Sukses

HYBE Ancam Tuntut Akun Ilegal yang Jual Informasi Penerbangan Idol K-pop ke Jalur Hukum

Agensi hiburan asal Korea Selatan, HYBE, mengumumkan hasil tanggapan hukum mereka terhadap orang-orang yang secara ilegal menjual informasi penerbangan artis yang berada dalam naungan perusahaan tersebut di situs resmi mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Selasa, 18 Juni 2024, agensi hiburan asal Korea Selatan, HYBE, merilis tanggapan mereka terhadap orang-orang yang secara ilegal menjual informasi penerbangan artis yang berada dalam naungan perusahaan tersebut di situs resmi mereka. Mengutip KBIZoom, HYBE menulis sebuah pernyataan sebagai berikut:

"Mengenai akuisisi ilegal dan penjualan informasi penerbangan artis HYBE Labels, kami telah bekerja sama erat dengan otoritas investigasi selama beberapa bulan sejak paruh kedua tahun lalu dan memberitahu Anda tentang hasil tanggapan hukum kami."

"Tindakan menjual atau membeli informasi mengenai penerbangan artis yang diperoleh secara ilegal, jelas merupakan tindakan yang dapat mengancam keselamatan dan menimbulkan kegelisahan bagi para artis. Namun demikian, kasus tersebut semakin banyak terjadi."

"Para penguntit akan melakukan berbagai cara, seperti berulang kali mengakses informasi kursi secara ilegal, hingga menaiki penerbangan yang sama hanya untuk mengambil foto para artis secara diam-diam. Tak jarang, penguntit juga berusaha mendekati artis bahkan hingga berupaya mengontak si artis tersebut."

"Sering juga terjadi kasus pergantian kursi dan makanan dalam penerbangan secara tiba-tiba serta pembatalan reservasi penerbangan hingga mengganggu jadwal. Atas kejadian-kejadian tersebut, HYBE telah menetapkan bahwa tindakan tersebut menimbulkan masalah serius yang tidak hanya melanggar informasi pribadi artis, tetapi juga mengancam keselamatan mereka dan dapat menyebabkan kecelakaan di bandara dan pesawat terbang."

2 dari 4 halaman

HYBE Kumpulkan Akun-akun SNS

Untuk melindungi artis mereka, HYBE mengaku membentuk satuan tugas terpisah sejak September 2023. Sebelum mengambil tindakan hukum tersebut, HYBE mengumpulkan beberapa akun SNS (media sosial seperti Instagram, X, dll.) yang secara ilegal menjual informasi penerbangan artis dan mengamankan bukti untuk mengidentifikasi siapa penggunanya.

"Kami mengajukan keluhan kepada lembaga investigasi terhadap penjualan akun ilegal atas pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi dan secara aktif bekerja sama dalam proses penyelidikan," kata HYBE.

Berdasarkan bukti yang diserahkan, lembaga investigasi menyelidiki kasus tersebut di level domestik maupun internasional domestik dan internasional secara jangka panjang, mengidentifikasi tersangka (termasuk dugaan orang asing), dan melakukan penyelidikan tambahan yang rinci. Para tersangka dituduh memperdagangkan informasi penerbangan artis melalui saluran SNS dalam jangka waktu lama dan menghasilkan keuntungan dari tindakan ilegal tersebut, mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta won.

"Kami juga akan sangat bertanggung jawab dan merespons dengan tegas tindakan kriminal yang mengkomodifikasi dan memperdagangkan informasi pribadi artis dengan kebijakan tanpa toleransi, tanpa penyelesaian atau keringanan hukuman apapun," kata HYBE.

HYBE juga telah bekerja sama dengan maskapai penerbangan dan agen perjalanan untuk melindungi informasi pribadi artisnya untuk mencegah kebocoran lebih lanjut. "Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai organisasi untuk melindungi informasi pribadi artis kami."

3 dari 4 halaman

Nayeon TWICE Pernah Jadi Korban Penguntit

Salah satu artis Korea Selatan yang pernah jadi korban penguntit adalah Nayeon TWICE. Penguntit Nayeon TWICE itu mengungkap bahwa dia mencintai Nayeon dan datang jauh-jauh ke Korea Selatan untuk memberi kejutan padanya.

Ia pertama kali muncul dan membuat video YouTube ketika terbang ke negara itu untuk bertemu Nayeon pada September 2019. Dikutip dari Koreaboo, 23 September 2022, penguntit Nayeon telah mencoba menghubungi idol K-pop itu beberapa kali. Ini termasuk ketika dia dilaporkan berada di penerbangan yang sama dengan TWICE, mengancam akan membunuh Nayeon jika dia berkencan dengan orang lain, dan menuduh penggemar mengendalikan hidup Nayeon.

Belum reda kabar tersebut, kekhawatiran kian meningkat karena terungkap bahwa penguntit Nayeon ada di Korea Selatan dan entah bagaimana memperoleh salah satu nomor telepon personel TWICE. Para penggemar jadi lebih lebih marah karena tidak ada tindakan yang diambil untuk mencegah penguntit memasuki negara tersebut. Sementara itu, JYP Entertainment mengungkap pada 2020 bahwa mereka telah mengajukan tuntutan pidana terhadap penguntit Nayeon, bahkan mengajukan perintah penahanan terhadap penguntit asing.

4 dari 4 halaman

Tindakan Hukum yang Diambil

JYP Entertainment telah mengambil tindakan hukum terhadap seorang pria yang telah menguntit Nayeon TWICE. Melalui pernyataan, pihak agensi menyebut telah mengajukan tuntutan pidana ke Kantor Polisi Gangnam Seoul terhadap penguntit anggota TWICE Nayeon karena Mengganggu Bisnis (Undang-Undang Pidana Pasal 314).

"Selain itu, kami juga mengajukan perintah penahanan ke Pengadilan Distrik Pusat Seoul pada 7 (Januari 2020). Sebelumnya, penguntit yang berusaha mendekati Nayeon terus-menerus diperingatkan di bawah perintah polisi beberapa kali untuk tidak mendekatinya."

"Namun, penguntit terus-menerus mengambil tindakan yang mengabaikan (peringatan), dan dia naik pesawat pada (Januari) dalam penerbangan kembali setelah beraktivitas di luar negeri, berusaha mendekati Nayeon lagi, dan menyebabkan gangguan besar di pesawat. Seiring tindakan yang disebutkan di atas, kami akan terus mengambil semua tindakan tegas yang mungkin untuk memastikan keselamatan artis kami," lanjut pernyataan itu.

Pada Maret 2020, JYP Entertainment telah memperbarui informasi tentang perintah penahanan dan pengaduan pidana yang diajukan terhadap penguntit Nayeon. "Nayeon telah mencabut perintah penahanan terhadap penguntitnya. Perintah penahanan adalah masalah perdata. Kami menariknya karena masalah dengan pengirimannya, dan kami akan melanjutkannya lagi ketika (penguntit) tiba di Korea," kata sebuah sumber dari JYP Entertainment mengatakan pada Star, 18 Maret 2020.

"Kami tidak mencabut pengaduan pidana untuk Interferensi dengan Bisnis yang saat ini sedang dalam proses penundaan. Tindakan telah diambil sehingga ketika penguntit tiba di Korea, Layanan Imigrasi akan menghubungi departemen kepolisian yang bertanggung jawab dan membawanya langsung dari bandara," tutup mereka.

Video Terkini