Sukses

Pengembang Bank Sampah dan Pembina Anak Jalanan Raih Kalpataru 2024 di Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengumumkan para pemenang Kalpataru 2024 untuk empat kategori: Perintis, Pengabdi, Penyelamat dan Pembina, di Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Liputan6.com, Jakarta - Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Rabu (5/6/2024), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengumumkan para pemenang Penghargaan Kalpataru 2024 untuk empat kategori: Perintis, Pengabdi, Penyelamat, dan Pembina. Pengumuman sekaligus pemberian penghargaan dilangsungkan di kantor KLHK di Jakarta.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 mengambil tema "Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience." Namun, Indonesia memiliki tema sendiri tahun ini, "Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan."

KLHK menyerahkan penghargaan Kalpataru dalam kategori perintis lingkungan pada Adolof Olo Wonemse dari Papua Barat untuk upaya konservasi kerang kima dan Infirmus Abis dari NTT untuk upaya pemenuhan air bersih. Juga, Sururi dari Jawa Tengah untuk konservasi ekosistem pesisir, serta Komang Anik Sugiani dari Bali untuk pengelolaan sampah berkelanjutan.

Di kategori pengabdi lingkungan, ada Idi Bantara sebagai Kepala BPDAS Way Seputih Way Sekampung KLHK. Ia berperan dalam penanganan konflik lahan di Gunung Balak Reg. 38 dengan kemitraan bersama masyarakat.

Untuk kategori penyelamat lingkungan, terdapat Masyarakat hukum Adat Punan Batu Benau Sajau dari Kaltara, Kelompok Sadar Wisata Bekayuh Baumbai Bebudaya dari Kaltim, dan Kelompok Tani Hutan Wanapaksi dari D.I. Yogyakarta.

Kategori pembina lingkungan diberikan pada Dindin Komarudin dari Jakarta karena perannya dalam pengembangan bank sampah serta pembinaan anak jalanan. Penghargaan yang sama juga diberikan pada Rukmini Paata Toheke dari Sulawesi Tengah untuk pembinaan perempuan dan konservasi berbasis adat.

Di kesempatan itu, Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, penghargaan Kalpataru merupakan salah satu fokus dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024. Pemberian penghargaan yang sudah dilakukan selama 44 tahun itu bermaksud memberi apresiasi pada masyarakat yang berjasa di sektor kehutanan dan lingkungan hidup.

2 dari 4 halaman

Dampak Kalpataru untuk Lingkungan

"Kalpataru berdampak pada beberapa hal seputar lingkungan. Pertama, memotivasi dan mendorong kepeloporan penerima dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup dan kehutanan," kata Siti.

Menteri LHK melanjutkan, "Upaya memperbaiki dengan pemulihan lingkungan, terutama lahan, relevan dan jadi perhatian masyarakat. Yang cukup menggembirakan bahwa dalam tiga sampai empat tahun terakhir, peran generasi muda semakin nyata," sambungnya.

Selain itu, Kalpataru diharapkan dapat meningkatkan peran masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Penghargaan itu juga diklaim berdampak mengangkat hasil karya masyarakat yang terbukti efektif dalam upaya pelestarian lingkungan dan mendukung sosialisasi ke khalayak.

Ia menjelaskan bahwa Kalpataru meningkatkan peran masyarakat dalam gerakan konservasi sumber daya alam dan lingkungan sebagai kekuatan civil society bagi terimplementasinya pembangunan secara berkelanjutan.

"Kalpataru dapat meningkatkan kesadaran dan membuka peluang bagi berkembangnya inovasi dan kreativitas, serta mendorong prakarsa masyarakat sebagai bentuk apresiasi dan motivasi pada individu dan kelompok masyarakat dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan secara berkelanjutan," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Upacara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024

Kalpataru, kata Siti, merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah dan jadi amanah bagi penerima untuk tetap meningkatkan upaya-upaya yang sudah dilakukan. Sebelumnya, upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dipimpin Menteri LHK digelar di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

"Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 ini jadi momen penting untuk terus menumbuhkan, meningkatkan kesadaran dan kepedulian secara continue dan konsisten dalam upaya memperbaiki lingkungan secara berkelanjutan," kata Menteri LHK dalam pidato sambutannya.

"Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024. Semoga Allah SWT selalu meridhoi semua upaya dan langkah kita dalam menjaga dan melestarikan lingkungan Indonesia."

Beberapa bulan lalu, KLHK telah mengumumkan nominasi penerima penghargaan Kalpataru 2024 untuk empat kategori, yaitu Perintis, Pengabdi, Penyelamat, dan Pembina. Tiga nominator berasal dari Jakarta, dua di antaranya dari Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Dua nominator Kalpataru itu merupakan wakil di kategori Pengabdi dan Penyelamat.

4 dari 4 halaman

Nominator Penghargaan Kalpataru 2024

"Ada dua orang yang masuk nominasi, yaitu Saini yang bertugas di Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu dan Mahariah yang berprofesi sebagai guru di Pulau Panggang," terang Kepala Seksi Peran serta Masyarakat Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Riza Lestari Ningsih di Jakarta, dikutip dari Antara, 30 Maret 2024.

Ia mengatakan, Saini masuk nominasi penerima Kalpataru sebagai kategori pengabdi dan Mahariah masuk dalam kategori Penyelamat. Menurut Riza, Saini merupakan seorang penggiat konservasi karang dan Mangrove di Pulau Kelap yang sejak 2007 aktif sebagai pelestari lingkungan ekosistem perairan dan pemandu wisata.

Sementara itu Mahariah merupakan pemilik Rumah Literasi Hijau yang merupakan kelompok yang bergerak dalam pengelolaan sampah plastik di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka. Ia juga pelopor gerakan Pulau Ku Nol Sampah, dengan menanam mangrove seluas delapan hektare.

Komunitas lainnya adalah Pejuang Muda Wija To Cerekang (PM-WTC). Ini merupakan komunitas pemuda di Dusun Cerekang, Desa Manurung, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang berhasil masuk daftar 21 nominasi calon penerima penghargaan Kalpataru 2024.