Sukses

Bali Urutan Ketiga Pulau Terbaik Dunia Versi Travel+Leisure, Ungguli Yunani dan Thailand

Popularitas Pulau Bali tak pernah bergeser terhadap voting pembaca majalah T+L. Penilaian yang dilakukan juga merujuk pada tempat wisata alam, aktivitas, pemandangan, makanan dan keramahan orang-orangnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pulau Bali belum kehilangan pesonanya. Bali bahkan baru saja meraih penghargaan sebagai pulau terbaik ketiga di dunia atau World’s Best Awards 2024 dari Travel + Leisure Magazine. Majalah perjalanan wisata yang berbasis di Amerika Serikat itu menilai pantai-pantai di Bali yang masih alami dan air yang jernih menjadikannya tempat yang ideal untuk relaksasi dan peremajaan.

Ditambah dengan berbagai aktivitas menarik, mulai dari selancar dan snorkeling hingga menghadiri festival trandisional dan mencicipi masakan lokal. Melansir laman resmi Travel + Leisure (T+L) dan vn express, 10 Juli 2024, ada empat pulau di Asia yang masuk daftar 10 besar, bahkan peringkat pertama sampai ketiga adalah pulau di Asia.

Pulau Bali menempati posisi 3 pulau terindah dan terbaik di dunia yang popularitasnya tak pernah bergeser terhadap voting pembaca majalah T+L. Penilaian yang dilakukan pembaca majalah Travel+Leisure juga merujuk pada tempat wisata alam, aktivitas, pemandangan, dan keramahan orang-orangnya.

Voting dilakukan oleh lebih dari 186.000 pembaca yang menyelesaikan survei tahun 2024. Objek penilaian mencakup 8.700 properti seperti hotel, kota maupun jalur pelayaran. Di urutan pertama, negara kepulauan Maldives atau Maladewa terpilih sebagai pulau terbaik dunia.

Peringkat kedua adalah destinasi wisata Pulau Phu Quoc, Vietnam. Keempat adalah Pulau Milos di Yunani dan Dominika di Republik Dominika. Peringkat selanjutnya dihuni Crete (Yunani), Kepulauan Hvar dan Dalmantian (Kroasia) Kepulauan Galapagos (Ekuador), Koh Samui (Thailand) dan Kepulauan Great Barrier Reef (Australia).

Malaldewa yang berada di Samudera Hindia dan di sepanjang garis khatulistiwa, memiliki 1.192 pulau dan saat ini hanya 200 pulau yang berpenghuni. Seorang pembaca T+L menulis bahwa pemandangan nyata pulau ini sama dengan yang digambarkan dalam lukisan, begitu indah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Resor Terbaik di Bali

Sementara Pulau Phu Quoc di lepas pantai barat Vietnam merupakan tujuan wisata baru. Banyak pantai di Asia Tenggara dikembangkan, tapi Phu Quoc tetap mempertahankan ketenangannya. Pulau ini memiliki hotel yang memanjakan para tamu meski pengunjungnya tidak terlalu banyak.

 Majalah T+L juga mengadakan voting pembaca untuk memilih lima resor terbaik di Indonesia tahun 2024 yang didomonasi resor di Bali. Capella Ubud, Bali berada di posisi terbaik pertama dengan skor pembaca 99.09,  Di tempat kedua ada The Mulia, Bali skor 98.92. Nihi Sumba di Pulau Sumba, NTT meraih skor 98.85, The St. Regis Bali Resort mendapat skor 98.74 dan urutan kelima Hotel Indigo di Pantai Seminyak, Bali.

Pada 2024, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memasang target jumlah kunjungan turis asing bisa mencapai 14 juta dengan musim liburan akhir tahun sebagai puncaknya. "Kita fokus Australia dan India sebagai market besar, karena termasuk paling banyak spendingnya," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin, 8 Juli 2024.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisman pada Mei 2024 mencapai 1,15 juta kunjungan. Jumlah ini meningkat sebesar 7,36 persen dibandingkan April 2024 bulan ke bulan (month to month) dan naik 20,11 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu.

3 dari 4 halaman

Target Kunjungan Wisman 2024

BPS juga mengungkapkan kunjungan wisman ke Indonesia pada Januari hingga Mei 2024 meningkat 23,78 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. Pada 2024, Kemenparekraf memasang target jumlah kunjungan turis asing bisa mencapai 14 juta dengan musim liburan akhir tahun sebagai puncaknya.

"Kita fokus Australia dan India sebagai market besar, karena termasuk paling banyak spendingnya," kata Menparekraf Sandiaga.

BPS juga mencatat kunjungan wisman pada Mei 2024 mencapai 1,15 juta kunjungan. Jumlah ini meningkat sebesar 7,36 persen dibandingkan April 2024 bulan ke bulan (month to month) dan naik 20,11 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu.

Peningkatan kunjungan itu tercatat pada pintu bandara Ngurah Rai (Bali) dan Soekarno-Hatta (Banten) masing-masing meningkat sebesar 27,74 persen dan 35,53 persen. Bali termasuk tujuan utama wisatawan mancanegara (wisman) dari Australia. Salah satunya adalah kawasan Ubud.

Namun, Ubud kini jadi 'mimpi buruk' bagi para wisatawan Australia yang senang mengunjungi wilayah tersebut. Hal ini disampaikan oleh beberapa orang lewat media sosial yang menganggap Bali sudah terlalu ramai dan sibuk.

4 dari 4 halaman

Kemacetan di Ubud Bali

Dikutip dari Daily Mail, Minggu, 5 Mei 2024, para wisatawan melampiaskan rasa frustrasi mereka terhadap Bali karena dianggap terlalu penuh dengan turis. Salah satu daerah yang dianggap paling berubah karena ramainya pendatang adalah Ubud.

Ubud terletak di antara perbukitan subur di tengah Bali dan terkenal dengan wisata budaya dan alam yang kental. Di sini, wisatawan bisa menemukan hutan hujan tropis, penginapan mewah, pasar tradisional, pura, dan sawah yang luas. Namun, keindahan itu mengundang jutaan wisatawan untuk mencicipi pesona keindahan Bali hingga dianggap mengubah wajah daerah tersebut jadi 'kacau'.

Para wisatawan mancanegara mengeluh Bali kini jadi jauh dari kata mewah, bahkan dipenuhi dengan kemacetan. "Apa yang terjadi dengan Ubud? Saya baru tiba sore ini dan sangat kecewa dengan banyaknya lalu lintas dan orang-orang di sini," tulis seorang wanita di Reddit.

Wanita tersebut mengaku bahwa terakhir kali ia mengunjungi Ubud Bali adalah 14 tahun yang lalu dan tidak mengingat kalau daerah tersebut pernah seramai itu. Dirinya yang datang pada April itu mengaku bahwa kondisi Ubud kini jauh lebih buruk dari pada Canggu yang terkenal berisik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini