Liputan6.com, Jakarta - Setelah pandemi Covid-19, pertumbuhan minat untuk traveling makin tinggi. Permintaan akomodasi hotel yang terus naik, membuat berbagai grup besar hotel seperti Hilton Group berekspansi mengambil potensi pasar ini.
Industri pariwisata yang kian cerah, khususnya di wilayah Asia Tenggara membuat Hilton Group membuka 11 properti barunya di Indonesia, Thailand, dan Vietnam termasuk debut untuk brand lifestyle unggulannya, Tapestry Collection by Hilton di Asia Tenggara.
Baca Juga
"Sebagai grup besar, Hilton melihat Asia Tenggara bertumbuh. Termasuk Indonesia yang perkembangannya pesat," ungkap President Asia Pacific Hilton, Alan Watts saat konferensi pers dengan media di DoubleTree Hilton by Hilton Hotel Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Advertisement
Melihat landscape industri hotel di Indonesia dan berbagai karakteristik lokal di mana Hilton berada, pihaknya pun memiliki strategi baru untuk mendorong tidak hanya pada turis mancanegara, tapi juga domestik. Negara dengan populasi besar seperti Indonesia pun sangat potensial terhadap perkembangan ini.
Di Indonesia, Hilton akan membukan berbagai brand dan destinasi baru yaitu Conrad Jakarta, Hilton Bandung Padalarang, Hilton Manado, dan Hiltopn Garden In Manado. "Manado merupakan daerah yang sangat menjanjikan sebagai destinasi traveling," ucap Vice President and Regional Head, South East Asia Hilton, Alexandra Murray di kesempatan yang sama.
Pihaknya pun akan membawa strategi lebih melokal agar Hilton Group bisa diterima lebih baik oleh turis domestik. Diketahui, setiap hotel milik Hilton Group juga memiliki market dan karakter tamunya masing-masing.
Ekspansi Hilton Group di Asia Tenggara
Di Thailand, Hilton Group akan membuka KROMO, Curio Collection by Hilton, Hilton Bangkok Grand Asoke, Hilton Garden Inn Bangkok Silom, dan Hilton Garden Inn Rayong. Sementara di Vietnam akan ada Tapestry Hoi An, Hilton Hanoi West, dan Hilton Garden Inn Mui Ne Beach.
Hilton saat ini memiliki lebih dari 100 hotel yang sudah beroperasi dan sedang dalam tahap pengembangan di Asia Tenggara, yang memperkuat langkah ekspansi perusahaan di seluruh wilayah Asia Pasifik. Hilton berada pada jalur yang tepat untuk melebihi jumlah seribu hotel pada 2025.
Ini terjadi pada kuartal pertama 2024, di mana Hilton melanjutkan inisiatif ekspansi terbesarnya dengan menandatangani kesepakatan dengan 892 hotel di seluruh wilayah Asia Pasifik. "Dengan destinasi wisatanya yang indah dan perekonomian yang kuat, Asia Tenggara terus menjadikawasan penting bagi pertumbuhan Hilton di Asia Pasifik," sebut Maria Ariizumi, Vice President, Development, South East Asia, Hilton.
Advertisement
Pertumbuhan Kelas Menengah di Asia Tenggara
Sejauh ini Asia Tenggara terus menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang bagi industri travel dan perhotelan. Potensi ini didorong oleh pertumbuhan kelas menengah yang kuat, meningkatnyaperjalanan domestik, dan kembalinya acara-acara MICE dan hiburan kelas dunia di wilayah ini.
Optimisme ini semakin diperkuat oleh pertumbuhan konsumsi di Asia Tenggara. Perekonomian di kawasan ini yang bernilai 4 triliun dolar AS diproyeksikan akan mengalami tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4,6 persen hingga 4,8 persen hingga 2029.
Pemulihan yang tangguh pasca-pandemi di Asia Tenggara juga mendorong peningkatan konsumsi. Hal ini menarik minat dari pemilik, pengembang, dan investor di sektor real estate perhotelan, dengan empat dari lima kotateratas di kawasan APAC untuk pengembangan di Asia Tenggara.
Meningkatnya permintaan akan perjalanan mewah di kawasan ini, Hilton juga memperluasjajaran brand dan properti mewahnya. Pada tahun lalu, Hilton meluncurkan Umana Bali, LXR Hotels & Resorts, yang merupakan hotel pertama brand tersebut di Asia Tenggara, dan juga membuka Conrad Singapore Orchard, yang merupakan hotel kedua dari brand Conrad Hotels & Resorts di Singapura.
Hingga 31 Maret 2024, Hilton telah merencanakan pengembangan sekitar 3.380 hotel dengan totalsekitar 472.300 kamar di 119 negara dan wilayah. Ini termasuk ekspansi ke 31 negara dan wilayah yang belum ada jaringan hotel Hilton. Sekitar 60 persen dari proyek-proyek pengembangan ini berada di luar Amerika Serikat.
Industri Hotel Membaik Menyelipkan Inovasi
Membaiknya kondisi di berbagai sektor pasca pandemi, berimbas langsung pada bangkitnya industri pariwisata termasuk di dalamnya hiburan, properti dan perhotelan. Tentu saja, kegiatan ini menjadi kesempatan ideal untuk melakukan perbaikan dengan menyelipkan beragam kreativitas dan inovasi.
Hal ini bertujuan untuk menyegarkan dan memenuhi kebutuhan wisatawan dalam hal perhotelan, sehingga pengalaman mereka menjadi lebih berkesan. Berkaitan dengan kondisi pariwisata terkini, salah satu manajemen hotel hadir menjadi mitra strategis bagi para pengembang untuk mengelola hotel-hotel mereka.
Dari situ hotel-hotel mereka bisa dikembangkan dari berbagai sisi, mulai dari technical assistance pembangunan hotel, day to day operation, dan strategi promosi. Pada 2023, manajemen hotel bernama Topotels ini menandatangani beberapa kerja sama dengan hotel management.
Dari hotel-hotel tersebut, di antaranya ada hotel bintang empat yang berada di kawasan wisata Ocarina Batam dengan 88 kamar, restoran, kolam renang, dan ruang meeting. Sementara properti lainnya yang akan beroperasi dalam waktu yang sama adalah beberapa unit vila.
Hotel yang dimaksud bernama Ayola Signature Ocarina Batam yang akan mulai beroperasi pada quarter ke-4 tahun 2024. Sementara untuk vila adalah The Caza Boutique Resort Managed by Topotels dengan 31 unitnya.
Advertisement