Sukses

Mengapa Food Testing Sebelum Pesta Pernikahan Penting Dilakukan Calon Pengantin?

Food testing idealnya dilakukan dua minggu sebelum pernikahan berlangsung. Tidak hanya mengetes rasa, namun juga kualitas sajian katering.

Liputan6.com, Jakarta - Pesta pernikahan merupakan perayaan yang dimaksudkan berlangsung sekali seumur hidup. Maka itu, banyak elemen yang harus dipersiapkan pasangan calon pengantin, salah satunya soal hidangan yang akan disajikan.

Dari sekian tahapan persiapan, food testing alias mencoba makanan merupakan hal yang tak boleh dilewatkan. Pasalnya, makanan akan menjadi sorotan utama para tamu undangan yang hadir.

Itu pula yang disadari Puspita, influencer sekaligus dokter gigi yang baru saja menikah pada Juni 2024. "Makanan itu penting banget buat tamu. Selain itu, yang lain enggak terlalu dilihat orang," ucapnya saat berbagi kisah di jumpa pers "Vows & Veils" Wedding Showcase di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024.

Karena itu, ia berkonsultasi dengan keluarga soal pilihan tempat resepsi seraya mencari rekomendasi vendor makanan dari venue pilihannya. Setelah dipastikan, barulah ia mengecek kualitas makanan.

"Kita info ke keluarga. Kata keluarga, makanannya enak di Ayana. Setelah test food, kita ada beberapa adjustment. Mereka lumayan dengerin feedback dari kita," sambungnya. Pujian pun datang dari para tamu yang hadir seusai pesta digelar.

Director of Meetings and Events Ayana Jakarta Muna Munawarah mengamini soal itu. Pihaknya mengaku menaruh perhatian khusus pada makanan di pesta perkawinan. Autentik jadi kunci utama yang harus dijaga dari sajian pernikahan.

"Makanan di kita berbeda. Biasanya sih hotel bintang lima agak main aman, kalau kita tidak. Kalau mau makanan Padang, ya rasanya harus sesuai lidah orang Padang. Kalau makanan Sunda, yang harus Sunda. Bukan harus netral. Sejauh ini, well accepted," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kapan Waktu Menjalani Food Testing yang Ideal?

Mengingat penting, Muna menyebut food testing idealnya dilakukan dua minggu sebelum hari H. Waktu itu tidak terlalu pendek sehingga tim dapur cukup waktu menyiapkan bahan makanan yang akan dibuat, tapi juga tidak terlalu lama hingga pengantin lupa rasa makanan, bahkan menu makanan yang akan jadi jamuan.

"Sebelum masuk food testing, kita akan kasih form yang bisa diisi calon pengantin terkait makanan. Kalau bisa diakomodir, kita akan bantu," imbuh Christien Eddy, Assistant Director of Weddings Ayana Jakarta.

Saat food testing, biasanya calon pengantin akan disajikan beberapa menu pilihan yang terdiri dari main menu yang akan disajikan di buffet, menu pondokan, dan menu dessert. Selanjutnya, form tersebut akan diisi komentar terkait rasa.

"Menu buffet tetap harus ada. Karena kalau pondokan, disediakan sebanyak apapun pasti habis. At the end, tamu akan lari makan ke buffet," ujar Muna mengingatkan.

Lagipula, menu buffet akan jadi patokan bagi tamu apakah makanan cukup tersedia atau kurang. Bila sampai kehabisan, tamu tentu akan kecewa.

3 dari 4 halaman

Nasi Bakar Jadi Salah Satu Menu Pondokan Andalan di Pesta Pernikahan

Muna juga menyarankan calon pengantin tidak terlalu banyak menyediakan ragam pondokan. Alih-alih memperbanyak jenis makanan, ia merekomendasikan agar kuantitasnya yang diperbanyak. Itu untuk menyiasati agar antrean tidak terlalu panjang dan tamu tetap kebagian.

"Biasanya makanan pondokan kita combine antara makanan yang ringan dan makanan berat. Tiga yang mengenyangkan, dua lainnya dessert atau snack," ujarnya.

Salah satu menu pondokan signature Ayana adalah Nasi Bakar Batok Kelapa. Visual nasi gurih yang disajikan di dalam batok kelapa langsung menarik perhatian tamu. "Kita pakai batok kelapa Thailand, soalnya yang lokal ukurannya tidak seragam," jelas Chef Iksan Santoso dari Ayana Jakarta.

Menu itu harus disiapkan sehari sebelumnya. Kelapa dipotong dan airnya dipakai untuk membuat nasi gurih bersama daun pandan dan santan. Batok kelapa secara khusus dibakar selama 50 menit untuk memberikan aroma lebih sedap pada nasi. 

Menu itu disajikan bersama sayur kecipir, tempe orek basah, ayam kecap, buntut bakar, dan sambal terasi. Tamu nanti bisa memilih antara ayam atau buntut. Seporsi menu itu mengenyangkan, terutama untuk tamu wanita.

 

4 dari 4 halaman

Tren After Party Berkembang

Sementara itu, Dery Sukma, Hotel Manager Ayana Jakarta, mengungkap bahwa saat ini, berkembang trenafter party setelah resepsi. Biasanya, pesta resepsi lebih diutamakan untuk orangtua dan keluarga besar, sedangkan after party dilaksanakan antara pengantin bersama teman-teman dekat.

"Biasanya kawula muda sekarang menggelar wedding yang enggak terlalu besar, terus pindah ke Bali untuk gelar after party. Atau, ada anak muda yang after party-nya tetap di Jakarta, kita ada bar," ujarnya.

Maka itu, pihaknya menyiapkan paket yang mengombinasikan dua lokasi berbeda untuk pernikahan. Di luar itu, pesta bisa dirancang lebih intimate untuk menghemat bujet, seperti digelar di samping kolam. Sementara, taman hanya bisa diakses tamu yang ingin menggelar pernikahan di ballroom atau digelar di hari biasa.

Bersamaan dengan itu, Ayana mengumumkan akan menggelar pameran pernikahan bertajuk "Vows & Veils" pada 13 dan 14 Juli 2024. Acara tersebut akan menampilkan properti mewah di bawah manajemen AYANA Hospitality, termasuk AYANA Bali Resort, AYANA Komodo Waecicu Beach, pengalaman berlayar mewah AYANA Lako di'a, dan AYANA Midplaza Jakarta, serta 40 vendor terkurasi, mulai dari wedding organizer, fotografer, dekorasi, hingga hiburan.

"Kita buat satu special package Rp388 juta sudah nett untuk 300 orang. Tapi, kalau mau di bawah Rp300 juta, masih bisa custom," ujar Christien.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.