Liputan6.com, Jakarta - Bukan perkara mudah mempertahankan eksistensi sebuah brand, termasuk di sektor fesyen. Namun, setidaknya ada dua jenama fesyen asal Bandung, Jawa Barat, yang sudah membuktikan resistansi di tengah dinamisnya pasar mode lokal dan ketat persaingan dengan brand internasional.
Salah satunya adalah Elizabeth, brand fesyen yang didirikan dengan modal awal Rp10 ribu. Uang itu dipakai membeli mesin jahit dan satu sepeda kumbang untuk berjualan keliling pada 1963 oleh pasutri Elizabeth Halim dan Handoko Subali, menurut rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Senin, 24 Juni 2024.
Baca Juga
Tas pertama yang diproduksi adalah tas travel. Produk ini sangat memuaskan, mendapat permintaan tinggi, dan diterima pasar dengan sangat baik. Kini, Elizabeth sudah bertahan lebih dari 60 tahun dengan produk fesyen yang lebih beragam, seperti tas wanita, sepatu, baju, bahkan koleksi pria dan anak.
Advertisement
Jenama itu juga telah memiliki pabrik di Cimahi, Jawa Barat, serta 98 cabang di seluruh Indonesia. Sejalan dengan tagline mereka, "Empowering Women with Style," Elizabeth memberdayakan sekitar 800 karyawan di pabrik yang mayoritas adalah perempuan.
"Selain itu, terdapat lebih dari seribu karyawan di gerai offline yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia," sebut Resti Ghita Pribadi, Brand Manager Elizabeth.
Diceritakan bahwa pandemi jadi salah satu tantangan terberat mereka, karena operasional Elizabeth tutup total dan penjualan menurun drastis. "Keberadaan platform digital, seperti Tokopedia, jadi penyelamat perusahaan, bahkan membuat penjualan online Elizabeth naik berkali-kali lipat," sebut Resti.Â
Beradaptasi dan Lebih Fleksibel
Dari situ, Elizabeth berhasil mempertahankan seluruh karyawanya. Jenama itu juga terus memanfaatkan berbagai kampanye dan fitur Tokopedia, seperti Waktu Indonesia Belanja dan Voucher Toko, untuk mendongkrak penjualan.
Elizabeth pun aktif membuat konten promosi di TikTok demi meningkatkan penjualan di ShopTokopedia. "Kami terus beradaptasi dan lebih fleksibel dalam pemanfaatan teknologi untuk menjaga eksistensi Elizabeth di masyarakat," ucap Resti.
Sementara itu, Flashy konsisten menghadirkan koleksi tas multifungsi dengan harga terjangkau selama 25 tahun. Berawal dari tantangan pribadi dalam mencari tas unik, namun ramah di kantong, Windy Wulandry memutuskan mendirikan brand Flashy pada 1998 di Bandung.
Ia bercerita, "Awalnya saya fokus memproduksi tas sesuai permintaan pelanggan yang saat itu masih terbatas pada teman dan kerabat. Seiring berjalannya waktu, saya sadar bahwa untuk menggaet pasar lebih luas, Flashy harus punya signature style yang dapat membedakan kami dengan brand lain."
Setelah melakukan riset pasar, Windy memutuskan menggunakan parasut sebagai material utama tas Flashy. "Selain sifat yang versatile, harga bahan parasut terjangkau dan cocok dengan target pasar Flashy saat itu, yaitu murid SMA hingga kuliah," ungkapnya.
Advertisement
Pakai Material Hampir Semua Lokal
Hampir semua bahan baku Flashy berasal dari Indonesia, khususnya Jawa Barat, seperti Cigondewah, Tamim, dan Otista. Demi terus mengembangkan bisnis dan mewujudkan misi untuk membantu komunitas sekitar, jenama itu memberdayakan puluhan penjahit dan perajin dari Jawa Barat dan sekitarnya.
Pada 2019, Flashy mulai bergabung di Tokopedia. "Selain efisiensi dalam hal biaya operasional, Tokopedia membantu kami meningkatkan penjualan dan memperluas pasar, khususnya melalui berbagai kampanye," kata Windy.
Flashy rutin mengikuti sejumlah kampanye, seperti Waktu Indonesia Belanja (WIB), Cantik Fest, Parade Diskon, PayDaySale, dan Beli Lokal. Disebutkan bahwa Tokopedia menyumbang hingga 80 persen dari total omzet Flashy secara online.
Selain itu, Flashy aktif membuat video di TikTok untuk meningkatkan awareness, mengedukasi, dan sebagai hiburan bagi target pasar yang mereka sasar. Lewat ShopTokopedia, merek ini dikatakan bisa menjangkau konsumen berusia lebih muda, serta mendapat insight yang berharga untuk mengembangkan produk, serta bisnis secara general ke depannya.
Tren Belanja Online Produk Fesyen
Tren belanja online produk fesyen di Tokopedia dan ShopTokopedia dilaporkan terus meningkat. "Tokopedia dan ShopTokopedia mencatat, sepanjang semester I 2024, ada kenaikan transaksi sejumlah produk fesyen. Hal ini didorong berbagai kampanye terkait produk fesyen," sebut Communications Senior Lead Tokopedia and ShopTokopedia Antonia Adega.
Ini termasuk SeninSelasa Stylish, Beli Lokal, Promo Guncang. Disebutkan bahwa produk fesyen paling laris di Tokopedia adalah dress muslim, perlengkapan ibadah, outwear wanita, atasan muslim (blouse, tunik, dan manset), serta pakaian muslim pria (baju koko, celana sarung), dengan rata-rata peningkatan jumlah transaksi hampir dua kali lipat.
Sementara itu, tas paling laris di Tokopedia, yakni tas selempang, tote bag, shoulder bag, dompet, dan ransel. Lalu, produk fesyen paling laris di ShopTokopedia adalah rok wanita, celana pendek pria, baju tidur wanita, hijab, dan knitwear dengan rata-rata peningkatan jumlah transaksi hampir dua kali lipat. Kemudian, tas belanja, makeup bag, dompet, ransel, dan tote bag masuk daftar produk tas terlaris.
Advertisement