Sukses

Syuting di TPA Bantar Gebang, Nirina Zubir Dikelilingi Hewan yang Akrab dengan Sampah

Momen yang sepertinya tak akan bisa dilupakan Nirina Zubir selama syuting di TPA Bantar Gebang, adalah berdampingan dengan hewan yang dekat dengan sampah seperti kelabang dan belatung. Meski begitu, Nirina berusaha profesional untuk menyelesaikan proyek aktingnya tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Aktris dan presenter Nirina Zubir didapuk menjadi salah satu pemeran dalam serial karya Joko Anwar bertajuk Nightmares and Daydreams. Dalam series tersebut, Nirina tampil pada episode dua 'The Orphan' sebagai Ipah dan dipasangkan dengan Yoga Pratama dan Faqih Alaydrus.

Selain jalan cerita yang cukup menarik, lokasi syuting dari episode The Orphan juga menjadi perhatian. Nirina, Yoga dan Faqih tampak melakukan syuting di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.  Momen syuting di tempat pembuangan sampah itu diungkapkan Nirina melalui sebuah unggahan di akun instagramnya @nirinazubir.

Ia menegaskan bahwa lokasi syuting series tersebut memang benar-benar dilakukan di TPA Bantar Gebang. "Ini bukan set atau properti shooting, ini gambaran asli gunung sampah di TPA. Bantar Gebang tempat bang Yos dan Ipah tinggal," kata Nirina dalam unggahannya, Selasa, 18 Juni 2024.

Momen yang sepertinya tak akan bisa dilupakan para pemain selamasyuting di TPA Bantar Gebang, adalah berdampingan dengan hewan yang akrab dengan sampah seperti kelabang dan belatung. Meski begitu, sebagai seorang aktor ia berusaha profesional untuk menyelesaikan proyek aktingnya tersebut. Ia pun terlihat santai selama berada di lokasi sambil memperhatikan gunungan sampah di sekitarnya.

"Jadi berbarengan dengan binatang2 yang adalah bukan peliharaan tapi selalu ada disekitar kami," ungkap wanita 44 tahun itu. Unggahan itu rupanya membuat sejumlah warganet dan bahkan selebriti mulai dari Atta Halilintar hingga Ivan Gunawan memberikan dukungan untuk istri dari Ernest Fardiyan Sjarif itu.

"Ikut unii," komentar Atta Halilintar.

"Kamu keren...kamu hebat, suka akting kamu bestie," tulis Ivan Gunawan.

"Keren banget Mba Nirina," ujar Marion Jola.

"Aku udah nonton episode km, baguuus banget 🙌🙌🙌🙌," sahut Karian Suwandi.

 

2 dari 4 halaman

Totalitas Nirina Zubir

Sementara itu, sebagian warganet juga memuji Nirina karena totalitas melakukan syuting series Nightmares and Daydreams hingga ke tempat pembuangan sampah.

"Totalitas, ga semua artis bisa begini," kata seorang warganet.

"Jadi apa aja keren kak, lope you pake banget," timpal warganet lainnya.

"Keren kak👏👏👏. Yuk kurangi menumpuknya sampah di TPA dengan #BijakKelolaSampah ♻️💚," tulis akun @Qwaste4change

Serial tersebut menampilkan tujuh episode dengan cerita serta latar dan karakter beda. Penonton akan disuguhkan rangkaian cerita berbeda yang ujungnya saling berhubungan. Selain itu, Joko Anwar juga mengangkat masalah sosial dan politik sebagai latar dari cerita di Nightmares and Daydreams yang akan ditayangkan Netflix di 190 negara.

Selain sibuk di dunia hiburan, Nirina juga mengurus sertifikat tanah keluarganya dalam beberapa tahun terakhir. Pada Mei lalu, ia merasa lega dan bahagia karena perjuangannya mendapatkan hak atas sertifikat tanah keluarganya membuahkan hasil. Nirina mendapatkan kembali dua sertifikat tanah keluarga yang sempat digelapkan oleh mantan ARTnya dari enam tahun lalu.

 

3 dari 4 halaman

Nirina Bertemu AHY

Nirina dan suaminya, Ernest Cokelat, mendatangi kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta Selatan, untuk menerima sertifikat tanah tersebut. Dua sertifikat itu diserahkan langsung Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Nirina.

"Perjuangannya itu setelah mama Nirina meninggal, itu kurang lebih 2018 atau 2019 lah. Nah proses tahun ini setelah melalui tiga sosok mentri ATR BPN akhirnya di menteri kita bisa menyelesaikan dan Alhamdulillah," ujar Nirina di kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Rabu, 29 Mei 2024, dilansir dari kanal Showbiz Liputan6.com.

"Aku nggak berhenti menghimbau semua untuk jadikan hari ini contoh, bahwa kita bisa merebut kembali hak milik kita dan perjuangkan. Walaupun prosesnya melelahkan, menguras energi dan pikiran tapi hopefully dengan pembenaran yang dilakukan ATR BPN ini menuju ke perbaikan yang luar biasa," tambahnya.

Nirina menyebut pencapaian ini buah perjuangannya bersama Kementrian ATR BPN melawan mafia tanah. Menurut Nirina, sudah sepatutnya momen bahagia ini disyukuri dengan suka cita.

"Rasanya bahagia dan ini pencapaian sekali yaa, karena alhamdulillah setelah melalui tiga orang menteri di ATR BPN alhamdulillah saat ini kita bisa menyelesaikannya," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Nirina Siap Membantu Orang Lain

Nirina juga mengaku akan membantu orang-orang yang mengalami permasalahan serupa. Setidaknya, ia bisa memberitahu langkah-langkah yang harus ditempuh, sebagaimana pengalamannya memperjuangkan hak atas sertifikat tanahnya.

"Yuk kita suarakan kembali dan aku membuka diri untuk DM temen-temen untuk nanti mungkin bisa bantu meneruskan ke pihak-pihak yang bisa membantu,” kata Nirina. Nirina membantah bahwa keadilan yang didapatnya karena profesi sebagai artis terkenal dan posisinya sebagai figur publik.

Ia meyakini Indonesia negara hukum. Hukum ditegakkan kepada siapa saja. "Kementerian ATR/BPN sedang melakukan pembenahan dan ini dibuktikan. Contohnya adalah hari ini. Dan bukan hanya kapada Nirina tapi juga kepada korban mafia tanah di kota-kota lain dengan status yang berbeda-beda. Bukan hanya karena Nirina adalah seorang public figure," tutupnya.

Sebelumnya, ART ibunda Nirina ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus mafia tanah yang merugikan keluarga hingga miliaran rupiah. ART ibunda Nirina, telah melakukan pemalsuan hingga pengalihan kepemilikan sertifikat tanah milik keluarga Nirina.

Sejumlah bangunan/bidang tanah senilai Rp17 miliar milik mendiang ibu Nirina, raib dirampas oleh tersangka. Atas perbuatannya, ART tersebut dijerat pasal pemalsuan hingga pencucian uang.