Liputan6.com, Jakarta - Aurelie Moeremans mengaku menata gaya hariannya sesuai mood. Tapi, ada satu fashion item yang acap kali jadi andalannya, yakni sneaker. Tidak hanya tampilan kasual, aktris sekaligus penyanyi ini bahkan percaya diri memakai sepatu kets saat acara formal.
"Aku lebih suka pakai sneaker, tapi enggak yang koleksi banget," kata Aurelie saat ditemui di acara perilisan seri sepatu Converse "Run Star Trainer" di bilangan Jakarta Pusat, Kamis, 4 Juli 2024. "Aku suka pakai sneaker, karena terasa lebih kasual dan nyaman dipakai."
Low cut sneaker, seperti seri teranyar "Run Star Trainer," menurut Aurelie, sangat versatile. "Kayak sekarang aku kasual banget pakai crop t-shirt terus skinny ripped jeans," ia mencontohkan. "Kalau mau lebih chic, bisa juga pakai dress atau rok, itu tetap bisa masuk (cocok dengan sepatunya)."
Advertisement
"Aku sendiri pernah ke acara gitu pakai dress, tapi sepatunya tetap Converse. Pede (percaya diri) saja," imbuhnya. "Kalau mau di-styling dengan kaus kaki warna-warni supaya lebih statement juga lucu."
Dari lima colorway dalam koleksi ini, yakni merah, kuning, biru, putih, dan hitam, Aurelie memilih sneaker putih supaya bisa dengan mudah dipadu-padankan dengan beragam busana. "Aku sebenarnya suka semua warna," sebut dia. "Kalau mau yang mencolok banget ada kuning sama merah."
Secara khusus, Aurelie Moeremans mengaku sudah lama jadi penggemar koleksi sepatu Converse. "Awalnya, karena aku suka Avril Lavigne. Dia kan pakai sepatu Converse terus, jadi aku ingat banget, sepatu Converse pertamaku itu Chuck Taylor All Star," ia bercerita.
Nuansa Klasik di Seri Sepatu Baru Converse
Aurelie menyambung, "Jadi selama bertahun-tahun, aku pakainya (sepatu) itu lagi, itu lagi gitu. Terus begitu sudah punya uang sendiri, aku coba-coba yang lain, tapi kebanyakan (model sepatunya) mirip-mirip Chuck Taylor."
Seri "Run Star Trainer" dinilai sebagai visual baru oleh rekan duet BAIM di lagu Muncul Terus tersebut. "Ini pertama kali aku pakai yang kayak gini dari Converse, dan aku suka banget, karena walau ini baru, tapi menurut aku, tetap dapat nuansa klasiknya."
Benar saja memang, karena menurut Senior Brand Marketing Manager Converse Indonesia Dian Firstiana Larasati, rangkaian koleksi teranyar itu mengambil inspirasi dari 20 siluet warisan merek asal Amerika Serikat tersebut. Awalnya, sepatu-sepatu itu dibuat khusus untuk olahraga, termasuk karate, anggar, sepak bola, gulat, lompat jangkit, bahkan lari rintang.
"Tapi harus ditegaskan bahwa 'Run Star Trainer' ini fashion shoes, lifestyle shoes, tidak bisa dipakai olahraga sama sekali. Hanya saja desainnya memang terinspirasi sepatu olahraga," ungkapnya di kesempatan yang sama.
Advertisement
Sentuhan Desain Berbeda
Pola tapak outsole seri sepatu ini, Dian mengatakan, dikreasikan berdasarkan konsep Chuck Taylor All Star yang diperpanjang dan dicap dengan logo Bintang dari Run Star Hike yang pertama kali diperkenalkan pada 2019. Desain sedemikian rupa membuatnya langsung terlihat dari seri lain rilisan merek itu.
"Bahkan bagi Converse sendiri, ini sesuatu yang baru banget. Kami mau mendobrak dengan desain baru ini," kata Dian. "Dengan warna-warnanya yang ngejreng banget dibanding yang lain. Converse kan dikenalnya sebagai item yang ikonis, klasik."
Palet warna vibrant ini bermaksud merayakan semangat kemandirian, gaya unik, dan ekspresi diri di musim panas. "Jadi kami lihat summer tuh warna-warnanya yang kayak bagaimana. Kami mau something fresh, something bold," kata dia soal kurasi warna dalam koleksi tersebut.
Dijelaskan pula bahwa perpaduan material nilon, suede, dan kulit di koleksi ini bermaksud menawarkan dimensi yang kaya pada bagian upper sepatu. Sementara, bagian sol disebut sebagai fitur penting dari sneaker tersebut.
Dian menjelaskan, "Grip-nya (sol sepatu) griping banget sampai tadi tuh ada yang tanya, 'Ini bisa buat tenis enggak sih?' Kami jawab enggak bisa, karena ini fashion shoes. Tapi grip-nya memang enak banget. Kalau sol (sepatu) tenis itu grip-nya harus oke dan berat, nah ini enggak seberat itu dan tetap nyaman dipakai."
Berapa Harga Sepatu Converse Run Star Trainer?
Dian menyambung, "Terus bantalannya juga enggak terlalu cushy. Kalau cushy kan sebenernya enggak begitu bagus dipakai jangka panjang. So it's just right."
Desainnya membuat sepatu ini menargetkan orang yang punya ketertarikan pada fesyen. "Converse kan biasanya menyasar orang yang cari basic item, tapi sekarang kami juga merangkul orang yang mau sepatu lebih bold. Sepatu ini uniseks banget, karena cowok sekarang juga mau kok pakai sepatu warna-warni, dan itu enggak membuat mereka jadi terlihat feminin," bebernya.
Soal perawatan, Dian mengatakan seri ini termasuk low maintenance. "Kalau cuma kena debu, itu bisa dibersihkan pakai lap basah," sebutnya. "Kalau cuma basah-basah saja masih aman, karena ada (bahan) nilon di dalamnya."
Seri ini sebenarnya sudah diluncurkan pekan lalu, dan dijual dengan harga retail Rp1.199.000. "Penjualannya seminggu ini bagus banget," aku Dian. "Beberapa warna kayak merah dan kuning itu stoknya mulai menipis."Â Ia merekomendasikan konsumen memilih satu ukuran lebih besar dari biasanya, karena desain sepatu meramping di bagian depan.
"Enaknya memang datang langsung ke toko, coba, dan nantinya akan dibantu staf untuk rekomendasi ukurannya," sebutnya, seraya menambahkan bahwa koleksi ini sudah tersedia di seluruh kanal penjualan Converse Indonesia, baik online maupun offline.
Advertisement