Sukses

Bisa Ditiru Indonesia, Pulau Wisata di Thailand Larang Pengunjung Bawa Wadah Plastik

Masyarakat di pulau wisata di Thailand tersebut memang dikenal mempertahankan pembatasan penggunaan plastik produk sekali pakai selama bertahun-tahun, termasuk penggunaan styrofoam.

Liputan6.com, Jakarta - Menerapkan pola ramah lingkungan di tempat umum termasuk di tempat wisata memang bukan perkara gampang. Namun apa yang diterapkan di sebuah pulau wisata di Thailand mungkin bisa ditiru atau diterapkan di Indonesia.

Pulau wisata bernama Koh Nang Yuan di Thailand selatan itu tampaknya sangat serius mewujudkan pariwisata hijau (green tourism). Tempat wisata itu melarang para pengunjung atau wisatawan membawa maupun menggunakan barang atau wadah berbahan plastik di pulau tersebut.

Dilansir dari VNExpress, 9 Juli 2024, masyarakat di pulau tersebut memang dikenal mempertahankan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai selama bertahun-tahun, termasuk penggunaan styrofoam. Bukan hanya masyarakat, wisatawan pun diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya melestarikan lingkungan pulau tersebut dan melindungi terumbu karang.

Koh Nang Yuan merupakan pulau wisata yang terdiri dari tiga pulau kecil dan terhubung oleh pasir putih. Pesona utama pulau ini ialah keindahan alam bawah lautnya sehingga termasuk spot menyelam yang banyak digemari pengunjung. aat puncak musim turis,

Banyak turis asing terutama di musi panas yang merupakan puncak musim turis, ingin merasakan sensasi menyelam sambil menyaksikan keindahan  ragam biota laut lainnya di Koh Nang Yuan. Seiring ramainya wisatawan yang berkunjung, pulau tersebut juga gencar menjaga lingkungan agar tetap lestari.

Upaya yang dilakukan adalah dengan tidak mengizinkan pengunjung membawa dan menggunakan barang plastik serta styrofoam. Mereka hanya diizinkan membawa botol minum yang bisa didaur ulang. Selama berkunjung, wisatawan akan diberikan air minum yang dikemas dalam botol kaca, bukan botol plastik.

Para pengunjung kemudian mereka akan diarahkan pada tempat khusus untuk pengumpulan botol kaca kosong yang tidak dipakai lagi. Pengunjung juga diminta untuk menggunakan air secukupnya. Kondisi terumbu karang di pulau wisata ini sangat terpengaruh oleh Topan Gay pada November 1989 dan fenomena El Nino di tahun 1990-an.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lokasi Thariq Melamar Aaliyah di Thailand

 

Butuh waktu lama untuk terumbu karang tersebut pulih kembali. Berkat beragam upaya penjagaan lingkungan, seperti larangan plastik, pengelolaan sampah, yang simpel dan antusiasme masyarakat serta pelaku usaha setempat, pulau tersebut mampu memberikan lingkungan yang bersih untuk terumbu karang. Keindahan terumbu karangnya pun telah kembali dan membuat wisatawan datang untuk melihatnya.

Tak hanya di Koh Nang Yuan, tempat wisata populer lainnya yaitu Taman Nasional Khao Yai di Bangkok menerapkan aturan yang ketat soal sampah. Tempat wisata ini lokasinya tak jauh dari Primo Piazza, tempat Thariq Halilintar melamar Aaliyah Massaid pada Mei 2024.

Menurut Klook, tempat ini wajib dikunjungi siapa pun yang ingin merasakan nuansa Italia di Asia Tenggara."Pemandangan yang indah, dengan jalanan berbatu, bangunan pedesaan, dan taman menawan, semua menciptakan suasana romantis dan santai," sebut agen perjalanan itu.

Selain menikmati suasana kota nan syahdu, pengunjung dapat berinteraksi dengan hewan, seperti alpaca dan domba. Selain itu, Primo Piazza menawarkan berbagai aktivitas lain, seperti menunggang kuda dan menikmati masakan Italia yang lezat.

Jauh dari kerumunan, destinasi ini berjarak hanya tiga jam perjalanan dari ibu kota Thailand yang padat, Bangkok. Atraksi terdekat yang direkomendasikan, yakni Taman Nasional Khao Yai, yang terkenal dengan pemandangan dan satwa liar yang menakjubkan.

 

3 dari 4 halaman

Mengirim Kembali Sampah ke yang Membuangnya

 

 

Meski ramai pemgunjung, administrator dan pejabat Thailand sudah gerah dengan para turis ‘nakal’ yang membuang sampah sembarangan dan merusak keindahan alam sekaligus membahayakan hewan yang tinggal di sana.

Menyikapi hal itu, Menteri Lingkungan Hidup Thailand, Varawut Silpa-archa mengajukan solusi baru. Dilansir dari BBC, Sabtu, 19 September 2020, Varawut mengatakan pihak berwenang di Taman Nasional Khao Yai saat itu akan mulai mengirim kembali sampah yang dibuang para wisatawan secara tidak bertanggung jawab.

Dalam akun Facebook pribadinya, Varawut juga membagikan sebuah foto berbagai sampah botol plastik, kaleng, dan kemasan makanan ringan, siap untuk dikembalikan ke pengunjung yang membuangnya dengan catatan bertuliskan 'Anda melupakan ini di Taman Nasional Khao Yai'.

Ia juga menambahkan dengan pernyataan 'sampah Anda, kami akan mengembalikannya kepada Anda', dan memperingatkan banyak orang melalui unggahannya bahwa sampah yang dibuang secara sengaja itu akan dikumpulkan, dikemas, dan segera dikirimkan kepada pelaku yang membuangnya.

"Kunjungilah taman ini, ada alam untuk dipandang, ada tenda untuk disewa. Kami memfasilitasi Anda, tetapi saat Anda pulang, mohon bawa sampah Anda karena sampah yang ditinggalkan dapat membunuh hewan yang memakannya," tulisnya dalam unggahan Facebook, Selasa, 15 Septe,mber 2020.

4 dari 4 halaman

Denda dan Hukuman Penjara

 

"Saya akan memunguti semua sampah Anda, mengemasnya dengan baik, dan mengirimkannya kembali ke rumah Anda sebagai kenang-kenangan," terangnya. Tak hanya itu, ia mengatakan tindakan para pelanggar tersebut juga akan dilaporkan ke pihak polisi. Mereka yang terbukti bersalah dapat dihukum hingga lima tahun penjara disertai dengan jumlah denda paling besar mencapai 500 ribu bath atau sekitar Rp238 juta.

Sebelum memasuki taman nasional, pengunjung diminta untuk mendaftar dengan dengan menyertakan alamat mereka. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penjaga dan staf taman melacak mereka jika mereka meninggalkan sampah di area wisata.

Petugas melaporkan terjadi peningkatan jumlah sampah yang dibuang sembarangan, meskipun telah disediakan fasilitas tempat sampah di sekitar area taman. Pihak Taman Nasional Khao Yai mengatakan sampah yang tertinggal bisa sangat berbahaya bagi hewan yang mungkin mencoba memakannya, dikutip dari Daily Mail.

Taman Nasional Khao Yai yang terletak di timur laut ibu kota Thailand, Bangkok, membentang seluas lebih dari 2.000 km persegi dan sangat populer di kalangan pendaki. Ini adalah taman nasional tertua di Thailand yang terkenal dengan air terjun, satwa liar, dan pemandangan alamnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini