Liputan6.com, Jakarta - Voice of Baceprot (VoB) menggebrak panggung Woodsies di hari ketiga Festival Glastonbury di barat daya Inggris, Jumat, 28 Juni 2024, waktu setempat. Selain aksi memukau, mereka memberi anggukan pada budaya Indonesia saat tampil di salah satu festival musik legendaris tersebut.
Menandai debut di Glastonbury 2024, yang sekaligus mencatat nama mereka sebagai band Indonesia pertama yang tampil di sana, Firda Marsya Kurnia, Widi Rahmawati, dan Euis Siti Aisyah berbusana serba hitam, termasuk memakai hijab berwarna serasi. Sebagai pelengkap, ketiganya mengenakan rompi terkoordinasi, namun tidak sama persis.
Baca Juga
Efek Rumah Kaca, Petra Sihombing hingga Voice of Baceprot dan Musisi Indonesia Lainnya Suarakan Krisis Iklim Lewat sonic/panic Vol. 2
VIDEO: Efek Rumah Kaca hingga Voice of Baceprot Suarakan Krisis Iklim di Sonic/Panic Vol. 2
Voice of Baceprot Punya Teman Baru Setelah Gabung Komunitas Peduli Perubahan Iklim di Bali, Bakal Ada Album Kompilasi
Potongan mode itu terlihat dilengkapi patch wastra Indonesia, termasuk tenun. Merujuk unggahan Euis di akun Instagram-nya, rompi itu ternyata rilisan jenama fesyel asal Ngawi, Jawa Timur, Oerip Indonesia, yang sudah punya portofolio internasional.
Advertisement
Rompi para personel Voice of Baceprot kemungkinan custom, karena tidak tersedia di katalog daring merek tersebut. Di situs webnya, dikutip Sabtu (29/6/2024), Oerip Indonesia menyebut diri sebagai perusahaan yang bergerak di bidang fesyen dan desain wastra Indonesia.
"Berpusat di Jl. Sunan Kalijogo No. 34, Balong, Beran, Kec. Ngawi, Kabupaten Ngawi Jawa Timur 63216, Indonesia, (kami) memiliki distributor di Rotterdam (Belanda), Florida (USA), serta London (UK)," imbuh pihaknya. "Saat ini Oerip Indonesia tengah menjajaki beberapa kota lain di Indonesia maupun Eropa."
Terkait penampilan di Glastonbury tahun ini, yang headliners-nya termasuk Coldplay, SZA, dan Dua Lipa, vokalis utama VoB, Marsya, mengungkap perasaan bangga sekaligus haru. "Harapannya bisa membuka jalan buat musisi-musisi lain di Indonesia (di panggung festival dunia)," tuturnya dalam wawancara eksklusif bersama kanal Showbiz Liputan6.com, 15 Juni 2024.
Tantangan Menyiapkan Penampilan di Glastonbury
Marsya tidak menampik bahwa mereka tetap merasa grogi dan terbebani secara moral, lantaran membawa nama baik Indonesia. "Akhirnya jadi kayak agak pressure setelah di Instagram naik banget berita VoB bakal jadi band Indonesia pertama yang tampil di Glastonbury," ia menyambung.
Namun, Marsya mengatakan, ia dan kedua personil VoB lain terus-menerus latihan mempersiapkan penampilan terbaik mereka. Hanya saja, basis mereka di Garut, sebuah kota kecil di Jawa Barat, jadi tantangan sendiri bagi VoB untuk menyiapkan segala sesuatunya, lantaran keterbatasan studio musik di sana.
Mengakali keadaan itu, VoB menggunakan studio musik pribadi yang sebelumnya sudah mereka bangun, meski belum jadi sepenuhnya. "Sedangkan studio yang lagi kami bikin sekarang tuh masih kayak 60 persen, tapi sudah kami paksain buat pakai (latihan) karena enggak ada (studio) lagi" kata Marsya.
Ia menyebut, undangan tampil di Glastonbury datang melalui agensi global yang menaungi mereka pada akhir Maret 2024. Mereka mengaku sampai berulang kali mengecek email undangan, lantaran masih tidak menyangka.
Advertisement
Mau Tur di Indonesia dan Punya Studio Musik Mumpuni
Meski sudah kerap mencicipi panggung internasional, Marsya mengaku Glastonbury cukup sulit dijangkau. "Kami sampet berkali-kali cek karena Glastonbury sebenernya enggak masuk list kami, karena kami mikirnya Glastonbury tuh kayak kejauhan untuk sekarang, pasti tinggi banget lah levelnya, enggak bakal kekejar," ungkapnya.
Namun, mereka akhirnya mendapat kesempatan berharga yang langsung ditawarkan pihak Glastonbury. "Makanya enggak nyangka," imbuhnya. Kendati sudah wara-wiri di acara musik internasional, Marsya berharap bisa mengadakan tur di Indonessia. Mereka juga berkeinginan memiliki studio musik mumpuni di kampung halaman mereka.
"Kami belum ngrasain tur di Indonesia. Kami juga pengin punya studio yang proper di Garut karena kami produksi lagu sekarang tuh masih di Jakarta, jadi makan waktu dan biaya yang enggak sedikit," sebut dia.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia mengaku mendukung VoB dalam penampilannya di Glastonbury. "KBRI London dan saya mendukung keikutsertaan mereka dan mendorong upaya promosi industri musik Indonesia di Inggris dan seperti dikatakan sebelumnya, ini adalah bentuk soft diplomacy," ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia Desra Percaya dalam pernyataan pers secara virtual, Jumat, 21 Juni 2024, rangkum kanal Global Liputan6.com.
Bangun Jejaring di Inggris
"Insya Allah kami akan mendukung kegiatan VoB di Inggris, baik dari segi logistik hingga promosi dan keperluan lainnya, bahkan dengan senang hati, kami juga menyambut anak-anak VoB untuk tinggal di tempat saya di sini, Wisma Nusantara di London," lanjut dia.
Desra mengatakan, partisipasi VoB di festival musik bergengsi itu merupakan bagian dari misi mereka untuk mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia. Lebih jauh, ia juga menyebut bahwa pihaknya akan membantu pelantun lagu God Allow Me Please to Play Music itu membangun jejaring di Inggris.
"Kami menghubungkan mereka dengan kementerian terkait, lembaga-lembaga dan individu-individu terkait yang dengan senang hati bersedia mendukung mereka dengan cara apapun," ungkap Desra. "Jadi saya rasa, saya perlu merinci dukungan tersebut, setidaknya kami menghubungkan mereka dengan para pemangku kepentingan yang relevan untuk membuat acara ini sukses."
Advertisement