Sukses

Aksi Wanita Lamar Pacar di Seaworld Jakarta, Sukses Bikin Si Pria Gemetaran

Beredar video di media sosial Tiktok yang memperlihatkan seorang wanita melamar pacarnya di Seaworld Ancol, Jakarta. Video tersebut diunggah oleh akun Tiktok pacar laki-lakinya di @masjokozainudin pada Kamis, 23 Mei 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar video di media sosial Tiktok yang memperlihatkan seorang wanita melamar pacarnya di Seaworld Ancol, Jakarta. Video tersebut diunggah oleh akun Tiktok pacar laki-lakinya di @masjokozainudin pada Kamis, 23 Mei 2024. Saking tidak percayanya, tangan pria tersebut sampai gemetar.

Dalam video, kedua pasangan tersebut sedang melihat ikan di sebuah akuarium besar. Tak lama kemudian, seseorang penyelam muncul menyapa mereka dari dalam akuarium dengan membawa gulungan kertas. Ketika dibuka, tulisan dalam kertas tersebut mengagetkan si pria.

"Boob, lu mau nikah sama gua gak?" bunyi tulisan yang ada di gulungan kertas.

Di saat bersamaan, wanita tersebut berlutut sambil mengangkat kotak cincin berwarna merah ke hadapan pacarnya. Pacarnya kaget dan langsung menyuruh wanitanya berdiri.

"Di sini gw speechless abis hahaha rasanya seaworld isinya cuma kita dan ikan," tulisnya dalam video.

Dia juga mengatakan bahwa tidak pernah terpikirkan sebelumnya bakal dilamar pacarnya di Seaworld. Dia juga kaget dengan usaha pacarnya yang meminta pihak Seaworld buat kejutan seperti ini.

"Terima kasih sudah seberani ini ya boobo wkkwkwkwkw wuf you!" tulisnya dalam kolom keterangan.

Melihat hal ini, warganet memberikan berbagai macam komentar, mulai dari yang mendukung hingga yang menyayangkan. Tidak heran, karena di Indonesia khususnya, umumnya pihak yang melamar itu biasanya adalah laki-laki kepada perempuan. Kejadian itu jelas tak biasa untuk banyak orang.

2 dari 4 halaman

Perbedaan Pendapat Warganet

Video ini sudah ditonton sebanyak 1,1 juta kali di Tiktok kurang dari 24 jam. Warganet pun ramai yang memberikan komentar dan pendapatnya di kolom komentar unggahan tersebut.

"Ih gamalu ya cowo digituin wkwk," tulis akun @ig:agnssftutm dalam kolom komentar.

"KOK? apalah kan seharuse cowo yang gitu," ujar warganet yang lain.

"Gakmao kekgini hikss please cwee aduhh," tulis yang lain.

"Wajib dilamar balik kak masa gini. Momen lamaran tuh sakral banget aaa."

"Apakah dunia masih baik-baik saja?"

Sementara warganet yang lain banyak juga yang mendukung dan memuji apa yang dilakukan wanita tersebut. 

"Menyala mbak. Berani banget weh pasti nurunin gengsi banget itu mah," ujar warganet.

"Mba lu keren banget bisa ngalahin gengsi lu," tulis yang lainnya turut memuji.

"Cewenya keren, apalagi effortnya kamu hebat mbak." "Salut banget buat cewenya, semoga setelah ini kamu selalu dirayakan ya kak," tambah warganet yang lain.

3 dari 4 halaman

Empat Daerah di Indonesia Mewajibkan Perempuan Lamar Laki-laki

Peristiwa tersebut sebetulnya tak bisa dianggap melanggar norma. Ada sejumlah daerah di Indonesia yang memiliki budaya wanita melamar pria. Mengutip Kanal Regional Liputan6.com pada Jumat, 24 Mei 2024, berikut empat daerah di Indonesia yang memiliki tradisi wanita melamar pria yang telah dikutip dari berbagai sumber:

1. Minangkabau, Sumatera Barat

Perempuan Minang akan melamar calon mempelai laki-laki dengan uang yang disebut uang japuik. Melansir dari 'Tradisi Uang Jemputan dan Uang Hilang di Pariaman dalam Novel Ketika Rembulan Kembali Bernyanyi: Tinjauan Sosiologi Sastra' oleh Azda Oktavia Nia, uang japuik atau uang jemputan adalah sejumlah uang yang digunakan untuk meminang laki-laki dari pihak perempuai.

Tradisi ini dimaksudkan sebagai bentuk menghargai keluarga laki-laki. Pihak perempuan juga akan membawa seserahan dan cincin emas. Masyarakat menganggap bahwa laki-laki di Minang merupakan tumpuan keluarga. Karena itu, tradisi ini dianggap sebagai bukti bahwa setelah menikah mempelai laki-laki akan berpindah tumpuan dari keluarga berpindah menjadi tumpuan keluarga perempuan.

2. Lamongan, Jawa Timur

Pihak perempuan biasanya juga membawa seserahan layaknya lamaran pada umumnya. Melansir dari 'Relasi Gender dalam Tradisi Perempuan Melamar Laki-laki di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Jawa Timur' oleh Intiha'ul Khiyaroh dan Dr. Wisma Nugraha Ch.R., M.Hum., dalam praktiknya, perempuan seolah-olah sebagai subjek untuk melamar atau meminta laki-laki. Namun secara sosial, ada yang menyebut proses pelamaran tersebut sebagai proses ngunggah-ngunggahi, yakni posisi perempuan di bawah laki-laki.

Sebenarnya, mereka ingin dilamar sebagaimana umumnya perempuan dilamar oleh laki-laki. Namun, tuntutan orangtua dan dukungan lingkungan membuat praktik ini akhirnya menjadi tradisi turun-temurun yang harus dilakukan.

4 dari 4 halaman

3. Trenggalek, Jawa Timur

Bagi sebagian masyarakat Trenggalek, praktik ini dianggap wajar dan tidak bermaksud merendahkan keluarga wanita karena harus susah payah melamar. Melansir dari 'Calon Mempelai Perempuan Melamar Calon Mempelai Laki-laki (Tradisi Lamaran Calon Pengantin yang Berlaku di Trenggalek)' oleh Yatmin, tradisi ini dilalui dengan beberapa prosesi.

Prosesi dimulai dari perkenalan lewat dhandahan, dilanjutkan dengan wakil dari calon mempelai perempuan datang ke rumah calon mempelai laki-laki, serta penyerahan bawaan pihak perempuan kepada pihak laki-laki yang biasanya berisi gula, kopi, dan rokok. Usai kunjungan tersebut, pihak laki-laki akan membalas kunjungan tersebut dengan berkunjung ke kediaman pihak perempuan untuk menentukan hari pernikahan.

Setelah lima hari berada di kediaman pihak perempuan, selanjutnya dilakukan 'tinjo'. Tinjo adalah prosesi pengantaran dari pihak keluarga pengantin perempuan yang mengantarkan kedua pengantin untuk mengunjungi rumah mempelai laki-laki.

 

4. Rembang Jawa Tengah

Di Rembang, Jawa Tengah, tradisi perempuan melamar laki-laki disebut dengan ngemblok. Bagi masyarakat Rembang, melamar pria dinilai sebagai rasa hormat pada pihak suami yang nantinya akan menjadi imam dan pemimpin keluarga.

Mengutip dari 'Dampak Hukum dan Non Hukum Perkawinan Adat Ngemblok Di Kabupaten Rembang' oleh Djumadi Purwoatmodjo Mutoharoh, ngemblok merupakan tradisi lamaran dari perempuan kepada laki-laki dengan membawa panjer. Tradisi ini juga memiliki konsekuensi pengembalian panjer dari pihak laki-laki ke pihak perempuan.