Sukses

Pandji Pragiwaksono Singgung Marshel Widianto yang Maju Pilkada dan Kritik Parpol Pengusung, Apa Alasannya?

Secara gamblang Pandji Pragiwaksono tak setuju dengan keikutsertaan Marshel Widianto dalam Pilkada dan mengkritik partai Gerindra yang mengusungnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pandji Pragiwaksono kembali menuai kontroversi dengan pernyataanya seputar politik. Komika berusia 45 tahun tersebut menyinggung Marshel Widianto yang berencana maju Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) dan mengkritik parpol pengusungnya.  

"Kalau gue jadi Walikota di kota lain tersinggung gue," ujar Pandji mengawali kritiknya dalam podcast Deddy Corbuzier di Youtube yang diunggah pada Selasa, 2 Juli 2024. 

Ini lantaran menurut Pandji, sebelum seseorang menjabat sebagai Walikota atau yang setingkat biasanya sudah melewati berbagai proses dari belajar tata kota hingga ilmu sosial. "Tiba-tiba ada Marshel Widianto, abangku respect. Ngapain menurut lu, nggak pantes lah," ungkapnya ke mantan mentalist tersebut.

"Tapi bukan kesalahan Marshel menurut gue," sambung Pandji.

Deddy membalas bahwa ada kesalahan Marshel karena ia bisa menolak. Tapi bagi Pandji seorang Deddy memang mungkin saja menolak pencalonan dari Parpol karena ia menganggap sudah kaya secara finansial dan tidak tertarik jabatan politik. 

Tapi berbeda dengan seorang komedian seperti Pandji maupun Marshel yang ketika ditawari sebuah projek akan berusaha menjalaninya. "Anak standup Indo isinya orang sush, kami itu punya mentalitas ada job berangkat abangku, apapun itu," jelas pria yang kini tinggal di New York itu.

Bahkan bagi Pandji jika ada yang mengundangnya podcast, jualan bakso sampai jadi Walikota akan disanggupi. Lulusan ITB dari Fakultas Seni Rupa dan Desain itu mengatakan yang patut dipertanyakan adalah partai politik pengusungnya.

"Lu baru aja menang Gerindra, tiba-tiba bikin keputusan aneh kayak gini," terangnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kritikan Pandji untuk Parpol Pengusung

Pandji dengan berani mempertanyakan keputusan tersebut kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Namun pria yang lahir di Singapura tersebut bicara seperti bercanda karena ia pun tertawa setelah mengatakannya.

"Iya dong nggak, maksud gue lu ada di partai berkuasa," Pandji mempertanyakan keputusan politik partai tersebut bahwa Marshel katanya berwawasan luas, karena menurutnya Susan Bachtiar juga memiliki wawasan yang luas karena pernah jadi pembawa acara Galileo Galilei.

Pandji juga membandingnya dengan Helmi Yahya yang pernah membawakan acara kuis tertentu, sehingga bisa sebagai parameter seseorang memiliki pengetahuan luas. "Marshel Widianto lu ngapain sih?" tanyanya lagi. 

Sebelumnya, Pandji juga sempat menuai kontroversi ketika membahas soal dinasti politik. Tapi ia juga mendapatkan banyak dukungan dari warganet di media sosial, setelah mengungkap pandangannya mengenai dinasti politik. Bahkan, Pandji dihubungi langsung oleh para petinggi partai politik dan teman-temannya yang berkecimpung di industri hiburan nasional.

3 dari 4 halaman

Bahas Dinasti Politik di Podcast

Fakta ini dibeberkan komika tersebut melalui akun Twitter atau X terverifikasi miliknya, Kamis, 6 Juni 2024. Panji mencuit mengenai sejumlah kolega dan pimpinan partai politik menghubunginya.

"Kehebohan gue di totpol membuat gue diwhatsapp kawan2 dari dunia hiburan sampai pimpinan partai 😅😅😅," cuit Pandji yang langsung disimak 1,9 juta view di akun X terverifikasinya.   

Nama pria kelahiran Jakarta, 18 Juni 1979 meroket di lini masa. Dilihat Liputan6.com pada pukul 13.34 WIB, Kamis, 6 Juni 2024, Pandji memuncaki daftar trending topic di X.

Ia berada di urutan teratas dengan pembahasan netizen mencapai 431 ribu lebih komentar. Pandangan Pandji mengenai politik dinasti dianggap mewakili suara hati masyarakat, khususnya warganet di media sosial.

Pandji merasakan dampak buruk dari bergulirnya politik dinasti. Alasannya, ia tak pernah menyukai praktek politik yang melibatkan keluarga di dalamnya. Hal ini diungkap Pandji ketika tampil di sebuah podcast yang ditayangkan di YouTube. Podcast itu viral usai Pandji memberikan pandangannya soal politik dinasti.

4 dari 4 halaman

Buat Istilah Asian Value Diperbincangkan

Menurut bintang film Comic 8, praktek politik yang melibatkan anggota keluarga tersebut memiliki indikasi yang kerap berdampak negatif. "Ketika itu terjadi, ada indikasi yang begitu kuat ada kejahatan yang berusaha ditutupin dengan memastikan tidak ada office yang berubah," katanya.

"Karena kalau office berubah, maka rak-rak bisa dibuka, dosa-dosa bisa terungkap. Jadi untuk menjaga supaya tidak terungkap, orang yang jadi bagian keluarga ditaruh disitu lagi, itu adalah yang dihasilkan dari politik dinasti," Pandji melanjutkan pendapatnya.

Selain itu istilah "Asian value" jadi topik yang hangat perbincangan publik jagat maya, bahkan dipelesetkan banyak warganet, usai podcast Total Politik yang menghadirkan Pandji sebagai bintang tamu viral di media sosial. Video yang diunggah ke YouTube pada Selasa, 4 Juni 2024 itu salah satunya memperlihatkan Pandji mencecar dua host Total Politik: Arie Putra dan Budi Adiputro.

Ketika itu, mereka sedang membahas dinasti politik. Arie dan Budi menilai dinasti politik sah-sah saja, bahkan menyebutnya sebagai "hak asasi manusia." Saat dicecar Pandji, Arie menyebut bahwa dinasti politik dilakukan berdasarkan Asian value.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini