Sukses

Bukan Jakarta, Hanya Ada 1 Kota di Indonesia dalam Indeks Kota Bahagia 2024

Satu kota di Indonesia ini hanya berhasil menembus kategori "Bronze" di Indeks Kota Bahagia 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Hanya ada satu kota di Indonesia yang berhasil menembus Indeks Kota Bahagia 2024, itu pun dalam kategori "Bronze," ketiga setelah "Gold" dan "Silver." Ini merujuk pada peringkat Institute for Quality of Life yang berbasis di Inggris.

Bukan Jakarta maupun kota besar lain di Jawa, di peringkat ke-234, kota itu adalah Makassar dengan total skor 1230,7. Di situs web Indeks Kota Bahagia, tertulis, "Kami yakin tidak mungkin mengidentifikasi dengan baik satu kota yang dianggap terbaik dalam menjamin kebahagiaan penduduknya."

"Hal ini disebabkan banyak faktor, seperti perbedaan klasifikasi kota di dunia, skala dampaknya, jumlah penduduk, ketersediaan sumber daya, karakteristik dan harapan sosial, serta masalah yang harus mereka hadapi akibat kondisi alam atau lokasi geopolitik." 

Kota yang penuh dengan orang-orang bahagia, mereka menyambung, akan selalu berarti sesuatu yang berbeda bagi anak berusia lima tahun yang mengharapkan tempat bermain dan kesempatan membangun hubungan dengan orangtua sebagai bagian dari waktu berkualitas yang dihabiskan bersama. Artinya, pulang cepat dari tempat kerja akan jadi hal yang sangat penting.

Harapan lainnya akan ditentukan pelajar, profesional di perusahaan, warga lanjut usia, dan kelompok lain yang mempunyai kebutuhan khusus. Menurut Institute for Quality of Life, dikutip dari Says, Rabu, 26 Juni 2024, indeks ini menganalisis lima faktor utama untuk mempersempit "kota-kota paling bahagia," yaitu warga negara, tata kelola, lingkungan hidup, ekonomi, dan mobilitas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3 Kota Asia di Kategori Gold

"Tidak ada statistik perempuan atau laki-laki yang rasa bahagianya dapat dipelajari dengan menempatkannya di kota-kota berbeda di dunia. Di setiap lokasi, ada banyak faktor penentu lain yang memengaruhi perasaan bahagia," tulis Institute for Quality of Life, merujuk pada metodologi pemeringkatan yang menggunakan 24 bidang kegiatan berbeda.

Kategori "Gold" didominasi negara-negara Eropa, seperti Denmark, Swiss, Jerman, Swedia, Belanda, Norwegia, dan Islandia. Namun, tiga kota dari tiga negara berbeda di Asia berhasil mendapat tempat dalam kategori tersebut, yakni Osaka (Jepang), Seoul (Korea Selatan), dan Singapura yang juga jadi satu-satunya negara Asia Tenggara di list tersebut.

Secara keseluruhan, Osaka menduduki peringkat ke-31, Singapura ke-34, dan Seoul ke-36 dalam kategori "Gold." Menurut Institute for Quality of Life, lembaga ini tidak bermaksud membuat peringkat kota-kota mana yang paling bahagia, melainkan menetapkan sekelompok kota untuk membentuk kelas kebahagiaan "emas" di planet ini.

Proyek yang berbasis di Inggris ini menyatakan bahwa, secara total, 250 kota dapat diukur berdasarkan "data yang obyektif, transparan, dan dapat diverifikasi." Itu kemudian dimasukkan dalam Indeks Kota Bahagia 2024.

3 dari 4 halaman

Ragam Kategori

"Yang penting, pemeringkatan ini tidak menilai aktivitas otoritas di kota-kota tersebut, namun semua bidang yang secara langsung memengaruhi rasa bahagia warganya," kata mereka. Dari jumlah tersebut, 63 kota masuk dalam kategori "silver," dan 150 kota masuk dalam kategori "bronze."

Kota yang menempati peringkat ke-250 dalam daftar tersebut adalah Johannesburg, Republik Afrika Selatan, sedangkan Aarhus di Denmark menempati urutan teratas daftar dengan total skor 1.749,2.

Di daftar berbeda, turis Indonesia dan Singapura jadi wakil negara Asia Tenggara yang masuk dalam 10 negara dengan pembelanja terbesar saat bepergian ke luar negeri. Peringkat ini merujuk pada situs web Inggris Merchant Machine, berdasarkan angka Pariwisata PBB terbaru.

Wisatawan Australia memimpin peringkat global, dengan pengeluaran rata-rata sebesar 3.078 dolar AS (sekitar Rp50,7 juta) per perjalanan, menurut The Independent Singapore, dikutip Kamis, 20 Juni 2024. Kemudian, ada turis Korea Selatan dengan pengeluaran sebesar 3.040 dolar AS (sekitar Rp50 juta), menjadikan mereka pembelanja terbesar di Asia.

4 dari 4 halaman

Turis Pembelanja Terbesar Saat Liburan di Luar Negeri

Warga Singapura menempati peringkat ketiga global dengan rata-rata pengeluaran sebesar 2.966 dolar AS (sekitar Rp48,8 juta), diikuti wisatawan Islandia yang menghabiskan rata-rata 2.470 dolar AS (sekitar Rp40,7 juta) per liburan, lalu turis Portugal yang menghabiskan rata-rata 2.166 dolar AS (sekitar Rp35,7 juta).

Turis Taiwan menempati peringkat ke-6 secara global, dengan pengeluaran wisatawan rata-rata sebesar 2.073 dolar AS (sekitar Rp34,1 juta) per perjalanan, disusul Norwegia dengan 1.971 dolar AS (sekitar Rp32,5 juta) per perjalanan. Indonesia berada di posisi berikutnya dengan pembelanjaan rata-rata sebesar 1.861 (sekitar Rp30,6 juta).

Peringkat sembilan dalam daftar ditempati wisatawan Brasil dengan pengeluaran 1.719 dolar AS (sekitar Rp28,3 juta) di setiap perjalanan liburan. Turis China menggenapi daftar 10 besar dengan 1.647 dolar AS (sekitar Rp27 juta) per liburan.

Untuk menyusun daftar tersebut, analis Merchant Machine menggunakan data Pariwisata PBB tahun 2022 untuk mengungkap berapa banyak uang yang dikeluarkan rata-rata wisatawan di 94 negara saat berlibur ke luar negeri. Mereka menganalisis total pengeluaran masing-masing negara, membaginya dengan total keberangkatan yang dilaporkan sebagai "pengunjung semalam," menurut VN Express.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.