Sukses

Filipina Bakal Bangun Stadion Berskala Konser Taylor Swift, Telan Dana Rp8,8 Triliun dan Dijadwalkan Rampung pada 2028

Stadion berskala konser Taylor Swift ini akan dibangun dalam "jarak berjalan kaki" dari Bandara Internasional Clark (CRK) di Pampanga, Filipina.

Liputan6.com, Jakarta - Clark International Airport and Corp. mengungkap rencana membangun stadion berskala "konser Taylor Swift" di Filipina. Presiden dan CEO CIAC Arrey Perez mengatakan, pusat hiburan dan acara tersebut akan dibangun dalam "jarak berjalan kaki" dari Bandara Internasional Clark (CRK) di Pampanga.

Melansir Phil Star, Sabtu (13/7/2024), itu dilakukan demi membantu meningkatkan lalu lintas di CRK. Ia mengatakan, kompleks yang ditargetkan selesai pada 2028 ini diperkirakan seluas hampir 40 hektare dan menelan biaya sekitar 32 miliar peso (sekitar Rp8,8 triliun).

Perez mengatakan, CIAC telah membuat konsep proyek stadion berskala konser Taylor Swift pada Oktober tahun lalu dan mulai berbicara dengan pengembang lokal maupun internasional pada November 2023. Ia mengatakan, rencana itu dibuat karena perlunya lebih banyak atraksi di Clark. 

"Beberapa (pihak) berencana bergabung bersama," ia mengklaim. "Ini akan jadi PPP (kemitraan publik-swasta). Kami sangat membutuhkan kemitraan dengan pihak swasta untuk membangun proyek ini."

Pada Kamis, 11 Juli 2024, para pejabat dan anggota Kelompok Kerja Teknis Clark yang dipimpin Menteri Pariwisata Filipina Christina Garcia Frasco, Wakil Menteri Shereen Gail Yu-Pamintuan, Wakil Menteri Shahlimar Hofer Tamano, dengan Direktur Eksekutif Dewan Penerbangan Sipil Carmello Arcilla, Asisten Manajer Umum Otoritas Bandara Internasional Manila Rafael Regular, Presiden Luzon International Premier Airport Development Corp. Noel Manankil dan Perez berkumpul "membahas strategi."

Mereka "mendorong kolaborasi di antara lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan swasta untuk membangun kesadaran dan promosi lebih besar" tentang CRK sebagai pintu gerbang utama bagi pariwisata internasional dan domestik ke Filipina.

2 dari 4 halaman

Filipina Bakal Jadi Tuan Rumah Konser Taylor Swift?

Pertemuan tersebut mencakup rencana stadion yang memicu spekulasi bahwa Filipina akan jadi tuan rumah konser Taylor Swift pada 2028. Perez dan CIAC mengatakan pada outlet tersebut bahwa itu semata standar yang akan mereka gunakan untuk merancang dan membangun arena Clark demi menarik bintang pop dunia.

"Rencana desain dan pembangunan Clark Entertainment Center harus menarik konser musik artis terkenal dunia, termasuk orang-orang, seperti Taylor Swift," Chief Strategic Communications and Events Officer CIAC  Augusto Sanchez mengatakan.

Ditanya apakah stadion Clark akan jadi tuan rumah konser perdana Swift di negara itu, Perez mengatakan, mereka akan mencoba merayu artis tersebut. Ia mengutip pembatasan saat ini, yang mana Singapura jadi satu-satunya pemberhentian konser Swift di Asia Tenggara.

Sebagaimana diketahui, Negeri Singa membuat kesepakatan eksklusif untuk jadi tuan rumah "The Eras Tour" di Asia Tenggara, awal tahun ini. "Saya berharap saat kami membangun kompleks kami, kami sudah siap jadi tuan rumahnya (konser Taylor) karena Filipina selalu jadi industri yang mencintai musik."

3 dari 4 halaman

Bagaimana dengan Indonesia?

Sementara dari dalam negeri, pemerintah resmi meluncurkan digitalisasi layanan perizinan event di Jakarta pada Senin, 24 Juni 2024 setelah beberapa kali mundur dari jadwal semula karena proses pembahasan yang alot. Peluncuran itu disambut positif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Kami bersyukur tadi pagi digitalisasi layanan perizinan berbasis digital untuk event sudah diluncurkan Pak Presiden Joko Widodo dalam periode tahap awal. Ini ada beberapa venue yang sudah mulai terhubung dari GBK, ICE BSD, dan lainnya,” ucap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, 24 Juni 2024.

Ia menjelaskan, digitalisasi perizinan event bisa memberi jaminan untuk perizinan venue acara, sehingga tidak dikeluarkan secara mendadak. Jaminannya selama 14 hari untuk acara nasional dan 21 hari bagi event internasional.

Menparekraf memastikan, pemerintah akan membantu segi pengamanan hingga quality control dari berbagai event yang akan berlangsung. Dengan terjaminnya perizinan venue, ini dijanjikan berpengaruh pada harga tiket konser yang bisa diturunkan hingga 20--25 persen.

4 dari 4 halaman

Dijanjikan Persingkat Izin Venue Acara

Pasalnya, salah satu faktor harga tiket konser yang mahal adalah panjangnya proses perizinan lokasi acara. "Perizinan yang biasanya suka sampai last minute, belum keluar, harus diselesaikan dalam waktu paling tidak 14 hari kerja," kata Sandi.

"Jangan sampai kita langsung berpikir ada keterlambatan sehingga tidak bisa memberi keluarnya izin dari setiap acara, karena bisa sangat memengaruhi promosinya, persiapan venue, dan lain-lain,” sambungnya.

Menurut Sandi, peluncuran digitalisasi perizinan ini masih tahap awal. Ia berharap akan semakin banyak venue yang bisa masuk dalam perizinan digitalisasi guna memberi kemudahan penyelenggaraan acara di dalam negeri.

"Kita harapkan semakin banyak venue yang bisa di-review tim terpadu yang di-lead Polri agar semua event bisa masuk ke dalam digitalisasi pihak event," pungkasnya. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ikut menyambut baik peluncuran tersebut. 

"Setelah peluncuran ini, kami harap tidak ada lagi perizinan dikeluarkan H-1, bahkan beberapa jam sebelum acara dilaksanakan," kata Luhut, dilansir dari Antara, 25 Juni 2024. Menko Luhut mengatakan, pemerintah telah melakukan langkah signifikan dalam menyederhanakan proses perizinan penyelenggaraan event melalui digitalisasi.