dengan Kemenhub (Kementerian Perhubungan) untuk menambah pesawat dan ketersediaan kursi, supaya harga tiket bisa turun kembali."

4 dari 4 halaman

Khawatirkan Permainan Kartel

Sandi menambahkan, "Solusi jangka panjang yang ditawarkan seperti itu, tapi untuk Indonesia timur, sudah ada penerbangan tambahan dari Trans Nusa. Tadi pagi kami diberitahu, (sekarang ada rute penerbangan) Bali-Manado, Manado-Sorong, dan Manado ke beberapa destinasi wisata di Indonesia timur."

"Kami terus memantau (harga tiket pesawat)," aku Menparekraf. "Kami sudah melaporkan juga pada Pak Presiden (Jokowi) agar jumlah pesawat bisa ditambahkan dengan segera sehingga tercipta ketersediaan kursi."

Sementara itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sempat memanggil sejumlah maskapai usai melihat tren kenaikan harga tiket menjelang mudik Lebaran 2024. KPPU khawatir ada praktik kartel tiket pesawat, mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, 18 Maret 2024.

Namun, pihak maskapai menepis kekhawatiran tersebut. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan, maskapainya telah memenuhi panggilan KPPU tersebut. Ia pun menyebut maskapai pelat merah yang dibawahinya selalu terbuka untuk berkompetisi secara sehat. ia juga bilang bahwa Garuda Indonesia belum pernah menaikan harga tiket pesawat sejak lima tahun lalu, sesuai dengan ketentuan tarif batas atas (TBA).