Liputan6.com, Jakarta - Beredar berita salah seorang influencer, sekaligus pelajar Indonesia di luar negeri, Deris Nagara, overclaim sebagai orang pertama yang memberi pidato kelulusan di Columbia University pada Mei 2024. Berita soal dirinya langsung menyeruak dan masuk ke dalam banyak kanal berita Tanah Air.
Namun, pada 23 Juni 2024, seseorang bernama Patricia Kusumaningtyas lewat akun X-nya, dulunya Twitter, @thepoemzone, mengatakan bahwa berita soal Deris adalah salah total. Pelajar asal Indonesia itu menyebut dirinya sudah pernah berpidato saat kelulusannya di Columbia University, 2020 lalu.
"Hi all, aku dikirim berita ini dari beberapa teman. Ini berita salah total. Tahun 2020 aku ditugaskan buat pidato wisuda virtual di columbia, khususnya pidato mahasiswa internasional untuk wisuda multikultural. Buat tautannya bisa dilihat di sini: https://cc-seas.columbia.edu/MulticulturalGrads/2020," tulis Patricia di akun X-nya.
Advertisement
Patricia mengatakan, ia tidak mengklaim bahwa dirinya adalah orang Indonesia pertama yang berpidato di kelulusan Columbia University. Ia menambahkan, cuitannya tersebut muncul sebagai klarifikasi atas berita yang beredar selama ini.
"Aku kurang tahu kalau aku orang indonesia pertama atau bukan, tapi orang ini jelas bukan yang pertama.ada teman-teman columbia indonesian society juga yang ditugaskan pidato untuk wisuda mahasiswa indonesia, meski bukan acara resmi columbia aku rasa butuh diapresiasi juga." tulis Patricia.
Unggahan tersebut langsung ramai disambangi warganet. Ada beberapa yang salah fokus dengan tangkapan layar berita yang dibagikan Patricia dan mengira bahwa Deris sendiri yang menulis berita tentang dirinya karena handle teratas memang tertulis nama Deris. Namun, redaksi telah mengonfirmasi bahwa nama tersebut merujuk pada pemilik foto.
Orang Indonesia di Columbia University Sudah Ada dari Lama
Salah satu unggahan dalam utas X tersebut juga menulis bahwa sudah ada orang Indonesia yang berkuliah di Columbia University sejak era 80-an, bahkan lebih lama. Ia mengingatkan untuk tidak lupa dengan sejarah dan tradisi keilmuan para alumni yang sudah mengakar di sana.
"Satu lagi! Orang indonesia udah ada di columbia sejak tahun 80an, mungkin lebih lama. Kita punya tradisi intelektual publik yang akarnya udah lama tumbuh di columbia. pokoknya jangan sekali-sekali melupakan sejarah deh 🙏," ungkapnya.
Patricia, dalam unggahannya, juga turut mengkritik soal kebijakan Columbia University yang secara terang-terang terafiliasi sebagai pendana genosida di Palestina. Ia juga memperingatkan bahwa dirinya membuat unggahan tersebut murni sebagai klarifikasi dan meminta pembuat berita mencari lebih dalam terkait sumber beritanya.
"Aku nggak minta dibikinin artikel atau dibikinin berita (justru aku mau jauh-jauh dari institusi ini yang udah mukulin mahasiswanya yang demo untuk de-investasi & akuntabilitas pendanaan untuk genosida) tapi sedih juga liat berita yang jelas jelas salah seperti ini dipublikasikan," tulis Patricia, menutup klarifikasinya.
Lifestyle Liputan6.com sudah mencoba menghubungi Deris terkait isu ini. Namun, belum mendapat tanggapan sampai artikel ini terbit.
Advertisement
Deris Nagara Dianugerahi Campbell Award dari Columbia University
Bulan lalu, nama Deris Nagara berada di tengah lampu sorot atensi publik dunia maya. Mahasiswa asal Ciamis, Jawa Barat ini tidak hanya baru meraih gelar master dari Columbia University, New York, Amerika Serikat (AS), namun juga dianugerahi Campbell Award.
Pada 14 Mei 2024, ia berbagi unggahan di akun Instagram pribadinya, menulis, "Sebagai generasi pertama penerima gelar S2 di keluarga Deris, penghargaan ini bukan hanya pencapaian pribadi, tapi juga bukti dukungan luar biasa dari LPDP dan Columbia University. Kebanggaan ini semakin bertambah dengan jadi alumni Ivy League pertama dalam keluarga Deris."
"Maret 2024, dua bulan menjelang momen penting ini, Deris sangat terhormat jadi orang Indonesia pertama yang meraih penghargaan Campbell Award, salah satu penghargaan tertinggi yang diberikan Columbia University pada lulusan terpilih dari 19 sekolahnya."
"Penghargaan ini diberikan pada individu yang menunjukkan kepemimpinan luar biasa, memiliki nilai Columbia Spirit, dan kontribusi aktif, baik di dalam maupun di luar kampus," ia menambahkan. "Deris berharap, pencapaian ini tidak hanya jadi milik pribadi, tapi juga inspirasi bagi Deris dan semua orang untuk terus berkarya dan berkontribusi pada masyarakat."
"Terima kasih tidak terhingga pada semua pihak yang telah mendukung perjalanan Deris. Mari kita terus berusaha, berkontribusi, dan membuat perbedaan di dunia ini ❤️💙🫶🏻🇮🇩🎓," tandasnya.
Deris Nagara Pernah Jadi Anggota Boy Band
Dilansir dari kanal Regional Liputan6.com, pemuda yang memiliki nama lengkap Muhammad Rizki Nugraha Darma Nagara ini lahir di Bandung, 4 Mei 1997. Ternyata, ia pernah berkecimpung di industri hiburan.
Deris tercatat pernah jadi idol, bergabung dengan salah satu boy group asal tempat kelahirannya bernama The Galaxy. Saat itu, ia menempati posisi vokal dalam grup tersebut.
The Galaxy merupakan boy group asal Indonesia yang berada di bawah naungan STB Entertainment. Bersama Sookyo dan Billie, Deris diketahui sudah hengkang dari The Galaxy.
The Galaxy kemudian rebranding jadi TGX dan berangotakan lima personel, yakni Richard, Calvin, Steve, Fernand, dan Ravik. TGX sendiri debut pada 14 Februari 2020 dengan single Parasite. Ia juga sempat jadi finalis Putra Pariwisata Nusantara dan Jajaka Ciamis yang ditugaskan untuk mempromosikan sektor pariwisata di kotanya.
Selain itu, Deris aktif mengikuti berbagai forum diskusi internasional. Bahkan, ia pernah meraih sejumlah penghargaan, seperti delegasi terbaik di ASEAN-Korea Summit 2020 dan delegasi panggilan terhormat di ASEAN-Korea Political Security Forum 2021.
Advertisement