Liputan6.com, Jakarta - Mengawali karier sebagai penyanyi lewat ajang pencarian bakat Indonesian Idol, Keisya Levronka kembali menjajal peran baru di bidang akting. Keisya kembali unjuk kebolehan di dunia seni peran dengan bermain di film bergenre horor, Malam Pencabut Nyawa yang saat ini sedang tayang di bioskop.
Tak mengagetkan bahwa dara berusia 21 tahun itu kembali terjun ke dunia seni peran, setelah debut aktingnya di serial Jingga dan Senja pada 2021. Perannya kali ini terbilang cukup menantang, karena ia harus lebih menggali emosinya saat mendalami peran sebagai Wulan.
Baca Juga
Terlebih lagi film Malam Pencabut Nyawa ini tidak hanya mengangkat genre horor tetapi juga fantasi dan thriller yang mengerikan. Tayang perdana pada 25 Mei 2024 di seluruh bioskop Tanah Air, untuk mempromosikan film tersebut Keisya pun hadir dalam gala premier yang digelar di sebuah bioskop ibu kota.
Advertisement
Dara kelahiran 2 Februari 2003 yang pernah terlibat di film Dear Nathan: Thank You Salma, tampil maksimal dan dramatis di pemutaran perdana Malam Pencabut Nyawa. Berikut yang dirangkum dari Instagram pribadinya @keisyalevronka pada Minggu (26/5/2024).
1. Gaya Esentrik
Penampilan Keisya Levronka di Premier film Malam Pencabut Nyawa terbilang esentrik. Ia memadukan unsur modern dan tradisional dengan penggunaan korset dan kain batik.
Tak kalah menarik, material brokat yang berpadu dengan korset hitam itu juga dielaborasi memakai bahan denim, seolah seperti sarung tangan. Dengan sengaja denim dan korsetnya tampil agak acak-acakan dengan sobekan.
2. Dominasi Merah dan Hitam
Tampak secara keseluruhan, Keisya memberikan poin utama penampilannya agar didominasi dengan nuansa merah dan hitam. Jika dilihat secara detail, maka sebenarnya brokat tampak seperti kebaya dengan gaya lengan puff dan berleher tinggi.
Lalu sebagai luaran, ditambahkan korset dari bahan denim berwarna hitam yang sengaja dibuat robek-robek. Lengan bajunya dibuat lebih panjang dan Keisya memakai inner celana pendek hitam yang agak menerawang.
3. Kombinasi Kebaya, Korset dan Batik
Celana pendek ini dikombinasikan lagi dengan kain batik dari Atara Batik untuk memberi kesan etnik dan seolah menyatu dengan potongan kebayanya. Pemakaian kain batiknya pun anti-mainstream, bahkan terkesan hanya sebagai layer.
Nuansa horor dari warna pakaiannya pun begitu mendramatisir penampilan Keisya sebagai salah satu pemeran di Malam Pencabut Nyawa. Untuk diketahui, film ini digarap oleh sutradara Sidharta Tata yang dikenal sebagai pengarah film Waktu Maghrib dan Serial Pertaruhan: The Series.
Advertisement
4. Aksesori Etnik
Tak ketinggalan, bagian yang menarik dari penampilan Keisya adalah aksesori yang memperkuat kesan esentrik sekaligus etnik. Ini berlaku untuk hiasan rambutnya, serta anting yang dipakai aktris asal Malang tersebut.
Namun, kesan etnik itu dikawinkan dengan pemakaian sepatu boots hitam setinggi lutut. Membuat penampilan pelantun tembang "Jadi Kekasihku Saja" jadi makin menarik. Tatanan rambut Keisya sendiri disanggul tinggi, dengan makeup yang cukup berani untuk menyesuaikan dengan busananya yang esentrik.
5. T-Shirt Putih
Selain pesona Keisya yang mengenakan busana esentrik, sesi lain personal style-nya yang lebih simpel juga terlihat saat mempromosikan film terbarunya. Ia mengenakan kaus putih bertuliskan judul film berpadu rok hitam berkerut dan sarung tangan senada.
"Peran terberat dan terseru dan terlebam lebam yang pernah aku peranin. tonton sekarang di Bioskop terdekat! sampai bertemu sore ini di XXI Blok M," tulis Keisya, diunggah pada Sabtu, 25 Mei 2024.
Sinopsis Malam Pencabut Nyawa
Mengutip dari Tim Regional Liputan6.com, 24 Mei 2024, film Malam Pencabut Nyawa diadaptasi dari novel karya Ragil JP bertajuk “Respati”. Penulisan naskah skenarionya digarap oleh Ambaridzki Ramadhantyo bersama sang sutradara sebagai ko-penulis.
Film ini menceritakan kisah seorang siswa SMA bernama Respati (Devano Danendra) yang mengalami insomnia usai kematian tragis orangtuanya yang meninggal di tangan kawanan perampok. Sejak saat itu Respati kerap mendapatkan mimpi buruk yang menghantuinya dan membuatnya terganggu untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Bahkan arwah kedua orang tua Respati sering kali muncul dengan wujud yang mengerikan. Di sisi lain terjadi beberapa kasus pembunuhan misterius yang tak diketahui pasti penyebabnya.
Para korban selalu ditemukan dengan kondisi seperti habis tercekik atau dicakar tetapi tidak pernah ditemukan siapa pelakunya. Hingga akhirnya Respati menyadari para korban pembunuhan tersebut diseret sosok makhluk misterius dalam mimpinya tepat sebelum mereka ditemukan meninggal dunia keesokan harinya.
Lalu dengan bantuan Wulan (Keisya Levronka) seorang murid pindahan yang mengalami hal-hal mistis, Respati mengetahui bahwa ia mempunyai kemampuan untuk menjelajahi Alam Mimpi. Dimensi di mana jiwa manusia beristirahat saat tidur dan menemukan bahwa nyawa orang-orang yang ia cintai sebagai taruhannya.
Lantas bisakah Respati mengungkap misteri yang terjadi terutama menghadapi teror di alam mimpi?
Advertisement