Liputan6.com, Jakarta - Seorang turis Indonesia terlihat tengah berjalan-jalan di Dhaka, Bangladesh, dalam sebuah video viral yang dibagikan akun Instagram @rylezra, 3 Juni 2024. Pria yang merupakan fotografer itu tampak menggunakan jas double button warna navy dan berdiri di depan bangunan ruko.
Siapa sangka, tampilan necisnya mengundang perhatian warga lokal. Mereka mengerumuni pria itu, bahkan melambai-lambaikan tangan ketika ia merekam kejadian tersebut lewat kamera ponselnya. "What the hell guys, gue cuma foto dan semua orang ngumpul ngeliatin gue," sebut pria tersebut di video.
Baca Juga
Ia berdiri di atas susunan anak tangga saat dikelilingi penduduk lokal Bangladesh, membuat pemandangan ini mirip karpet merah Met Gala. Pria tersebut tampak heran, namun tetap menikmati momen unik tersebut.
Advertisement
Pemilik akun yang diketahui bernama Ariel tersebut mengatakan, sebelum ia datang ke sana menggunakan setelan jas rapi, tempat tersebut tadinya kosong. Ketika ia sampai, penampilannya membuat ia dikira artis oleh warga setempat.
"Ya Allah langsung berasa making an entrance di Met Gala," tulisnya dalam video. Rekaman yang sudah disukai lebih dari 96 ribu pengguna Instagram itu juga memperlihatkan warga lokal yang mengikuti ke mana pun Ariel berjalan.
Di salah satu cuplikan video, pemuda lokal bahkan berlomba-lomba untuk berfoto dengannya. "Akhirnya bisa ngerasain jadi artis bollywood sesaat. #OnlyInBangladesh," tulis fotografer itu dalam video.
Ivan Gunawan: Aku Di Sana Pasti Jadi Fashion Week
Video lucu tersebut mengundang reaksi warganet Indonesia. Mereka mengaku terhibur dengan keabsurdan warga lokal Bangladesh. "HAHAHAHAHHAAHHAHA DIKIRA ARTIS KOREA DAH," tulis salah seorang warganet.
"Dikira prince mateen 😂😍," kelakar pengguna berbeda. "Pasti keluarga km sangat bangga ril😂😂😂😂😂," imbuh warganet yang lain.
Perancang mode Ivan Gunawan bahkan turut berkomentar dalam unggahan tersebut. Ia menulis, "Aku di sana pasti jadi fashion week."
Sontak komentarnya menambah gelak tawa warganet. Ivan memang dikenal dengan gaya yang nyentrik. Tak heran bila ia berkomentar akan dikerumuni seperti sedang menggelar pekan mode jika berada di Bangladesh.
Selain itu, warganet mempertanyakan alasan warga lokal Bangladesh mengerumuni orang asing, meski bukan artis internasional. Beberapa berkomentar mengatakan bahwa mereka jarang menemukan orang asing di sana.
Warganet lain menyindir kelakuan orang Indonesia yang juga suka meminta foto bersama turis asing, meski tidak kenal. "Kayaknya sama aja gak sih sama orang kita yang minta foto sama bule?" kata seorang pengguna.
Advertisement
Sama Seperti Indonesia, Warga Bangladesh Mudik
Dikutip dari kanal Global Liputan6.com, sama seperti di Indonesia, orang-orang ibu kota Dhaka, Bangladesh juga mudik massal. Ini terutama pada hari kerja terakhir pemerintah, semi-pemerintah, dan kantor swasta sebelum Idulfitri.
Melansir Daily Sun, 28 April 2022, para ahli dan pejabat mengatakan, ribuan penduduk kota bergegas menuju desa masing-masing untuk merayakan Hari Raya bersama orang-orang terdekat. Mereka mengatakan. hiruk pikuk arus mudik biasanya mencapai puncaknya sebelum Idulfitri.
Pasalnya, seperempat dari total wisatawan untuk menuju desa asal mereka meningkat dalam dua hari di tengah kekhawatiran kemacetan di jalan raya, stasiun kereta api, dan terminal feri. Sementara itu, wisatawan biasanya akan meninggalkan ibu kota untuk menghindari kemungkinan kemacetan sementara banyak yang telah pulang ke desa jauh sebelum liburan Idulfitri karena lembaga pendidikan tetap tutup.
Berbicara pada wartawan, Sekretaris Jenderal Komite Nasional untuk Melindungi Pengiriman, Jalan, dan Kereta Api Bangladesh Ashish Kumar Dey mengatakan, banyak orang diperkirakan meninggalkan Dhaka dan daerah sekitarnya setiap tahun dalam rangka Idulfitri.
Warga Bangladesh Juga Mudah Termakan Hoaks Seperti Indonesia
Di Bangladesh, ada kisah anak yang diculik dan kepalanya dipotong untuk dijadikan tumbal dalam pembangunan sebuah jembatan. Ketakutan palsu ini berujung menciptakan kasus pada 2019, di mana delapan orang dibunuh karena dianggap sebagai penculik.
Mereka jadi korban pembunuhan gara-gara berita hoaks tersebut. Menurut Kepala Polisi Bangladesh Javed Patwary, hoaks ini bermula disebarkan kebanyakan lewat Facebook yang mengatakan adanya sebuah proyek pembangunan jembatan bernilai Rp3 triliun yang mencari kepala anak untuk dijadikan tumbal.
Delapan orang yang sudah jadi korban tewas, dua di antaranya adalah perempuan. "Kami sudah menganalisis semua kasus dari delapan pembunuhan tersebut." kata Patwary pada wartawan di ibu kota Bangladesh, Dhaka, seperti dikutip dari ABC Indonesia, 25 Juli 2019.
"Mereka yang tewas semuanya dibunuh massa. Tidak seorang pun di antara korban adalah penculik anak-anak," ia menambahkan.
Menurut laporan, sudah ada lebih dari 30 penyerangan sejak rumor tersebut beredar. Patwary mengatakan, kantor polisi di seluruh negeri sudah diperintahkan untuk memadamkan penyebaran hoaks dengan pemblokiran laman di media sosial.
Advertisement