Sukses

Didesain Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Bikin Warganet Malaysia Iri

Bak langit dan Bumi, sementara jersey kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024 tuai pujian, seragam atlet Malaysia dikritik habis-habisan.

Liputan6.com, Jakarta - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) resmi merilis jersey kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Rangkaiannya merupakan rancangan desainer kenamaan Didit Hediprasetyo, yang juga dikenal luas sebagai anak Prabowo Subianto, presiden terpilih periode 2024--2029.

Menurut kanal Bola Liputan6.com, KOI menggelar pameran di The Dharmawangsa Jakarta pada Kamis dan Jumat, 4--5 Juli 2024, untuk memamerkan seragam kebanggaan Merah Putih di perhelatan muti-olahraga terakbar dunia. Gaungnya tidak sebatas di luring, namun juga daring.

Di sederet unggahan media sosial, banyak warganet membagikan visual jersey kontingen Indonesia di Olimpiade 2024. Mereka berbondong memuji desain yang dianggap elegan dan menunjukkan "kelas berbeda."

"Jam terbang memang gak bohong," sebut seorang pengguna X, dulunya Twitter, merujuk pada pengalaman Didiet sebagai desainer yang sudah punya banyak portofolio internasional. "Asli desainnya bagus dan gak pake drama," sahut yang lain. Di antara ungkapan kebanggan tersebut, ada pula warganet Malaysia yang mengaku iri.

"Aduh malu banget warga Malaysia lihat ini," sebut seorang pengguna Negeri Jiran. "Shame on us Malaysia," timpal yang lain. "Iri lihat desainnya simpel, tapi tetap bagus. Tidak ada loreng aneh (artinya bagus, visualnya saja buruk), potongan bajunya elegan, bahannya juga tidak kelihatan murahan," menurut pengguna berbeda.

Sebagai konteks, desain jersey kontingen Malaysia telah menuai protes publik. Negara itu bahkan sampai memutuskan mendesain ulang kostum Olimpiade 2024 mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Malaysia Desain Ulang Jersey Kontingen Negaranya untuk Olimpiade Paris 2024

Melansir The World Buzz, 28 Juni 2024, keputusan ini diambil menyusul reaksi negatif warganet setelah seragam Olimpiade wakil Negeri Jiran diungkap ke publik. Revisi desain tersebut dijanjikan "menghasilkan versi yang lebih baik."

Setelah desain baru diungkap awal bulan ini, reaksi publik tetap tidak terlalu bagus. Kendati materialnya terlihat "tidak semurahan" versi awal, tetap saja "ada yang kurang" dari desainnya, begitu bunyi komentar populer di X.

Menurut New Straits Times, Dewan Olimpiade Malaysia (OCM) bekerja sama dengan Yonex dalam merancang segaram eksklusif baru untuk acara multi-olahraga internasional empat tahunan tersebut. Namun, hanya 25 atlet yang akan memakai seragam berdesain baru.

Anggota tim lain, seperti pelatih, staf pendukung, dan ofisial akan tetap menggunakan busana kontroversial tersebut. Awalnya, Yonex mengajukan beberapa desain ke OCM. Panitia memilih satu desain yang secara teori terlihat menarik, namun saat dipakai ternyata "tidak sesuai harapan."

Seragam bertema emas dengan desain garis harimau itu seharusnya mewakili harapan Malaysia untuk meraih medali emas di event yang terjadwal pada 26 Juli sampai 11 Agustus 2024 tersebut. Namun, masyarakat Malaysia tidak bisa menahan kritik, menyebut pakaian tersebut "jelek," "terlihat murahan," dan ketinggalan zaman dibandingkan desain sebelumnya.

3 dari 4 halaman

Detail Desain Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Sementara itu, jersey kontingen Indonesia terdiri dari dua warna utama sesuai bendera Merah Putih disertai lambang Garuda Pancasila berlatar perisai lingkaran hitam di dada kiri. Didit mengatakan, inspirasi tampilan jersey didapat dari lagu nasional Berkibarlah Benderaku ciptaan Ibu Sud.

"Waktu itu, saya cari inspirasi untuk koleksi ini. Sempat research dan menemukan (inspirasinya) dari mendengarkan lagi Berkbarlah Benderaku. Itulah yang jadi inspirasi untuk jersey Merah Putih ini," ungkap Didit saat konferensi pers pameran jersey Kontingen Indonesia di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis, 4 Juli 2024.

Terdapat dua set seragam dan merchandise resmi yang wajib digunakan para atlet, ofisial KOI, serta tim CdM saat pengukuhan, pelepasan kontingen, keberangkatan, kepulangan, hingga acara-acara resmi. Ini termasuk konferensi pers yang menyangkut Olimpiade Paris 2024.

Terdapat pula satu set seragam motif khusus yang akan dikenakan saat penerimaan medali. Di samping itu, kontingen Indonesia turut dibekali setelan seragam tambahan yang bakal digunakan saat latihan dan ketika berada di area resmi.

Secara spesifik, para atlet diberikan pula rangkaian pakaian olahraga berupa kaus, celana pendek, track pants, dan jersey playing kit sesuai cabang olahraga masing-masing. Weightlifting, rowing, gymnastic, dan athletic disebut butuh seragam berbeda untuk dikenakan saat bertanding.

4 dari 4 halaman

Mengapa Olimpiade 2024 Diprotes Warga Paris?

Di tengah persiapan akhir para atlet, melansir Sky News, 26 Juni 2024, warga Paris mengancam akan buang air besar di Sungai Seine sebagai protes menjelang Olimpiade. Masyarakat marah sebab pemerintah dianggap mengorbankan anggaran pembersihan sungai demi acara tersebut.

Mereka berunjuk rasa dengan tagar #JeChieDansLaSeineLe23Juin, yang diterjemahkan jadi, "Saya buang air besar di Sungai Seine pada 23 Juni." Minggu, 23 Juni 2024,  seharusnya jadi tanggal Wali Kota Paris Anne Hidalgo berenang di Sungai Seine untuk membuktikan bahwa airnya cukup bersih bagi para atlet Olimpiade.

Namun, ia menunda kegiatan tersebut sampai setelah pemilu Perancis pada Juli ini. Presiden Emmanuel Macron juga berjanji berenang di Sungai Seine sebelum Olimpiade, namun belum memastikan kapan. Sebuah situs web telah dibuat dengan slogan, "Mereka telah menjerumuskan kita ke dalam masalah, sekarang giliran mereka menceburkan diri ke dalam masalah kita."

Pemrogram anonim di balik situs web tersebut mengatakan pada Actu Paris soal alasan masyarakat sangat marah terhadap pemerintah negara itu. "Masalahnya adalah seluruh sumber daya yang telah diinvestasikan belum bisa menyelesaikan seluruh permasalahan sosial yang kita hadapi saat ini," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.