Sukses

Alumnus Unsri Layangkan Somasi Buntut Skripsi Diduga Diplagiat Mahasiswa UM Palembang

Mahasiswa UM Palembang yang diduga menjiblak skipsi itu akhirnya menghubungi si alumnus Unsri.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang alumnus Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri), Sumatra Selatan, bernama Naomi melayangkan somasi terhadap Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang atas dugaan plagiat skripsi oleh salah satu mahasiswanya. Naomi mengunggah bukti-bukti tuduhan plagiarisme tersebut di akun X-nya, dulunya Twitter, @wahkerensih, Rabu, 29 Mei 2024. 

"Gue udah konsultasi sama wakil dekan kampus gw dulu. Saat ini gue akan mengupayakan untuk melakukan somasi terhadap fakultas dan universitas yang bersangkutan," tulis dia sambil membagikan tangkapan layar percakapan daring bersama orang diduga wakil dekan kampusnya.

Setelah unggahan tersebut viral di X, mahasiswa UM Palembang yang diduga plagiat tersebut akhirnya muncul dan menghubungi Naomi melalui direct message Instagram. Ia membantah tuduhan plagiarisme yang ditujukan padanya.

"Assalamualaikum wr.wb. Mohon maaf kak sebelumnya ini saya (sensor), pemilik judul skripsi yang sama seperti kk. Mohon maaf kak itu bukan plagiat, tetapi itu teori tugas akhir skripsi, yang berkemungkinan itu ada tapi tidak seluruh karna itu teori dan pembahasan kita beda," ujar mahasiswa UM tersebut, seperti terlihat di tangkapan layar.

Tidak percaya begitu saja, Naomi mengecek tuduhan plagiarismenya melalui Turnitin, aplikasi pengecek plagiarisme. Hasilnya, 58 persen teridentifikasi plagiat.

"Liat deh guys, ternyata sama dia diganti hurufnya pake simbol tertentu makanya (mungkin) lolos turnitin. Ini gw bacanya pusing deh, hasil copy-nya jadi berantakan gt demi menghindari plagiarisme check," tulis Naomi.

2 dari 4 halaman

Sudah Mengirimkan Surat Somasi

Selang beberapa waktu, Naomi kembali memperbarui perkembangan kasus plagiarisme ini melalui akun X-nya. Ia mengaku sudah mengirimkan surat somasi pada pihak kampus yang bersangkutan.

"Update. Gue udah kirimkan surat somasi yah guys. Mohon doanya supaya prosesnya lancar. Jika dalam 30 hari @UMPCenter Universitas Muhammadiyah Palembang tidak mengindahkan somasi ini, gw akan tempuh jalur hukum lanjutan," tulisnya dengan mengunggah tangkapan layar halaman email.

Atas kejadian ini, banyak warganet yang geram dan mengirimkan berbagai komentar di unggahan tersebut. Ada yang mengatakan perilaku plagiarisme seperti ini sudah mulai menjamur.

"Hal yg sdh mulai menjamur, krn ada contohnya & pembiaran pelaku plagiat. Kampus yg publish skripsi mhsw yg sdh lulus jg hrs proteksi lbh ketat dokumen publikasi alumninya. Kalau mau bs jg ajukan somasi," tulis salah satunya di kolom komentar.

Selain memberi komentar pro, ada warganet yang berpandangan kontra. Mereka mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan Naomi berlebihan. "Alah lebay, biarin aja dipakai untuk syarat kelulusan orang lain, gak da faedah juga kan skripsi lu…Emang knpa kalo d contoh," kata seorang warganet. "Alay sampe segitunya, lagian udh lewat ini skripsi lu."

3 dari 4 halaman

Klarifikasi Dekan Fakultas Hukum UM Palembang

Menanggapi kasus ini, pihak Fakultas Hukum UM Palembang membuat video klarifikasi yang diwakili Dekan Fakultas Abdul Hamid Usman pada Rabu, 29 Mei 2024. Di video, Hamid menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti kasus ini.

Selain itu, mereka akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kebenaran dugaan ini. Hamid menambahkan bahwa bila tuduhan ini terbukti benar, pihak fakultas akan memberi sanksi tegas pada mahasiswa yang bersangkutan.

"Apabila ada pihak lain yang terkait dengan masalah ini, maka akan diberikan juga sanksi yang tegas," sebutnya. Setelah video tersebut diunggah, banyak warganet yang menghujani kolom komentar.

"Sanksi tegasnya ga disebutin apanya. Kalo cuma sebatas skorsing mah ga ada tegasnya, Minimal DO," ujar salah satu warganet di kolom komentar unggahan tersebut. "Cabut gelarnya sih, anak hukum tapi gatau aturan," ujar yang lain.

"Org yg mencuri makanan krn kelaparan aja dipidanakan dan dipenjarakan, kalau yg begini tidak dipidanakan, aneh sih," tambah yang lain.

4 dari 4 halaman

Perjuangan Menyelesaikan Skripsi yang Tidak Mudah

Dalam pengerjaan skripsi, Naomi mengaku "sangat berjuang dan bersusah payah" untuk bimbingan. Ia mengaku sering bolak-balik dari rumah sakit ke rumah dosen karena saat itu ibunya sedang sakit kanker.

 "Tega banget mba sampai plek ketiplek plagiatin skripsi saya. Saya perjuangin loh itu dengan kerja keras. Mamah lagi sakit kanker pada saat itu. Saya bolak-balik ke rumah dosen saya dari rumah sakit untuk bimbingan. Kalau memang ga punya hati, minimal punya adab dan otak," tulisnya.

Ia juga konsultasi dan cerita mengenai kejadian ini ke dosen pembimbing skripsinya dulu dan mengaku sakit hati. "Saya sakit hati banget bu. Mungkin ibu ingat, dulu mama saya sakit kanker bahkan ngejar ibu sampai rumah ya bu untuk bimbingan. Kok bisa diplagiat seperti itu," curhatnya kepada dosen pembimbingnya melalui pesan teks Whatsapp yang ia bagikan di akun X miliknya.

Dosen pembimbingnya pun merespon dengan baik dan memvalidasi curhatan dari Naomi. "Iya nak, perjalanan yg panjang untuk menyelesaikan skripsimu. Mau cepet aja tuh anak cari jalan gak halal," balas dosen pembimbing tersebut.