Sukses

Teori Konspirasi Jilid II Seputar Kate Middleton Mulai Menyebar, Apa Penyebabnya?

Teori konspirasi ini merujuk pada narasi bahwa Kate Middleton "mungkin tidak akan pernah kembali" menjalani tugas kerajaan sebelum pengobatan kankernya rampung. Kondisi ini berbeda dari Raja Charles III yang juga didiagnosis kanker, beberapa waktu lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Bola liar teori konspirasi seputar Kate Middleton kembali bergulir di media sosial. Tuduhan-tuduhan lama, seperti kabur dari Istana, bahkan anggapan meninggal dunia, diutarakan warganet karena adanya laporan terbaru terkait Putri Wales.

Ini merujuk pada narasi istri Pangeran William itu "mungkin tidak akan pernah kembali" menjalani tugas kerajaan sebelum pengobatan kankernya rampung. "Saya pikir, kita mungkin perlu meninjau kembali kemungkinan bahwa ia (Kate) telah meninggal selama enam bulan," kata seorang pengguna X, dulunya Twitter, membalas cuitan artikel NY Post.

Melansir situs web tersebut, Jumat (7/6/2024), dituliskan bahwa perjuangan Kate melawan kanker mungkin tidak hanya menjauhkannya dari perhatian publik lebih lama, tapi juga berpotensi menggoyahkan perannya dalam keluarga kerajaan. Ia tidak terlihat oleh publik sejak mengungkap diagnosis kankernya pada Maret 2024.

Ia "mungkin tidak akan pernah kembali menjalani peran yang orang-orang lihat sebelumnya," kata seorang sumber pada Us Weekly. Orang dalam itu menambahkan bahwa ibu tiga anak ini "sedang mengevaluasi kembali apa yang dapat ia lakukan ketika kembali," setelah menjalani pengobatan kemoterapi preventif menyusul diagnosis kankernya.

Komentator kerajaan Richard Fitzwilliams mencatat bahwa bila Kate kembali menjalankan tugas, itu akan berdasarkan saran medis dan akan "diseimbangkan dengan sangat hati-hati." Laporan itu muncul hanya beberapa minggu setelah sebuah sumber mengklaim, perempuan berusia 42 tahun tersebut mungkin tidak akan tampil di depan umum sepanjang tahun ini sebagai bangsawan Inggris yang bekerja.

2 dari 4 halaman

Tidak Ada Rencana di Buku Harian Kate Middleton

"Saya diberitahu bahwa buku harian Kate untuk tahun ini kosong. Tidak ada yang direncanakan. Ia mungkin tidak akan muncul di depan umum selama sisa tahun ini," kata orang dalam kerajaan pada The Daily Beast, bulan lalu. "Saya tidak akan mengesampingkan pesan video lain yang memberi informasi terbaru tentang kesehatannya."

"Hal ini terbukti jadi cara yang sangat efektif untuk menjauhkan para penganut teori konspirasi," ia menambahkan. Namun demikian, anggapan publik mulai kembali menggila.

Seorang warganet menulis di X, "Dia (Kate) mungkin meninggalkan William dan berkonflik dengan istana atau dia dalam keadaan tidak sadarkan diri. Saya tidak percaya ini ada hubungannya dengan kanker." "Pasti ada cerita kelam di balik semua ini, menurutku itu tidak ada hubungannya dengan kanker 💔," menurut yang lain.

"Saya pikir kita mungkin perlu bersiap menghadapi kemungkinan dia meninggal karena kanker dalam enam bulan. Apapun yang dia miliki sangat buruk," pengguna berbeda menimpali. "Apapun itu, saya hanya berharap Kate bisa mengambil waktu ini untuk beristirahat," sahut seorang warganet.

3 dari 4 halaman

Jenis Kanker Apa yang Diderita Kate Middleton?

Spekulasi kian meluas, karena sampai sekarang, baik Kate Middleton maupun Istana, belum mengungkap jenis kanker yang diderita Putri Wales. Dalam video yang dibagikan pada 22 Maret 2024, ibu tiga anak ini hanya mengatakan dokter menemukan kankernya selama operasi perut yang direncanakan pada Januari 2024.

"Apakah Kate benar-benar mengidap kanker saja kita tidak tahu," sahut seorang warganet. Ini bukan kali pertama teori konspirasi beredar seiring absennya Kate dari mata publik. Sebelum video diagnosis kankernya dibagikan, ragam spekulasi liar sudah lebih dulu menyebar.

Putri Wales tidak terlihat di depan umum sejak Natal 2023, dan ini membuat warganet bernarasi macam-macam. Sementara dugaan online telah berkembang selama beberapa waktu, menurut Forbes, dikutip 14 Maret 2024, teori konspirasi dan meme mendominasi setelah tersiar kabar bahwa Pangeran William tidak akan menghadiri upacara peringatan King Constantine of Greece karena "hal pribadi."

Komentator gosip di media sosial menghubungkan "masalah pribadi" misterius Pangeran Wales dengan istrinya yang diduga menghilang dari pandangan publik. Pada Januari 2024, Istana Kensington mengumumkan bahwa Kate telah menjalani operasi perut dan kembali ke rumah setelah dirawat di rumah sakit.

4 dari 4 halaman

Teori Konspirasi Seputar Kate Middleton

Para penggemar kerajaan dengan cepat menyadari bahwa bahkan tabloid Inggris belum mengambil potret Putri Wales sejak ia dirawat di rumah sakit. Rumor mulai menyebar setelah pembawa acara TV Spanyol Concha Calleja mengklaim bahwa Kate mengalami koma karena komplikasi bedah, mengutip sumber anonim di keluarga kerajaan.

Istana secara agresif membantah klaim tersebut, menggambarkannya sebagai "omong kosong belaka." Namun, hal ini tidak menghentikan minat warganet menyebarkan teori konspirasi. Desas-desus telah menyelimuti pasangan ini selama beberapa waktu, dengan rumor pernikahan yang bermasalah, perceraian yang akan terjadi, dan spekulasi Pangeran Wales selingkuh.

Beberapa bahkan menduga adanya kekerasan dalam rumah tangga, mengutip rumor tentang Pangeran William yang "pemarah." Ada juga yang mengutip klaim yang dibuat Pangeran Harry dalam memoarnya, Spare, bahwa pertengkaran antara ia dan saudara laki-lakinya telah berubah jadi kekerasan fisik.

Di Reddit, salah satu komentator merangkum rumor tersebut dan mencatat betapa tidak lazimnya tidak ada foto terbaru Kate. Ia menulis, "Ini adalah perempuan yang sama yang bisa difoto dengan rambut/riasan penuh sambil menggendong bayinya yang baru lahir dalam waktu 24 jam dari setiap kelahiran anaknya."

Komentator melanjutkan dengan menyoroti bagaimana Raja Charles baru-baru ini didiagnosis menderita kanker, namun tidak menghilang dari kehidupan publik. Komentator yang sama juga mengaitkan artikel dari tabloid Inggris The Mirror yang mengklaim Kate mudah berubah secara emosional, tapi sejak itu telah diedit, dengan nama Kate Middleton diganti Pangeran Harry. Catatan editor mengklarifikasi bahwa pihaknya keliru menulis Kate sebagai fokus bahasan.