Sukses

Menyantap Steak dengan Saus Andaliman, Rempah Khas Batak yang Rasanya Sangat Berkesan di Lidah

Chef Yuda Bustara meyakini andaliman bisa mendunia karena memiliki rasa yang kuat dan mudah untuk diolah pada daging steak.

Liputan6.com, Jakarta - Melalui program unggulan “Holycow’s Kitchen Takeover”, Steak Hotel by HOLYCOW! memperkenalkan menu steak terbaru Organic Grass Fed Sirloin Steak with Creamy Andaliman Sauce yang memiliki cita rasa Nusantara. Steak ini memakai bumbu andaliman dari Medan, Sumatera Utara.

Chef Yuda Bustara membuat menu steak tersebut karena dibesarkan di Medan. Merica Batak atau Andaliman memiliki citra rasa yang strong seperti black pepper.

"Jadi kenapa Andaliman, karena aku keturunan dari Jawa dan Medan, dan sedari kecil, memang makanan itu tidak jauh dengan bumbu Andaliman yang disebut black pepper khas Indonesia," ungkap Chef Yuda, saat acara Media Session Holycows Kitchen Take Over episode ke empat, di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Juli 2024.

Dia yakin bahwa andaliman bisa mendunia karena memiliki rasa yang strong dan mudah untuk diolah pada daging steak. "Tapi yang perlu diperhatikan, bumbu ini tasteful dan ada rasa sensasi kebas jika terlalu banyak memakannya, Setidaknya lewat menu ini kita berharap bakal lebih banyak bumbu dan rempah Indonesia digunakan di berbagai jenis makanan, termasuk menu western seperti steak," terangnya.

Saat mencoba menu baru ini, selain dagingnya yang cukup empuk, cita rasa andaliman sangta terasa dan berkesan di lidah. Bahkan setelah sekitar satu jam, rasa bumbu rempah ini masih terasa melekat di lidah seperti rasa mint.

Varian baru ini menggunakan daging sirloin grass fed impor dari negara Australia, daging sapi yang hidup bahagia sedari awal hingga akhir memakan rumput organik tanpa makanan lain. Daging grass fed memberikan cita rasa yang lebih flavorful dan kualitas terbaik agar memberikan rasa yang enak.

"Yang membuat steak ini flavorful dan rasanya yang berkualitas adalah kita memakai daging sapi yang bahagia. Makannya makan rumput, dan tidak di kandang. Jadi kalau sapinya aja happy, apalagi kita," jelas Chef Yuda.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Daging Steak yang Lebih Mahal

Wynda Mardio selaku pemilik Steak Hotel by HOLYCOW! menjelaskan pihaknya menyadari kebutuhan pelanggan terus berkembang, dengan banyak yang mencari pilihan makanan baru yang lezat, dan unik. Memahami hal ini, mereka selalu berusaha berinovasi pada menu dan layanan agar tetap relevan bagi pelanggan.

"Sebagai meat expert, kami juga punya misi untuk memperkenalkan berbagai jenis daging steak kepada lebih banyak orang. Kolaborasi dengan Chef Yuda Bustara ini sudah kita eksplorasi seja lama terutama dalam penggunaan daging steak pilihan," ucap Winda.

"Di menu terbaru ini, baru Organic Grass Fed Sirloin Steak with Creamy Andaliman Sauce kita menggunakan daging steak organik, yang lebih sehat," sambungnya.

Kolaborasi Kitchen Takeover bersama Chef Yuda ini merupakan kolaborasi musim keempat, setelah sebelumnya Holycow telah bekerja sama dengan sejumlah ikon kuliner lain seperti Dims The Meat Guy, Chef Devina Hermawan, dan Nagita Slavina. Pelanggan dapat mencoba nikmatnya Organic Grass Fed Sirloin Steak with Creamy Andaliman Sauce yang dilengkapi truffle fries dengan harga Rp189,000++, yang tersedia selama Juli hingga September 2024 untuk dine-in atau takeaway.

3 dari 4 halaman

Alasan Andaliman Rempah Spesial

Menu ini juga tersedia di 14 TKP (outlet) Steak Hotel by HOLYCOW!, yang tersebar di kota Jakarta dan sekitarnya, Bandung, Semarang, Surabaya, serta Riau. Pelanggan juga bisa melakukan pemesanan melalui aplikasi layanan pesan antar makanan.

Andaliman termasuk rempah spesial dari Sumatra Utara yang selalu dipakai hampir di semua masakan khas Suku Batak. Tumbuhan andaliman termasuk dalam keluarga jeruk-jerukan (Rutaceae) dengan bentuk kecil bergerombol mirip buah lada atau merica.

Oleh karenanya, andaliman kerap disebut sebagai merica batak dengan pengolahan pada masakan bisa berbentuk buah segar dihaluskan atau sudah dikemas siap olah berbentuk bubuk dan pasta. Dilansir dari laman Indonesia.go.id, cita rasa andaliman seperti jeruk lemon segar namun meninggalkan sensasi khas yang kuat dan pedas.

Ada rasa getir, kelu, dan akan memberikan efek mati rasa atau kebas pada indera pengecap lidah. Rasa kelu di lidah itu disebabkan adanya kandungan hydroxy-alpha-sanshool di dalam rempah yang dikenal juga sebagai sichuan pepper atau Indonesian lemon pepper oleh bangsa Eropa.

4 dari 4 halaman

Andaliman Tak Hanya di Sumatera Utara

Menurut Ketua Akademi Gastronomi Indonesia Vita Datau Messakh, akan lebih bagus memilih andaliman yang kering, tidak lembap, dan beraroma menyengat. Agar tetap terjaga kualitasnya, andaliman sebaiknya disimpan di dalam stoples kedap udara dan kering.

Agar bisa menyatu ke dalam masakan, andaliman biasanya dihaluskan dulu sebelum dijadikan bumbu sehingga berpadu dengan rempah lain untuk melengkapi berbagai masakan khas Batak seperti ikan arsik, dekke na niura, mie gomak, saksang, serta beragam jenis sambal. Andaliman tak hanya digunakan sebagai pelengkap utama masakan di Sumatra Utara.

Dalam khazanah boga Indonesia, beberapa kerabatnya yaitu kayu lemah (Z. rhetsa), kembang seriawan (Z. nitidum), dan karangean (Z. avicennae) juga dimanfaatkan sebagai bumbu masakan. Rempah bernama lain intir-intir ini juga terdapat pada beberapa racikan bumbu masakan di negara-negara Asia Timur seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Tak hanya itu, karena di Tibet, India, Nepal dan Bhutan juga memakai andaliman pada kuliner mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini