Sukses

4 Cara Naik Haji dari Korea Tanpa Antre Lama, dari Beasiswa hingga Menikah dengan Orang Lokal

Biaya haji melalui Korea memang terbilang lebih mahal dari Ongkos Naik Haji (ONH) di Indonesia, tapi harganya masih terbilang lebih murah dari biaya haji furoda yang juga tanpa antrean yang kisarannya bisa mencapai Rp400 juta hingga Rp1 miliar per orang.

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini ramai soal Warga Negara Indonesia (WNI) pergi haji tanpa harus mengantre melalui pemberangkatan di Korea Selatan. Para WNI tersebut bisa pergi haji dengan menggunakan kuota haji masyarakat Korea Selatan yang minoritas warga muslimnya.

Banyak yang penasaran dan ingin memanfaatkan kuota haji Korea Selatan, agar tidak perlu mengantre lama. Biaya haji melalui Korea memang terbilang lebih mahal dari Ongkos Naik Haji (ONH) di Indonesia, tapi harganya masih terbilang lebih murah dari biaya haji furoda yang juga tanpa antrean yang kisarannya bisa mencapai Rp400 juta hingga Rp1 miliar per orang.

Seorang WNI yang sudah merasakan kemudahan berangkat haji lewat Korea Selatan membagikan pengalamannya. Adalah Gilar Budi Raharja dengan akun TikTok @kanggilar.id, seorang mentor dalam pelaksanaan haji tersebut membagikan empat cara agar bisa pergi haji dari Korea.

"Yang paling simpel adalah temen-temen kuliah. Oke, kuliah di Korea itu yang paling banyak kesempatannya S2 dan S3, banyak banget beasiswa," tuturnya pada konten yang diunggah pada 19 Juni 2024.

Kuliah di Korea pun bisa dengan biaya sendiri dan mengikuti ujian untuk bisa mendapatkan beasiswa. "Banyak di antara rombongan kami ini yang mahasiswa dan berpasangan," ungkap Gilar.

Cara kedua yang ia sebutkan adalah dengan menjadi pekerja imigran di Korea Selatan. Bekerja di negara tersebut menurutnya cukup banyak peluang, bahkan dengan ijazah SMP pun bisa. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menjadi Pekerja Imigran hingga Nikahi Orang Lokal

Tapi tentunya perlu keterampilan bahasa Korea yang memadai. Namun perlu belajar dan mengikuti ujian IPS Topik Korea yang diselenggarakan pemerintah Korea Selatan dan menunggu pengumuman kelulusan.

Setelah lulus, bekerja, dan sedikit demi sedikit menabung biaya haji, dalam setahun pun Anda sudah bisa membayar biaya haji. Hal ini lantaran Upah Minimum Regional (UMR) di Korea rata-rata 2 juta won per bulan atau setara Rp23,6 juta. Biaya haji di Korea pada 2024, berkisar 12 juta won atau setara dengan Rp142 juta.

"Nah yang ketiga, temen-temen yang punya penghasilan di atas Rp70 juta itu boleh dapat visa digital nomad," bebernya.

Dengan visa digital nomad, Anda hanya perlu tinggal di Korea minimal enam bulan dan belerja remote. Lewat cara ini Anda jadi bisa mendapatkan kartu identitas yang merupakan syarat untuk mendaftar haji.

Dan yang terakhir, cara keempat yang cukup unik adalah menikahi orang Korea. Tentunya bukan hal mudah, karena menikah harus mencari pasangan yang tepat dan berjodoh.

3 dari 4 halaman

Pengalaman Bianca Kartika Pergi Haji dari Korea Selatan

Mengutip Tim Health Liputan6.com, 19 Juni 2024, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang berangkat haji dari Korea tahun ini, Bianca Kartika, membagikan pengalamannya melalui video di TikTok.

Dalam video tersebut, influencer TikTok ini menjelaskan proses berangkat haji dari Korea, termasuk kelebihan dan kekurangan yang dialaminya. 

"Buat orang Korea atau Warga Negara Asing yang udah tinggal di Korea, memang bisa langsung berangkat haji tanpa antre karena di Korea itu muslimnya sedikit," katanya dari unggahan terbarunya di akun @bianca.kartika pertengahan Juni lalu.

Saat menjelaskan, Bianca menyebut bahwa di Korea Selatan tak ada pembagian jenis haji seperti yang ada di Indonesia, seperti haji reguler, ONH Plus, atau haji furoda. "Jenis haji reguler di Korea itu enggak sama dengan haji reguler di Indonesia. Di Korea itu enggak ada istilah penyebutan haji reguler, ONH Plus, atau furoda. Haji itu ya cuma satu," katanya.  

4 dari 4 halaman

Paket dan Biaya Haji

Sebagai informasi penyelenggara haji di Korea, dia menyebut bahwa salah satu penyelenggara yang dikenal adalah KMF (Korea Muslim Federation). Namun, dia mengakui bahwa informasi tentang rombongan haji lainnya kurang dia ketahui.

"Tahun ini ada beberapa penyelenggara haji di Korea. Kalau aku ini berangkat dari rombongan KMF (Korea Muslim Federation). Jadi, untuk rombongan lainnya aku kurang tau ya," terangnya.

Saat mendaftar keberangkatan haji, Bianca Kartika menjelaskan bahwa pihak KMF memberikan instruksi kepada calon jemaah haji untuk melakukan pendaftaran sendiri melalui aplikasi Nusuk yang berasal dari pemerintah Arab Saudi.

Di dalam aplikasi Nusuk, ada tiga tipe paket haji, yaitu Standar, Comfort, dan Luxury. Bianca menekankan bahwa para calon jemaah haji disarankan agar memilih paket tipe Comfort.

Paket ini berbiaya sebesar 32.000 Riyal atau sekitar Rp140.000.000 untuk total durasi 22 hari perjalanan haji. "Kita diinstruksiin buat pilih yang paket tipe Comfort. Paket comfort itu harganya 32.000 Riyal atau sekitar 140 juta (rupiah), untuk total 22 hari," sebut Bianca.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.