Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle masih bisa mempertahankan gelar bangsawannya meski mundur sebagai anggota senior Kerajaan Inggris. Sekalipun ia dicopot dari titel Duchess of Sussex, gelar yang diberikan Ratu Elizabeth II saat ia menikahi Pangeran Harry, ia bakal tetap bisa dipanggil putri.
Menurut ahli kerajaan, Ingrid Seward, pemimpin redaksi majalah Majesty, tidak mungkin Raja Charles III akan mencopot gelar Duke dan Duchess yang dimiliki Meghan dan Harry meski mereka tak lagi bekerja di kerajaan sejak 2020.Â
Baca Juga
Persaingan Sengit Meghan Markle dan Victoria Beckham Berebut Popularitas di Netflix, Siapa yang Bakal Menang?
Pangeran Harry Kembali Tampil Sendirian Tanpa Meghan Markle, Isu Pisah Makin Santer
Donald Trump soal Kemungkinan Mendeportasi Pangeran Harry, Keputusannya Dipengaruhi Hubungan dengan Kerajaan Inggris
"Saya pikir tidak akan terjadi apapun pada gelar itu karena bila mereka kehilangan titel tersebut, Harry tetaplah seorang pangeran karena keturunan raja dan Meghan alih-alih menjadi Duchess of Sussex, akan menjadi Putri Henry," ujar Seward kepada The Royal Beat, dikutip dari NY Post, Senin (3/6/2024).
Advertisement
"Itu benar-benar akan membingungkan (orang Amerika)," ucapnya. "Saya pikir mungkin yang terbaik adalah membiarkannya saja karena hal itu terlihat tidak baik, dan terlihat tidak perlu."
Pangeran Harry terlahir sebagai Pangeran Henry Charles Albert David, tetapi dia jelas dipanggil Harry. Jika Meghan kehilangan gelar Duchess of Sussex, secara teknis dia akan dipanggil Putri Henry, karena sudah menjadi tradisi kerajaan bahwa seorang putri mengambil gelar resmi dengan nama suaminya.
Aturan yang sama berlaku untuk Kate Middleton, yang secara teknis dikenal sebagai Putri William, tetapi disebut sebagai Putri Wales atau Duchess of Cambridge ketika ia menikah dengan Pangeran William pada 2011. Namun, seperti yang diungkapkan Seward, Harry dan Meghan kemungkinan besar akan selamanya dikenal sebagai Duke dan Duchess of Sussex.
"Ratu memberi mereka gelar, biarkan mereka mempertahankannya. Bagaimanapun juga mereka akan menjadi ‘H dan M’," katanya.
Â
Â
William dan Charles Dalam Dilema
Meghan dan Harry mengundurkan diri sebagai anggota senior Firma tersebut pada 2020 dan sejak itu, meninggalkan Inggris dan tinggal di California, Amerika Serikat, bersama kedua anak mereka. Penulis kerajaan Tom Quinn baru-baru ini mengklaim bahwa Charles dan William 'telah berdiskusi panjang lebar tentang pencabutan' gelar kerajaan mereka kepada pasangan tersebut.
Namun, dia tidak yakin raja dan ahli warisnya akan mengambil langkah tersebut. "Mereka takut hal ini akan menjadi bumerang dan memperburuk situasi," kata Quinn kepada The Mirror bulan lalu. "Hal terakhir yang mereka inginkan adalah memberikan hal lain kepada para bangsawan pemberontak untuk dikeluhkan."
"William dan ayahnya tahu bahwa bahkan tanpa gelar kerajaan mereka, Meghan dan Harry akan terus berkeliling dunia seolah-olah mereka adalah bangsawan dan sebagian besar orang di dunia akan tetap menyambut mereka," tegas sang pakar lebih lanjut.
Kritikus menuduh Meghan dan Harry memanfaatkan hubungan mereka dengan Kerajaan Inggris melalui gelar tersebut sambil mengabaikan tugas atau komitmen kerja apa pun yang diperlukan dalam kehidupan kerajaan. Tak satu pun anggota keluarga kerajaan senior berbicara dengan Meghan dan Harry.
Advertisement
Kunjungan Meghan dan Harry ke Nigeria Picu Amarah William dan Charles
Sebelumnya, kunjungan Pangeran Harry dan Meghan Markle selama tiga hari ke Nigeria dikabarkan mengusik emosi keluarga Kerajaan Inggris. Penulis dan dan ahlo kerajaan Tom Quinn mengatakan kepada Mirror bahwa perjalanan pasangan Sussex itu 'mengonfirmasi ketakutan terburuk' yang dipikirkan keluarga Harry.
Ia menyebut kunjungan itu membuat Pangeran William dan Raja Charles III 'benar-benar marah'. "Semua yang Anda harapkan dari kunjungan resmi kerajaan ada di sana – resepsi, kunjungan ke sekolah dan badan amal, hingga tentara yang terluka dan orang cacat," katanya, dikutip dari NY Post, Jumat, 17 Mei 2024. "Charles dikatakan lebih marah dari siapa pun yang pernah melihatnya."
Pasangan Sussex diundang ke Nigeria oleh kepala staf pertahanan negara Afrika Barat tersebut, yakni pejabat militer tertinggi di Nigeria. Sumber di Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris mengatakan kepada The Daily Mail bahwa Harry dan Meghan 'mengunjungi Nigeria dalam kapasitas pribadi' dan bahwa Pemerintah Inggris tidak terlibat dalam 'mengatur atau memfasilitasi' kegiatan mereka.
Meski begitu, lawatan keduanya sangat identik dengan tipikal tur kerajaan. Salah satunya diundang menghadiri resepsi yang digelar oleh Kepala Staf Pertahanan Nigeria untuk menghormati keluarga militer. Dalam kesempatan itu, keduanya juga sempat berpidato.
Archie dan Lilibet Bakal Jadi Kartu As
Quinn juga meyakini pasangan Harry dan Meghan akan memanfaatkan kedua anaknya, Archie Harison dan Lilibet Diana, untuk publikasi yang lebih luar. Mereka diyakini menunggu waktu memperkenalkan kedua anak yang masih balita itu ke dunia, mengutip laman The Sun, Kamis, 30 Mei 2024.
Quinn mengatakan kepada Mirror, "Harry dan Meghan sangat bangga dengan anak-anak mereka, dan ketika mereka sudah lebih besar dan lebih mampu bepergian, tidak ada keraguan mereka akan diajak dalam beberapa tur pasangan tersebut."
Ia menyambung, "Meghan sangat menyadari betapa hebatnya hal ini, pasangan kerajaan yang menawan dengan anak-anak kerajaan mereka yang menawan akan menarik publisitas yang didambakan Harry dan Meghan, terutama sekarang karena mereka bertekad untuk menjadi pengusaha miliarder."
Tom menambahkan bahwa Meghan menyadari dampak positif Archie dan Lilibet terhadap citra publik dan "merek Sussex". Namun selama kunjungan tiga hari Nigeria, anak-anak tersebut tetap berada di California.
Hal ini terjadi karena Meghan Markle dikatakan menghadapi beberapa 'tantangan' terkait kesuksesan merek gaya hidupnya, American Riviera Orchard. Ahli strategi merek Lucie Green yakin Meghan harus memutuskan apakah akan membuat produknya mahal atau mudah diakses, dan dia harus berhati-hati dengan referensi kerajaan apa pun.
Advertisement