Sukses

Lomba Senyum Mirip Gibran Rakabuming Berhadiah Rp50 Juta Digelar Kampus di Bekasi

Lomba Senyum Mirip Gibran Rakabuming yang berhadiah total Rp50 juta itu digelar oleh salah satu kampus yang berlokasi di Bekasi. Salah satu mahasiswa tak terima dan meluapkan protesnya di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah lomba nyeleneh digelar oleh salah satu kampus di Bekasi. Peserta lomba senyum mirip Gibran Rakabuming Raka itu diiming-imingi akan mendapat hadiah total senilai Rp50 juta. 

Poster lomba disebar di dunia maya dan menjadi viral di X, dulunya Twitter. Namun, mahasiswa kampus tersebut mengkritik lomba itu. Pengguna akun X @vayaretha meluapkan protesnya lewat unggahan pada Senin, 3 Juni 2024, dan menjadi viral hingga dilihat lebih dari 1,1 juta kali dan diunggah ulang 980 kali.

"GUA MARAH BANGET AJ*!!! MASA KAMPUS GUA NGADAIN LOMBA GA MASUK AKAL??!! MANA DANA KIP DIKORUP, DANA KEGIATAN KAMPUS SULIT, ESKALATOR MATI MATI MULU, EH INI NGADAIN LOMBA NGGA JELAS TA*. MANA TOTAL HADIAH 50JT, DAPET BEASISWA, TAPI ATURANNYA GAJELAS!!!" tulisnya dalam unggahan.

Tim Lifestyle Liputan6.com menghubungi pemilik akun pada Selasa, 4 Juni 2024. Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa (UPB) berinisial R (20) tersebut mengatakan bahwa dia tidak tahu alasan pihak kampus menggelar lomba seperti itu.

"Awalnya kampus kami (UPB) tiba-tiba mengunggah tentang lomba tersebut di akun official kampus (@kampuspelitabangsa), lalu kami menemukan fakta bahwa UNTARA juga bekerja sama dengan panitia lomba tersebut karena memang dua kampus kami memiliki founder yang sama," ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kampus, dia meminta akun X @timpenguinnas (akun yang biasa mengunggah thread yang sedang viral), untuk menaikkan soal lomba ini. Namun, unggahan tersebut ternyata membuat sejumlah pihak terganggu hingga meminta pengelola akun untuk menghapus unggahan terkait.

2 dari 4 halaman

Persyaratan Disebut Tidak Jelas

Lomba tersebut mempertandingkan senyum siapa yang mirip dengan Gibran Rakabuming Raka. Peserta juga diminta membuat video dengan durasi maksimal tiga menit. Kontennya bisa berupa kata-kata bijak, pantun, nasehat, dari peserta untuk Gibran.

Selain itu, peserta yang hendak mendaftarkan diri, diwajibkan membeli buku karya Ahmad Bahar berjudul "Gibran the Next President" yang diterbitkan oleh penerbit Hikam Media Utama. Buku digital itu dijual seharga Rp25 ribu per buku.

Persyaratan itu diprotes R dan mahasiswa UPB lainnya dengan menyebut lomba itu tidak jelas. "Ini mahasiswanya juga pada protes sampe rame di akun kampusku. Emang kampusnya aja yang rada-rada," ujar R.

Tim Lifestyle Liputan6.com juga mencoba menghubungi salah satu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas karena berdasarkan pengakuan R, kampusnya tidak memiliki BEM tingkat universitas. Ketika ditanya soal sikap BEM menanggapi protes rekan sesama mahasiswa, ia menolak menanggapi.

"Sepertinya bukan ranah mahasiswa untuk menanggapi hal tersebut. Sebaiknya langsung saja tanya ke pihak civitas UPB," ujar Nabil Hawari, Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPB.

3 dari 4 halaman

Klaim Penulis Buku tentang Lomba Senyum Gibran

Meski unggahan terkait poster lomba sudah dihapus baik di akun UPB maupun UNTARA, lomba tersebut dipastikan tetap digelar dengan batas waktu sampai Oktober 2024. Dalam kesempatan terpisah, penulis buku "Gibran the Next President", Ahmad Bahar, mengklaim sudah 150an peserta yang mendaftar. 

Ahmad menjelaskan lomba itu bertujuan untuk meningkatkan literasi anak-anak muda agar budaya membaca buku kembali tumbuh. "Dalam hal literasi, anak-anak muda sekarang agak kurang dalam hal membaca buku sehingga buku seperti barang langka di mata anak muda," ujarnya.

Terkait alasan mengapa lomba senyum mirip Gibran yang dipilih sebagai salah satu mata lomba adalah karena "kebetulan saat lomba berlangsung, bersamaan dengan terbitnya buku Gibran the Next Presiden", katanya.

Penerbit buku tersebut bekerja sama dengan kampus UPB dan UNTARA untuk mengadakan lomba ini dengan penerbit menjadi sponsor utama lomba. Ahmad juga mengiyakan bahwa hadiah yang ada dalam lomba ini berasal dari penerbit buku.

"Itu nilai total ya. Tidak semua dalam bentuk tabungan, tapi juga berupa beasiswa kuliah full studi. Jika diuangkan, bisa lebih dari Rp50 juta," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Dikritik Warganet

Bukan hanya R yang memprotes lomba tersebut, tapi juga warganet. Unggahan di X banyak menuai berbagai macam komentar.

"bjir awkaowk kampus kakak banyak pensnya gibran kah atau rektornya pens sm gibran sampai buat lomba ga masuk akal gini?, mending fasilitas kampus diperbaiki daripada buat lomba gajelas gini," ujar salah satu warganet dalam kolom komentar.

"Hah anjir ini kampusnya di sogok berapa bikin lomba badut begini? turut prihatin buat mahasiswanya," tambah yang lain.

"Nanti semua hasil video di viralin seakan akan pada cinta sama belio gegara senyum dan emot love tangan. Wow siasat branding, semua anak muda cinta wapres. Good luck semua."

"Apaansih anjirr maaf ni, tpi lomba tingkat TK lebih berbobot dibanding lomba di kmpus sendernya."

Meskipun hal ini sudah ramai di media sosial, R mengatakan bahwa sampai saat ini pihak kampus belum mengeluarkan pernyataan atau klarifikasi apapun terkait dengan hal tersebut.