Sukses

Dikira Ikut Terbang ke Spanyol, Sepasang Suami Istri Malah Mendarat di Lithuania Tanpa Sadar

Rencana liburan pasangan suami istri di Spanyol berantakan usai pesawat yang mereka tumpangi ternyata membawa mereka ke Lithuania.

Liputan6.com, Jakarta - Niat liburan sepasang suami istri menjadi berantakan. Mengutip BBC pada Jumat (14/6/2024), mereka membeli tiket pesawat untuk terbang ke Costa Brava, salah satu tempat di Spanyol untuk merayakan ulang tahun sang suami, Andrew Gore, yang ke-47.

Ketika rombongan lainnya tiba di Bandara Barcelona, Andrew dan istrinya, Victoria, malah mendarat di Kota Kaunas, Lithuania, pada Minggu, 26 Mei 2024. Setelah mengetahui bahwa mereka ditempatkan di pesawat Ryanair yang salah, pasangan dari Mountain Ash, Rhondda Cynon Taf ini mengatakan bahwa mereka merasa "bingung".

Bandara Bristol di Inggris sedang berupaya menyelidiki apa yang terjadi dan melakukan perbaikan. Sementara itu, maskapai Ryanair mengaku bahwa krunya telah membuat beberapa pengumuman sebelum keberangkatan untuk memberi tahu penumpang tentang tujuan penerbangan.

Sebelum berangkat, pasangan itu diantar ke gerbang keberangkatan di bandara dan diyakinkan bahwa rombongan mereka lainnya sudah ada di dalam pesawat. "Kami diberitahu bahwa mereka pasti berada dalam penerbangan tersebut dan mereka berkata 'santai saja', jadi kami tidur karena kami harus bangun pagi-pagi," kata Gore.

"Ketika saya terbangun, saya tidak melihat Spanyol di luar jendela. Saya menyalakan ponsel saya dan tertulis 'Selamat datang di Lithuania'," tambahnya.

Sebelum berangkat, tiket Gore dan Victoria juga sempat diperiksa oleh petugas. "Nomor penerbangan kami tertera di gerbang, dan kami dibawa ke tangga paling bawah, di mana staf darat memeriksa boarding pass kami," kata Gore. "Saat kami naik pesawat, pramugari memeriksa izin kami lagi."

2 dari 4 halaman

Tidak Ada Pemberitahuan Mereka Naik Penerbangan yang Salah

 

Tidak ada indikasi bahwa ada sesuatu yang salah sampai mereka mendarat di negara Baltik di Eropa timur tersebut. Mereka yang kebingungan, turun dan memberitahu pejabat Ryanair tentang fakta bahwa mereka berada di negara yang salah. Setelah itu, mereka memesan penerbangan berikutnya yang tersedia ke Barcelona.

Namun, itu terjadi keesokan paginya. Mereka juga tidak berangkat dari bandara tempat mereka mendarat, tapi dari Riga, ibu kota negara tetangga Latvia. Maskapai itu memesankan kendaraan untuk pasangan tersebut dan harus menempuh sejauh 150 mil (241 km) ke bandara yang ada di Riga.

Setelah mendarat di Barcelona, ​​​​mereka akhirnya sampai di hotel di Costa Brava. Namun karena mereka tidak menaiki penerbangan asli dari Bristol, tas mereka baru sampai dua hari kemudian.

"Itu sungguh tidak nyata, dan sebuah pengalaman yang tidak ingin saya alami lagi, keluarga kami sangat khawatir dan kami kelelahan ketika kami akhirnya tiba," kata Gore.

Gore juga mengatakan bahwa meskipun pada akhirnya dia dan istrinya sudah diantar ke tempat yang tepat, tapi momen-momen membingungkan itu tidak bisa dilupakan. Ia juga mengaku tidak ingin kejadian yang sama terulang lagi.

 

3 dari 4 halaman

Maskapai Ryanair Meminta Maaf

Juru bicara Ryanair mengatakan pasangan itu memesan bantuan khusus untuk penerbangan ini dari Bristol ke Barcelona. Tetapi, penyedia bantuan khusus Bandara Bristol memasukkan mereka ke penerbangan yang salah, yaitu ke Kaunas, meskipun papan petunjuk di gerbang dengan jelas menunjukkan tujuan penerbangan tersebut.

Pihak maskapai akhirnya meminta maaf atas insiden tersebut. "Kami dengan tulus meminta maaf kepada para penumpang ini atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kesalahan penyedia bantuan khusus Bandara Bristol."

Juru bicara Bandara Bristol mengatakan, "Kami telah bekerja sama dengan mitra bisnis kami untuk menyelidiki insiden ini. Semua dokumentasi perjalanan pelanggan diperiksa oleh maskapai penerbangan atau agen penanganan darat sebelum menaiki pesawat."

"Sejak diberitahu mengenai masalah ini, Bandara Bristol telah bekerja sama dengan agen penanganan maskapai penerbangan dan penyedia bantuan khusus kami untuk menyelidiki keadaan tersebut dan melakukan perbaikan di masa depan."

"Kami akan menghubungi pelanggan dengan informasi untuk mengarahkan keluhan mereka ke mitra bisnis yang tepat untuk diselesaikan."

 

4 dari 4 halaman

Daftar Maskapai Terburuk Saat Merespons Masalah Penerbangan ke Penumpang

Dalam penerbangan, seringkali penumpang pesawat ada saja kendalanya. Dari sinilah kita bisa menilai bagaimana maskapai penerbangan dalam menangani kendala yang dialami penumpang.

Mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, organisasi pemeringkat AirHelp mengungkapkan, sejumlah maskapai penerbangan masih belum cukup maksimal dalam mengaplikasikan elemen-elemen penting tersebut, juga bagaimana maskapai memperlakukan pelanggan ketika terjadi kendala atau masalah.

"Kami percaya bahwa sebuah maskapai penerbangan harus dinilai tidak hanya dari cara mereka memperlakukan penumpangnya selama bisnis berjalan seperti biasa, namun juga dari pertimbangan yang mereka tunjukkan kepada pelanggan ketika ada masalah," kata AirHelp dalam laporan terbarunya, dikutip dari CNBC International, Senin, 18 Desember 2023.

Dalam mengumpulkan "AirHelp Score" tahunannya, organisasi ini mengevaluasi 83 maskapai penerbangan berdasarkan ketepatan waktu, opini pelanggan, dan seberapa efisien mereka menangani klaim kompensasi pelanggan. Setiap faktor diberi bobot yang sama dalam penilaian, kata Tomasz Pawliszyn, CEO AirHelp.

Berikut 10 maskapai penerbangan dengan skor terendah dalam daftar AirHelp 2023:

1. Tunisia – 4.12

2. British Airways – 5.03

3. Frontier Airlines dan Pegasus Airlines – 5.18

5. Czech Airlines– 5.20

6. Air Canada – 5.68

7. Spirit – 5.69

8. TAROM dan Azores Airlines – 5,71

10. Air Australia – 5.77

Â