Liputan6.com, Jakarta - Gunung Daik merupakan gunung di Pulau Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Gunung ini adalah gunung tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau.
Gunung Daik memiliki ketinggian 1.165 mdpl dengan puncaknya memiliki tingkat kesulitan tinggi untuk panjat tebing. Keindahan Gunung Daik tidak perlu diragukan lagi, mengingat gunung ini masuk nomisasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 kategori dataran tinggi populer di Indonesia.
Masih banyak hal menarik mengenai Gunung Daik, selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Daik yang dirangkum dari berbagai sumber pada Minggu, 23 Juni 2024.
Advertisement
1. Memiliki 3 Puncak
Mengutip laman Gunung Bagging, Gunung Daik memiliki tiga puncak. Gunung ini merupakan titik tertinggi Pulau Lingga di lepas pantai timur Sumatra. Ini adalah gunung yang sangat mencolok, dengan dua puncak bergerigi dan sepertiga lebih rendah. Yang tertinggi adalah Daik, yang tengah Pejantan, dan yang terbawah dari ketiganya bernama Cindai Menangis.
2. Legenda Penghuni Gunung Daik
Selain keindahan alam yang di tampilkan Gunung Daik, ada cerita turun-menurun yang dipercaya masyarakat sekitar tentang penghuni ketiga puncak Gunung Daik. Makhluk tersebut dikenal dengan "Orang Bunian."
Makhluk ini berbeda dengan manusia. Orang Bunian dipercaya sebagai mahluk halus, namun sering berinteraksi dengan masyarakat sekitar Gunung Daik. Bahkan, menurut cerita, masyarakat sering meminjam alat perkakas atau perabotan pada mereka untuk menggelar pesta kenduri pernikahan.
3. Tidak Ada yang Mencapai Puncaknya
Tidak ada yang tercatat pernah mencapai puncak tertinggi Gunung Daik, karena ini adalah pendakian batu yang sangat sulit. Tapi menurut penduduk lokal, seorang pemanjat tebing Belgia pernah mencapai puncak Pejantan sekitar 20 tahun lalu.
Ia dibantu sembilan penduduk setempat selama lima hari. Bentuk puncak tertinggi gunung tersebut dihormati melalui nama pulau ini, Linggam, yang diambil dari Bahasa Sansekerta "lingga."
4. Gunung Terlihat dari Penerbangan di Singapura
Banyak orang pertama kali menyadari gunung ini ketika terbang melintasi pulau menuju atau dari Singapura. Meski pulau ini terpencil dan berpenduduk jarang di Kepulauan Riau, Anda bisa mencapai pulau ini dalam waktu satu hari yang panjang dari Singapura melalui Batam.
Ini bisa dilalui sehari, jika Anda bisa tiba tepat waktu untuk naik kapal feri pukul 11 pagi yang berangkat dari Tanjung Pinang setiap harinya. Perjalanan feri itu sendiri sangat menyenangkan asalkan Anda duduk di dekat jendela.
Anda juga bisa berjalan-jalan di luar sambil menikmati pemandangan desa nelayan kecil. Feri harian singgah di sejumlah komunitas terpencil dan hanya sedikit wisatawan yang datang ke sini.
Advertisement
5. Pendakian Bisa Dilakukan Sehari
Gunung Daik adalah alasan bagus untuk menjelajahi pulau terpencil yang masih jarang dikunjungi. Pendaki yang antusias dapat melakukan pendakian Gunung Daik sehari jika mereka memulai lebih awal dan senang melakukan perjalanan selama 10 jam atau lebih secara total.
Namun perlu diingat, tebing di puncak sangat parah dan Anda bahkan mungkin tidak melihatnya dari jauh. Sebagai satu-satunya gunung yang jaraknya sangat jauh ke segala arah, puncak tertingginya sering kali diselimuti awan. Namun, itu membuat perjalanan hutan jadi luar biasa.
Bagi mereka yang ingin melakukan sedikit panjat tebing, dan siapa pun yang benar-benar ingin mencoba mendaki salah satu dari dua puncak tertinggi tersebut, Anda memerlukan waktu beberapa hari dan harus memiliki pengalaman panjat tebing. Tapi perlu diingat, sebaiknya memulai lebih awal sejak pagi hari untuk menghindari cuaca terpanas dan pendakian lebih sulit.
6. Melewati Kuburan Kerajaan Kuno
Dalam perjalanan menuju jalan setapak melewati perkebunan lada dan karet, Anda akan segera mencapai tanda Makam Megat Kuning, kuburan kerajaan kuno yang sangat penting. Jika mempunyai waktu dalam perjalanan pulang, ada baiknya Anda mampir.
Selanjutnya, Anda akan mencapai jembatan kayu tua di atas sungai kecil. Dari titik ini, jalur mengikuti pipa air putih dan setelah 15 menit berikutnya, Anda akan sampai di tanda pelestarian hutan.
Setelah 10 menit, Anda akan sampai di Shelter 1 atau dikenal sebagai Gajeboh yang hanya berjarak beberapa meter dari Lubuk Fatimah atau disebut Lubuk Belacan. Shelter ini dibangun dengan baik dan memiliki atap yang bagus sehingga bisa melindungi diri saat hujan deras.
Ini akan jadi tempat yang baik untuk beristirahat, meski Anda membutuhkan waktu tidak lebih dari 45 menit atau lebih untuk mencapai titik ini dari awal perjalanan. Jalan setapak tersebut mengarah ke seberang sungai yang lebar.
Bagian paling dramatis dari jalur ini dikenal sebagai Punggung Naga. Tempat ini merupakan punggung bukit yang sangat sempit dengan pemandangan indah di kedua sisinya. Tidak lama, Anda akan sampai di Shelter 2, dan dengan total pendakian lima jam, Anda akan sampai di Shelter 3 yang merupakan lokasi berkemah.
Advertisement