Sukses

Lebih Inklusif, Maskapai Ini Luncurkan Kursi Roda Konvertibel Khusus untuk Kelas Ekonomi

Maskapai penerbangan Delta Air Lines meluncurkan kursi konvertibel yang dapat dilipat untuk menaruh kursi roda pada penerbangannya. Kursi ini berada di baris paling depan dan tetap menyediakan meja dan sandaran kepala.

Liputan6.com, Jakarta - Delta Air Lines memperkenalkan kursi konvertibel khusus pengguna kursi roda versi ekonomi yang terletak di samping toilet. Layanan ini dirilis setelah satu tahun pihak maskapai meluncurkan kursi kelas satu yang memungkinkan penumpang tetap menggunakan kursi roda selama penerbangan.

Dikutip dari Simple Flying, Kamis, 30 Mei 2024, pengumuman ini muncul ketika industri penerbangan bersiap untuk Aircraft Interiors Expo (AIX) tahunan yang diadakan pada 28--30 Mei 2024 di Hamburg, Jerman. Delta Flight Products dan AirforAll berkolaborasi menciptakan kursi konvertibel di pesawat yang dapat dilipat dan digunakan sebagai tempat menaruh pengguna kursi roda.

Kursi terbaru tersebut dirancang untuk kabin kelas ekonomi. Pesawat ini menawarkan kenyamanan dan keamanan yang sama dengan versi kelas satu dan tidak menghilangkan kursi di dalam pesawat saat dipasang di baris pertama pesawat.

Daniel MacInnes, Direktur PriestmanGoode yang menaungi Delta Air Lines, mengatakan bahwa perusahaannya telah mendengarkan masukan dari para pelanggan dan memutuskan untuk melakukan hal tersebut. "Kami telah mendengarkan dan tahun ini kami memimpin dengan rangkaian produk kursi dan solusi lainnya, yang semuanya merupakan bagian dari pandangan holistik mengenai perjalanan dan pengalaman yang inklusif untuk semua," sebut MacInnes.

Delta Air Lines juga telah meluncurkan alat untuk membantu penumpang menemukan pesawat yang bisa menampung kursi roda yang lebih besar. Menurut data Departemen Transportasi Amerika Serikat, 25,5 juta orang Amerika mempunyai disabilitas yang membatasi perjalanan. Kursi semacam ini tentunya jadi langkah besar untuk mempermudah mobilitas orang-orang yang memerlukan kursi roda.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Konsep Toilet Disabilitas Terbaru

Kursi konvertibel tersebut menyediakan akses ke sandaran kepala, meja baki yang bisa dilipat, dan meja koktail di kedua konfigurasi. Chris Wood, Pendiri Flying Disabled, mencatat bahwa merintis solusi semacam ini sudah sangat membantu para pengguna kursi roda dalam penerbangan.

"Inovasi seperti ini dalam perjalanan udara memberikan mereka yang memiliki keterbatasan gerak, cara yang aman dan nyaman untuk melakukan perjalanan dan tetap menggunakan kursi roda mereka sendiri," sebut Wood.

Kursi konvertibel untuk kelas ekonomi bukan satu-satunya hal yang ditampilkan tim Delta Air Lines bulan ini juga sedang mengerjakan konsep terbaru untuk penyandang disabilitas. Kurangnya ruang, terutama pada jet regional dan pesawat berbadan sempit, sering kali menghambat aksesibilitas kamar mandi pada penerbangan.

Rencananya, Delta Flight Products (DFP) akan meluncurkan toilet di bagian depan pesawat yang dapat diakses dengan model pintu unik yang bisa membantu penyandang disabilitas dan memaksimalkan privasi. Menurut maskapai penerbangan tersebut, toilet akan ditempatkan di dekat pintu boarding.

Pintu juga dilengkapi panel tetap yang dapat dibuka kuncinya untuk mengakomodasi masuknya kursi roda sambil memberikan privasi maksimal dari kabin pesawat. Toilet akan dilengkapi kontrol sensor yang dirancang untuk memungkinkan penumpang dengan keterbatasan gerak mengakses wastafel langsung dari toilet sebelum berpindah kembali ke kursi roda.

Pencahayaan di toilet juga disesuaikan untuk mendukung orang-orang dengan gangguan penglihatan atau sensitivitas warna. Menurut DFP, perbaikan di masa depan mungkin mencakup beberapa fasilitas lain seperti Smart Mirror 

3 dari 4 halaman

Pesawat Komersil Didorong Punya Toilet Khusus Difabel

Departemen Perhubungan AS mengeluarkan peraturan yang mewajibkan pesawat komersial untuk memiliki toilet yang dapat diakses penyandang disabilitas. Dilansir dari kanal Disabilitas Liputan6.com, peraturan tersebut mengharuskan pesawat memiliki setidaknya satu toilet besar diantara 125 kursi untuk penumpang disabilitas dan petugas untuk masuk dan bergerak. 

"Bepergian saja sudah cukup membuat stres, ditambah kekhawatiran untuk bisa mengakses toilet," kata Sekretaris Transportasi Pete Buttigieg dalam sebuah pernyataan.

"Namun hari ini, jutaan pengguna kursi roda terpaksa memilih antara dehidrasi (tidak minum) sebelum naik pesawat atau menghindari perjalanan udara sama sekali," sambungnya.

Peraturan yang telah difinalisasi tersebut akhirnya keluar sebagai upaya Departemen Perhubungan AS sejak pemerintahan Obama. Namun, persyaratan baru ini tidak langsung berlaku. Peraturan ini akan berlaku untuk pesawat yang dipesan maskapai mulai tahun 2033 atau yang dikirim mulai tahun 2035.

Peraturan baru tersebut juga mencakup langkah-langkah lain, seperti memasang pegangan tangan di toilet pada pesawat baru tertentu. Jani Nayar, direktur eksekutif Society for Accessible Travel & Hospitality mengatakan bahwa penyandang disabilitas kadang-kadang menghindari perjalanan udara sama sekali. Dengan aturan ini diharapkan penumpang kursi roda bisa terbang dengan lebih nyaman.

4 dari 4 halaman

Maskapai yang Kontra Peraturan Wajib Toilet Difabel

Aturan ini ternyata mengundang pro dan kontra maskapai penerbangan. Dua kelompok perdagangan yang mewakili maskapai penerbangan, Airlines for America dan International Air Transport Association, menyatakan dukungan untuk mewajibkan toilet yang dapat diakses.

Tetapi mereka mengatakan bahwa pesawat akan memiliki ruang untuk kursi yang lebih sedikit sebagai akibatnya. Hal ini akan membebani pendapatan maskapai penerbangan dan mengarah pada tarif yang lebih tinggi.

Hannah Walden, juru bicara Airlines for America, mengatakan, "Maskapai penerbangan AS mendukung penuh toilet yang dapat diakses di pesawat satu lorong dan telah bekerja secara sukarela dengan komunitas disabilitas, Departemen Perhubungan, dan pemangku kepentingan industri selama tujuh tahun untuk mencari solusi."

Selain itu dalam Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika (ADA) yang ditandatangani oleh Presiden George H.W. Bush pada 1990 mencatat bahwa aturan toilet itu tidak berlaku untuk perjalanan udara, tetapi undang-undang federal lainnya, Air Carrier Access Act, melarang maskapai penerbangan mendiskriminasi penyandang disabilitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini