Sukses

6 Fakta Menarik Gunung Halau-Halau di Kalimantan Selatan yang Dianggap Keramat Bagi Suku Dayak Meratus

Gunung Halau-halau merupakan puncak tertinggi di Kalimantan Selatan. Gunung ini mempunyai ketinggian 1901 mdpl.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Halau-Halau atau dikenal juga sebagai Gunung Besar adalah gunung yang terletak di perbatasan tiga kabupaten, yakni Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Tanah Bumbu di Provinsi Kalimantan Selatan.

Gunung Halau-halau merupakan puncak tertinggi di Kalimantan Selatan. Gunung ini mempunyai ketinggian 1901 mdpl. Mengutip dari laman Gunung Bagging, Selasa, 2 Juli 2024,  Meski tidak terlalu tinggi, tapi pendaki memerlukan waktu 6 hari lima malam untuk perjalanan santai dan 3 hari 2 malam untuk perjalanan sistem kebut agar bisa sampai ke puncak. 

Masih banyak hal mengenai Gunung Halau-Halau selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Halau-Halau yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber. 

1. Termasuk Jajaran Pegunungan Meratus

Gunung yang termasuk dalam jajaran Pegunungan Meraturs tersebut kerap dianggap sebagai tempat keramat. Namun, hal itu tidak menyurutkan niat pendaki buat menaklukkan Gunung Halau-halau.

Pegunungan Meratus merupakan kawasan pegunungan yang berada di tenggara Pulau Kalimantan serta membelah Provinsi Kalimantan Selatan menjadi dua. Pegunungan ini membentang sepanjang sekitar 600 km² dari arah barat daya-timur laut dan membelok ke arah utara hingga perbatasan provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Nah, titik tertinggi di rangkaian Pegunungan Meratus adalah Gunung Halau-halau yang memiliki ketinggian 1.901 Mdpl. Pegunungan Meratus adalah kawasan berhutan yang bisa dikelompokkan sebagai hutan pegunungan rendah. Kawasan tersebut memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dengan beberapa vegetasi dominan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Titik Awal Pendakian

Pendakian ke Gunung Halau-Halau dimulai dari Desa Kiyu, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penduduk setempat biasanya menawarkan jasa sebagai guide karena jalur pendakian Gunung Halau-halau yang masih alami dan cukup ekstrem. Disarankan pendaki yang pertama kali mendaki untuk menyewa guide demi keselamatan selama perjalanan.

Trek pendakian Gunung Halau-halau terbilang menantang. Butuh persiapan fisik yang matang untuk bisa menaklukkan medan yang ekstrem dan terpencil tersebut. Di samping itu, jalur pendakian Gunung Halau-Halau masih berupa hutan belantara dengan pohon-pohon yang besar. 

3. Tempat Berkemah 

Ada beberapa pos pendakian yang bakal pendaki lewati, antara lain Kampung Kiyu, Tiranggang, Sungai Karuh, Jumantir, Simpang Tiga Haraan, Lembah Cirit, Penyaungan, dan sampai di puncak Gunung. Dibutuhkan waktu sekitar 3--4 jam untuk berpindah dari satu pos ke pos lainnya.

Jika ingin berkemah, pendaki bisa mendirikan tenda di Pos Sungai Karuh. Lokasinya yang dekat sama sumber air menjadikan pos ini jadi tempat ideal untuk beristirahat. 

Namun jika Anda berangkat cukup awal, yang terbaik adalah berkemah di Panyaungan yang merupakan area datar terbaik di lereng yang lebih tinggi dari punggung bukit yang panjang dan area berkemah terakhir yang layak sebelum puncak.

3 dari 4 halaman

4. Hati-Hati Beruang Madu

Di mana pun Anda memilih untuk berkemah, waspadalah terhadap beruang madu karena tampaknya masih ada satu atau dua beruang madu yang masih mengintai di pegunungan Meratus. Namun pendaki tidak perlu khawatir karena mereka tidak menimbulkan ancaman serius terhadap kelompok manusia dan kemungkinan besar akan mengancam manusia. cobalah untuk tidak ketahuan.

5. Dianggap Gunung Keramat Bagi Suku Dayak Meratus

Meski menjadi salah satu gunung pendakian yang populer di Kalimantan, Gunung Halau-halau juga nggak terlepas dari kesan mistisnya. Hal itu lantaran adanya pohon kariwaya, sejenis beringin yang berakar besar dan tinggi.

Saking besarnya, akar pohon itu membentuk lengkungan seperti gerbang yang bisa dilewati manusia. Bagi masyarakat suku Dayak Meratus yang tinggal di sekitar gunung, pohon tersebut dianggap keramat yang sering jadi tempat untuk bertapa.

Itulah sebabnya terdapat banyak aturan adat yang harus dipahami pendaki sebelum menginjakkan kaki di Gunung Halau-halau. Pendaki tidak boleh bicara kasar atau jorok, harus menjaga kebersihan hutan, serta mengucapkan salam atau permisi begitu melewati pohon tersebut.

 

4 dari 4 halaman

6. Pemandangan di Puncak

Dari Panyaungan dibutuhkan waktu kurang dari satu jam menuju puncak sempit yang mungkin merupakan salah satu sudut pandang terbaik di Kalimantan. Melihat ke utara, Anda melihat serangkaian pegunungan kecil di Pegunungan Meratus termasuk puncak tajam tepat di sebelah utara puncak yang dikenal secara lokal sebagai Puncak Kambangan.

Jika cuaca sangat cerah, Anda akan dapat melihat garis pantai di sebelah timur. Di bagian tenggara puncak terdapat puncak lain dalam rangkaian Meratus, yang tersembunyi di baliknya adalah Gunung Kahung, puluhan kilometer lebih jauh ke selatan dan tidak dapat terlihat dari sini.

Ini adalah panorama pegunungan dan lembah berhutan yang menakjubkan di segala arah. Puncak puncaknya adalah papan tanda yang didirikan oleh pelajar Banjarmasin pada tahun 2010.

Puncak ini juga dikenal sebagai ‘Halau-Halau’ dan dianggap angker oleh banyak orang Dayak setempat. Halau berarti ‘mengusir’ dalam bahasa Indonesia dan rupanya nama puncak tersebut mengacu pada pengusiran roh orang mati.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.