Sukses

Mahasiswi Indonesia Hadapi Suhu Panas Ekstrem di India, Jemuran Kering dalam 2 Jam Saja

Ia menceritakan bahwa suhu udara di tempat tinggalnya bisa mencapai 46 derajat Celsius. Saking panasnya, cucian bajunya yang sangat basah sudah bisa kering dan langsung diangkat dalam waktu dua jam saja.

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca panas ekstrem melanda beberapa negara di Asia dalam beberapa waktu terakhir, termasuk di sebagian besar wilayah India. Suhu di beberapa daerah bahkan mencapai 50 derajat Celsius, membuat sebagian besar masyarakat sulit untuk beraktivitas bahkan hingga menewaskan puluhan jiwa.

Menghadapi cuaca panas ekstrem, seorang mahasiswi Indonesia yang tengah kuliah di India belum lama ini membagikan pengalamannya menghadapi panas ekstrem lewat akun media sosial miliknya. Melalui video yang diunggah di akun TikTok @iamegamei pada 5 Juni 2024, ia berbagi tips dan menjelaskan tutorial dirinya bertahan hidup di tengah cuaca panas yang melanda India yang mencapai 50 derajat celcius.

"Tutorial bertahan hidup di suhu 50 derajat di India," tulis wanita berhijab yang diketahui bernama Mega Mei itu. Ia menceritakan bahwa suhu udara di tempat tinggalnya rata-rata bisa mencapai 46 derajat Celsius.

Saking panasnya, jemuran bajunya yang sangat basah sudah bisa kering dan langsung diangkat dalam waktu dua jam saja. Mega tidak mengungkapkan tempat tinggalnya, tapi sepertinya ia menyewa tempat di rumah susun.

Tips pertama dari Mega adalah penggunaan kipas angin. Menurutnya, kipas angin harus selalu dinyalakan pada kecepatan maksimal, di angka level 4 untuk membantu mengurangi suhu ruangan yang ikut memanas. Menurut Mega, tempat tinggalnya sebenarnya menyediakan fasilitas AC tapi ia menolak karena biaya sewanya akan lebih mahal.

"Kalau pakai AC di kamar biaya sewa bakal makin bengkak, apalagi cuaca panas ekstrem kayak sekarang ini baru sekali terjadi dan katanya bakal normal lagi dalam waktu dekat, aslinya cuaca di sini cukup sejuk kok," jelasnya.

2 dari 4 halaman

Mendinginkan Kasur

Selanjutnya, ia mengungkapkan saat ini menggunakan kasur polos alias tanpa sprei dan menghindari penggunaan bantal. Hal ini dapat membantu mengurangi rasa panas, sehingga bikin tidur menjadi lebih nyaman.

"Jangan pakai sprei karena cuma bikin panas. Terus bantal, buang semua. Tidur paling cuma pakai satu bantal kecil ini," terangnya sambil memperlihatkan bantalnya yang berukuran kecil seperti sering digunakan di sandaran bangku mobil.

Pada momen yang sama, ia juga menceritakan tentang lemari pakaian miliknya yang terbuat dari besi, menjadi sangat panas di tengah suhu ekstrem. Akibatnya, produk skincare yang disimpan dalam lemari menjadi hangat dan mencair. Mega pun tak tahu pasti apakah skincare, seperti sunscreen masih bisa digunakan atau tidak.

Tips terakhir dari Mega adalah memanfaatkan kain basah untuk mendinginkan kasur. Awalnya, ia membasahi kain dengan air dari kamar mandi lalu meletakkannya di kasur beberapa saat sebelum tidur. Kain yang sedikit basah ini kemudian bisa digunakan sebagai selimut, yang bersama dengan kipas angin dapat memberikan sedikit rasa sejuk saat tidur.

Jika semua tips tadi tak kunjung mempan, Mega mengaku akan tidur tanpa mengenakan pakaian supaya cuaca panas tidak begitu terasa. Video tutorial ini pun viral dan menuai beragam reaksi dari warganet.

3 dari 4 halaman

Sekolah di India Diliburkan

Ada yang menyarankan agar wanita itu cepat pulang ke Indonesia, dan ada juga yang mengaku tidak akan sanggup bertahan kalau harus menghadapi kondisi serupa. Sampai berita ini ditulis, video tersebut sudah dilihat lebih dari 12,7 juta kali dan disukai lebih dari 778 ribu kali.

"Pulang ke Indonesia aja!" komentar seorang warganet.

"Kayaknya gue gak sanggup sepanas itu,” kata yang lain.

"Kalau mati listrik wassalam,” sahut warganet lain.

"Gila yaa di jkt panasnya 36 aja ngamuk mulu gua😩," ujar warganet lainnya.

Warga yang tinggal di kawasan utara India harus menghadapi gelombang panas tanpa berhenti dalam beberapa minggu terakhir.  Gelombang panas ini bahkan memaksa sekolah-sekolah tutup di sejumlah tempat dan juga dinilai bisa meningkatkan risiko heat stroke bagi pekerja yang beraktivitas di luar ruangan.

Departemen Cuaca India memperkirakan suhu panas bertahan di seluruh kawasan dalam beberapa hari ke depan dan menempatkan sejumlah negara bagian dalam kewaspadaan tinggi, dikutip dari kanal Global Liputan6.com yang melansir dari laman VOA Indonesia, Kamis, 30 Mei 2024.

4 dari 4 halaman

Gelombang Panas di India

Uzma Kagzi, seorang wisatawan dari Gujarat yang berkunjung ke New Delhi mengatakan, "Saya memakai topi untuk melindungi kepala, karena kepala saya terasa sakit akibat panas. Anak perempuan saya juga merasa sakit. Dia sudah minum obat selama beberapa hari."

Beberapa bagian di ibu kota India melaporkan suhu hingga 49,9 derajat Celsius pada Selasa, 28 Mei 2024. Lalu, biro cuaca mengatakan bahwa suhu tersebut sembilan derajat lebih tinggi dari perkiraaan.

Negara bagian di dekatnya, Punjab dan Haryana, juga mengalami lonjakan suhu, dengan satu tempat di Rajasthan mencapai suhu 50 derajat Celsius. India menyatakan sebuah gelombang panas, ketika suhu berada di atas 45 derajat Celsius.

Panas ekstrem di India utara telah bertepatan dengan pemilu selama enam pekan, yang menaikkan risiko kesehatan karena orang-orang harus antre panjang untuk memberikan suara mereka. Pemungutan suara sendiri berakhir pada Sabtu, 1 Juni 2024.

Cuaca panas biasanya melanda sebagian besar wilayah India pada April, Mei, dan Juni, sebelum hujan dari musim hujan datang untuk membawa suhu lebih sejuk. Tetapi, panas ekstrem secara cepat menjadi krisis kesehatan di India, dengan kondisi cuaca hangat menjadi lebih buruk dalam satu dekade terakhir dan biasanya diiringi dengan kekurangan air yang parah.

Video Terkini