Sukses

Terhanyut Buaian Unsur Floral Sarat Makna dan Desain Khas Regency Era di Koleksi Biyan Spring Summer 2025

Bagi Biyan, motif floral mengajarkan kesabaran dan mengingatkan kita untuk menikmati momen. Motif bunga nan bersahaja mengajarkan tentang berkat yang tersimpan dalam keindahan sederhana.

Liputan6.com, Jakarta - Desainer kondang Biyan Wanaatmadja kembali memperagakan koleksi busana perempuan dan pria Spring Summer 2025 rancangannya pada Selasa, 18 Juni 2024. Rangkaian mode ini memadukan unsur floral yang jadi ciri khasnya dengan sentuhan desain ala abad 18 yang disebut regency era.

Acara yang digelar di Jakarta Selatan tersebut berlangsung khidmat. Desain catwalk yang memukau, serta sejumlah model yang berlenggok menampilkan koleksi ciamik menghadirkan daya tarik tersendiri, sebagaimana show Biyan yang sudah-sudah.

Di tengah landasan pacu, terdapat instalasi rumah balok kayu yang memberi kesan hangat dan nyaman. Kepulan asap putih dan alunan cello menghadirkan penasaran menggelitik, sekaligus menambah kesan misterius.

Lampu padam untuk kemudian menyorot model yang berjalan membuka fashion show. Dari awal, sudah terasa hangatnya sentuhan earth tone dan koleksi bermotif floral berlapis tulle. Potongannya memberi kesan girly, namun tetap fierce.

Di beberapa koleksi, tampak model kerah tuff yang tinggi dari bunga-bungaan yang indah. Di lain sisi, ada koleksi santai yang mencerminkan musim panas, seperti celana pendek dan piyama. Beberapa busana tampak sangat feminin dengan hiasan bordir bunga.

Sedangkan, koleksi lain tampak bold dengan pilihan warna lebih gelap dan motif floral yang kontras. Koleksi dengan siluet balon mengembang juga menghiasi catwalk, kebanyakan diisi warna bold dan bahan silk yang membuatnya elegan nan artsy.

Fashion show ditutup dengan barisan model yang memamerkan seluruh koleksi Biyan Spring Summer 2025. Sang desainer beserta tim yang bekerja dari balik layar pun naik ke panggung.

 

 

 

 

2 dari 4 halaman

Inspirasi Floral dan Siluet yang Beragam

Florilegium, yaitu buku kumpulan ilustrasi bunga yang populer pada abad ke-17 hingga abad ke-19, jadi landasan motif dalam koleksi Spring Summer 2025. Warna-warna lembut, seperti merah muda, celadon, nude, kuning pastel, dan biru pucat dipadu warna cokelat dan royal navy untuk menghadirkan kesegaran khas musim panas.

Guratan botani khas Biyan diaplikasikan dalam berbagai bentuk dan ukuran, dipadukan dengan ragam tekstur kain, seperti twill silk, organza silk, organza cotton, linen, serta katun yang ringan dan berayun, cocok untuk musim panas. Material-material lainnya, yakni taffeta, tulle, lame, dan jacquard juga turut memperkaya karakter koleksi, membungkusnya dalam kesan feminin yang melekat.

Dengan sentuhan yang terinspirasi regency era, Biyan menyajikan siluet-siluet naif dan childlike, seperti potongan bawah dada, serta siluet cape yang diadaptasi dalam bentuk atasan atau gaun yang cantik. Sedangkan, siluet sleepwear, seperti piyama, playsuit dengan celana pendek, serta gaun tidur menggugah ingatan akan kenyamanan yang menghibur. 

3 dari 4 halaman

Filosofi Motif Floral Biyan

Di balik semua itu, kesan boyish tetap mengintip melalui siluet boxy yang tegas dan atasan longgar. Potongan mantel yang rapi, serta celana pantaloons pun jadi detail maskulin yang menghiasi runway Biyan Spring Summer 2025.

Detail pita bergaya regency floral stripe memperlihatkan kejelasan dalam koleksi ini. Detail itu dipadu sentuhan guratan rumit dalam berbagai teknik sulaman floral, aplikasi bunga tiga dimensi dengan beadswork, dan floral eyelet yang terkesan ringan, namun mewah.

Dengan segala kerentanannya, floral yang jadi tema besar di koleksi Biyan Spring Summer 2025 ini  membawa inspirasi tak ternilai. Sang desainer mengajak penikmat koleksinya melihat lebih dalam makna bunga-bungaan yang dianggap polos dan kekanak-kanakan, karena itu bisa menjelma jadi kegembiraan tak terduga.

Bagi Biyan, motif floral mengajarkan kesabaran dan mengingatkan kita untuk menikmati momen. Motif bunga nan bersahaja mengajarkan tentang berkat yang tersimpan dalam keindahan sederhana.

4 dari 4 halaman

Perjalanan Karier Biyan Wanaatmadja

Biyan Wanaatmadja lahir di Surabaya pada 20 Oktober 1954. Ia memulai perjalanannya di dunia fesyen sejak belajar di Fashion Technical Course di Muller & Sohn Privat Mode Schule di Dusseldorf, Jerman pada 1977. Pernah bekerja sebagai pekerja lepas di Jerman selama satu tahun, Biyan melanjutkan pendidikan mode di London pada 1981 dengan bersekolah di The London College of Fashion.

Lulus dari London, ia bekerja di rumah mode "ENRICO COVERI" di Florence, Italia, sebelum akhirnya kembali ke Indonesia dan membangun rumah modenya sendiri, "STUDIO 133 BIYAN." Sejak 1986, Biyan memulai fashion show tahunannya.

Ia memamerkan koleksi di banyak acara mode, seperti Indonesian Traditional & Cultural Promotion di Frankfurt, Jerman, Discover Jakarta - Gateway to Indonesia di Athena dan Dusseldorf, dan banyak acara-acara mode kelas internasional lain. 

Pada 2000, Biyan dipilih sebagai creative consultant untuk Harpers Bazaar Indonesia. Kariernya terus menanjak hingga ia didapuk jadi anggota komite juri untuk Asian Young Designer Contest di Singapura pada 2002. Tahun ini jadi fashion show tunggal ke-38 Biyan, sekaligus menandai 41 tahun kiprahnya di industri mode.