Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Nusa Penida di Bali semakin ramai turis. Apalagi, setelah pelabuhan di Sanur, tempat para wisatawan menyeberang ke pulau itu, direnovasi.
Kapal-kapal yang menepi untuk membawa turis ke destinasi sebelah tenggara Bali itu terus bertambah, tapi perkembangan fasilitas di sana dinilai belum baik. Desainer sepatu, sekaligus anggota DPD Terpilih Bali, Ni Luh Djelantik, mengungkap beberapa fasilitas yang terlihat sudah rusak dan harus diperbaiki.Â
Baca Juga
Tiket Pesawat Turun di Libur Nataru, Benarkah Sulit Mencari di Online Travel Agent karena Sudah Banyak Terjual?
Museum Nasional Rayakan Hari Disabilitas Internasional, Gelar Pekan Inklusivitas dengan Kuota Peserta Terbatas
Potret Liburan Mewah Jhony Saputra Anak Haji Isam yang Disorot karena Jadi Komisaris di Umur 21 Tahun
"Masa begini fasilitas untuk ribuan orang yang datang setiap hari," kata Ni Luh dalam siaran langsung di Instagram pribadinya, Senin (17/6/2024). Pernyataan itu ditimpali warga yang menyebut, setidaknya ada dua ribu orang per hari yang menyeberang ke Nusa Penisa.
Advertisement
Ia juga mengungkap keluhan pelaku pariwisata dan pelancong, mulai dari jalanan yang rusak sampai turis tertipu tur operator. "Tolong pada Bapak Pj. Bupati yang kami sayangi, mohon izin pak, ini adalah pintu gerbang Nusa Penida, setiap wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, berhak mendapat fasilitas, karena tidak gratis, setiap wisatawan yang datang membayar restribusi," ungkapnya lagi.
Ni Luh kemudian mempertanyakan aliran dana retribusi, karena nyatanya jalanan di Nusa Penida masih jelek. Untuk diketahui, retribusi yang didapat dari tiket masuk adalah Rp25 ribu per orang dewasa atau Rp15 ribu untuk anak-anak.Â
"Untuk fasilitas, tolong diperbarui jalanan sangat jelek sekali, pariwisata sangat ramai, tamu sangat ramai, jalanan sangat tidak bagus, itu aja permintaan kita dari driver," ungkap salah satu sopir di rekaman tersebut.
Â
Jalanan Ambrol Sudah Diperbaiki
Ni Luh juga mendatangi bagian pinggir pantai dengan batas tembok yang tidak tinggi, namun sebagian besar telah mengalami kerusakan. "Ini berbahaya sekali," katanya sambil berjalan di dekat reruntuhan bongkahan batu.
Perempuan yang memakai kebaya putih itu terlihat berjalan sambil memperlihatkan kondisi jalanan yang biasa dilalui para pengemudi yang mengantar para wisatawan. Bukan jalanan beraspal, namun masih berpasir dan cenderung berdebu.
Ia juga sempat memperlihatkan kondisi jalanan yang ambrol di Pelabuhan Toya Pakeh, Nusa Penida, Bali pada April 2024. Dua bulan berlalu, dan setelah viral di media sosial, jalanan tersebut sudah diperbaiki.
Sambil menyapa warga sekitar, Ni Luh mengungkap bahwa aspirasinya telah didengar Pemda Bali. "Oke terima kasih, finally lubangnya sudah ditutup. Ini katanya dananya 2025, tapi viral bersama Ni Luh Djelantik, sekarang PR-nya jalan dari ujung pelabuhan sampai ujung sana diperbaiki," katanya sambil berharap agar bisa dibuatkan tempat menunggu untuk para wisatawan di dekat dermaga.Â
Advertisement
Warganet Mempertanyakan Aliran Dana Retribusi
Konten yang disukai lebih dari 1.126 pengguna Instagram itu pun menuai banyak respons, terutama masyarakat Bali. Mereka berharap aspirasi kali ini kembali ditanggapi dengan cepat.Â
"Setuju mbok. Wisatawan sekarang banyak banget ke nusa penida. Kayak fasilitas di kelingking beach dan bilanong itu cuma mengandalkan swadaya masyarakat. Serba seadanya. Jalan menuju lokasi jelek, sampai ngos2an. Belum lagi pagar pembatas tempat wisatawan berfoto seadanya dan berbahaya. Padahal ini Bali loh, wisata andalan Indonesia. Malulah, dibandingkan Thailand," keluh seorang warganet.
"Kemaren perorang bayar 50 ribu buat distribusi apa gitu tp duitnya kemana ya? Secara jalan nya rusak di mana mana. Moga ke depannya ada perubahan. Love Bali," yang lain menimpali.
"Emang kurang yaa hasil pajak dr kita yg dipotong utk kesejahteraam rakyat ataupun pembangunan utk rakyat.. heran koq masalah ginian ajaaa pemda nya lelet bgt . Dah tau hidup mati dr pariwisata yaa gak ada kata lain… harius dibuat sebagus mungkin!!!!" warganet mempertanyakan.
Ketua DPRD Klungkung Akui Jalanan Banyak yang Rusak
Mengutip kanal Regional Liputan6.com, 24 April 2024, Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom, mengakui jalan di Nusa Penida saat ini memang banyak yang rusak. Tapi, upaya perbaikan diklaim terus dilakukan, baik menggunakan dana APBD Klungkung, dana pemerintah pusat, dan bantuan dana keuangan khusus (BKK) dari Pemkab Badung.
"Saya sebagai perwakilan rakyat di lembaga legislatif ingin menyampaikan bahwa aspirasi masyarakat Nusa Penida sudah tersampaikan dan saya jajaran eksekutif berkomitmen untuk memberi solusi bagi seluruh masyarakat Klungkung," sebut Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom saat ditemui di kantornya pada Selasa, 23 April 2024.
Ia menyontohkan, kerusakan jalan di Nusa Penida yang sedang diupayakan perbaikan dan pembangunan karena sudah menjadi jalan kabupaten. "Tidak saja di Nusa Penida, tapi di Klungkung daratan juga," sambungnya.
Kabupaten Klungkung tercatat memiliki jalan kabupaten sepanjang 464 kilometer. Dari jumlah itu, sekitar 367,5 kilometer dalam kondisi baik, rusak sedang 34 kilometer, rusak ringan 54,5 kilometer dan rusak berat 8,5 kilometer. Jalan rusak ini paling banyak terdapat di Kecamatan Nusa Penida.
Advertisement