Sukses

Indonesia Punya 30 Ribu Jenis Tanaman Berkhasiat, ICI 2024 Gaungkan Pemakaian Bahan Baku Lokal untuk Produk Kosmetik

Indonesia Cosmetic Ingredients (ICI) Expo and Seminar 2024 masih akan terselenggara sampai Jumat, 31 Mei 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Bertajuk "Tren Inovasi dan Formulasi untuk Membantu Pertumbuhan Pasar Kosmetik Indonesia yang Pesat," Indonesia Cosmetic Ingredients (ICI) Expo and Seminar kembali terselenggara. Edisi ke-13 pameran ini berlangsung pada 29--31 Mei 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Pada acara pembukaan, Rabu, 29 Mei 2024, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (PERKOSMI) Sancoyo Antarikso mengatakan bahwa inovasi tidak lagi bisa ditawar di industri kosmetik. "Terlebih, pasar (sektor kosmetik) terus berubah dan kian kompetitif," sebutnya.

Ia mengatakan bahwa konsumen sekarang semakin pintar, sementara penetrasi internet menyebabkan tren kosmetik global menyebar lebih cepat. "Diferensiasi jadi penting," ujar Sancoyo. "Maka itu, kami selenggarakan ICI untuk memperlihatkan tren dari sisi bahan baku, kemasan, dan alat produksi (produk kosmetik)."

Perkembangan industri kecantikan lokal dibahas Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mohamad Kashuri dengan mengatakan, pihaknya menangani sekitar 700 izin edar produk baru per hari. "Ini sangat banyak," ungkapnya. "Lebih banyak dari produk global (yang mengajukan izin edar ke BPOM)."

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjabarkan bahwa industri kosmetik tumbuh 43,11 persen di periode 2020–2023. "Itu (menyumbang) 6,8 persen PDB (Produk Domestik Bruto) industri sektor pengolahan setelah industri makanan sebesar 17,2 persen," ungkapnya.

Kashuri kemudian mengidentifikasi isu terkait bahan baku produk kosmetik lokal. "Sembilan puluh persen masih impor," sebut dia. Ini, menurutnya, sangat disayangkan karena Indonesia punya keanekaragaman hayati yang bisa dimanfaatkan.

 

2 dari 4 halaman

Dorong Ketersediaan Bahan Baku Lokal

"Apalagi, tren global mengarah ke kosmetik tematik," Kashuri menambahkan. "Harapannya, Indonesia tidak hanya jadi pasar bagi bahan (baku produk dari) luar negeri. Mereka (perusahaan pengimpor bahan baku) harus didorong alih investasi dan teknologi untuk menghasilkan ingredients lokal."

Terkait ini, Menperin mengaku pihaknya siap membantu percepatan perolehan bahan baku lokal. "Kita punya kekuatan luar biasa dari alam kita," menurut dia.

Commercial Director PT Merpati Mahardika Listianawati Setio mengungkap, pihaknya telah jadi bukti bahwa bahan baku alami asal Indonesia bisa terus diandalkan. "Sebagai perusahaan penyedia bahan baku lokal alami, kami punya kebun sendiri dan terus meneliti bahan (alami) apa saja yang belum terpakai," katanya.

Menyambung itu, Head of Marketing PT Haldin Natural Putri Happy KC mengatakan bahwa pihaknya membeli bahan baku alami asal Indonesia langsung dari petani. "Kami tidak mengandalkan tengkulak, sehingga bisa menciptakan fair trade dan meningkatkan kesejahteraan para petani dengan menetapkan harga (bahan baku) yang adil," ungkap dia.

3 dari 4 halaman

Mungkinkah Pakai Bahan Baku Lokal?

Listiana mengatakan bahwa "sangat mungkin" produsen kosmetik memakai bahan baku lokal. "Dolar Amerika juga lagi melambung tinggi, harganya mahal. Maka itu, alangkah baiknya memakai bahan lokal," sebut dia.

Menyambung itu, Vice President of Research and Development PT. Paragon dr. Sari Chairunnisa, Sp. KK mengatakan bahwa pihaknya akan selalu berupaya memakai bahan baku lokal bila memang "tersedia." "Anggap saja kami mau buat sunscreen, bahan yang dibutuhkan bermacam-macam. Ada yang bisa pakai bahan lokal, tapi ada pula yang tidak tersedia," ucapnya.

"Jadi, bukan perusahaan tidak mau pakai bahan lokal, cuma belum ada industrinya saja (untuk bahan tertentu). UV filter, misalnya, memang tidak ada," ia mencontohkan.

Dari situ, dr. Sari mengatakan bahwa ini jadi pekerjaan rumah bersama untuk membuat perusahaan luar negeri tidak hanya jadi suplier. "Mereka harus ada di sini, jadi transfer teknologinya terjadi," sebutnya.

Saat sambutan, Menperin memang meminta perusahaan multi-nasional untuk mulai berinvestasi di Indonesia. "Potensi kita sangat besar. Dari 30 ribu jenis tanaman berkhasiat yang bisa diolah, baru 350 jenis yang sudah dimanfaatkan industri," ungkapnya.

4 dari 4 halaman

Kosmetik Halal

Selain produk kosmetik berbahan baku lokal, Agus membahas kosmetik halal yang akan jadi mandatory dua tahun mendatang. "Potensinya luar biasa, baik pasar domestik secara khusu maupun internasional," sebut dia.

Merujuk Indonesian Halal Market Report 2021/2022, ia menjabarkan, Indonesia adalah negara dengan konsumen produk halal terbesar kedua di dunia setelah India. "Maka itu, kami juga memfasilitasi sertifikasi halal dan terus mendorong keikutsertaan industri lokal dalam pameran internasional untuk memperkenalkan produk halal," kata dia.

Tantangan-tantangan di atas berupaya dibahas selama penyelenggaraan ICI. Tahun ini, acara tersebut diikuti lebih dari 200 perusahaan dalam dan luar negeri, menampilkan 453 stan pameran. ICI juga menyediakan stan tidak berbayar bagi 14 stan instansi pemerintah dan universitas, serta 30 stan produk jadi sebagia besar UKM mewakili berbagai Pengurus Daerah Perkosmi.

Seperti tahun lalu, ada pula Zona Inovasi yang menampilkan bahan baku terkini, termasuk yang telah diekspor. Kemudian, Lab Formulasi yang disediakan untuk beberapa supplier bahan baku sebagai sarana mendemonstrasikan formulasi kosmetik pada pengunjung pameran yang terdaftar. ICI juga menyelenggarakan 26 seminar seputar industri kosmetika yang menghadirkan pembicara dalam dan luar negeri. 

Â