Sukses

Sempat Ditarik karena Dianggap Berbahaya, 2 dari 3 Jenis Mi Instan Pedas Samyang Korea Kembali Dijual di Denmark

Pemerintah Denmark mencatat terjadi 14 kasus keracunan akibat mengonsumsi mi instan pedas Samyang dari Korea Selatan yang gejalanya termasuk muntah dan sakit perut.

Liputan6.com, Jakarta - Mi instan pedas Korea kembali dijual di Denmark setelah otoritas pangan setempat membatalkan keputusan menarik produk tersebut. Pada Senin, 15 Juli 2024, Badan Pangan dan Produk Hewan Denmark mengatakan dua dari tiga produk yang telah ditarik dinyatakan tidak berbahaya bagi kesehatan berdasarkan penilaian risiko terbaru.

"Berdasarkan hasil analisis baru dan penilaian risiko terkini dari DTU Food Institute, pemerintah menyimpulkan bahwa dua produk, Samyang Buldak 2x Spicy Hot Chicken dan Samyang Buldak Hot Chicken Stew, tidak mengandung kadar capsaicin setinggi yang dilaporkan oleh distributor dalam pemasarannya," kata otoritas Denmark dalam siaran persnya, dikutip dari Korea Times, Rabu (17/7/2024).

DTU Food Institute, bagian dari Technical University of Denmark (DTU), adalah lembaga penelitian nasional yang berfokus pada ilmu dan teknologi pangan, termasuk produksi, pengolahan, dan konsumsi pangan. Sesuai keputsan itu, kedua produk Samyang dapat dipasarkan kembali di toko-toko Denmark.

Meski begitu, mereka tetap menyatakan Buldak 3x Spicy Hot Chicken tetap harus ditarik dari pasaran karena masih diyakini berbahaya bagi kesehatan. Produk mi instan terpedas di lini Buldak itu disebut memiliki kadar capcaisin yang tinggi sehingga menimbulkan risiko keracunan akut bagi konsumen yang mengonsumsinya.

Menurut catatan pemerintah Denmark, hotline keracunan telah menerima laporan 14 kasus setelah mengonsumsi mi instan pedas tersebut. Gejalanya di antaranya sakit perut dan muntah.

2 dari 4 halaman

Reaksi Produsen Mi Samyang

Revisi keputusan itu keluar sekitar sebulan setelah otoritas pangan Denmark menarik tiga produk mi instan dari rak toko pada 12 Juni 2024, dengan alasan risiko keracunan akut karena kandungan capsaicin yang tinggi pada produk tersebut. Mi tersebut sering dikonsumsi oleh anak-anak dan remaja sebagai bagian dari tantangan makan mi pedas.

Langkah itu menjadi kasus penarikan pertama karena pedasnya mi pedas yang populer secara global, menurut produsen mie Samyang Foods. Mi buldak saat ini diekspor ke sekitar 80 negara, di kawasan Amerika Utara, Eropa, dan Asia Tenggara.

Samyang Foods menyambut baik keputusan pemerintah Denmark untuk membatalkan penarikan produk tersebut pada Selasa, 17 Juli 2024, dengan menyatakan bahwa pihaknya telah meminta pihak berwenang Denmark untuk menilai lebih obyektif terhadap mi tersebut, bekerja sama dengan Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea.

"Melalui masalah ini, kami dapat meninjau kembali standar kepedasan di setiap negara di dunia. Karena mi pedas Buldak adalah merek terkemuka ekspor makanan Korea, kami akan menawarkan produk yang lebih sistematis dan lebih aman di masa depan," kata perusahaan makanan itu dalam sebuah pernyataan.

3 dari 4 halaman

Kadar Capcaisin pada Mi Buldak Korea

Lini mi instan Buldak, terkadang disebut sebagai "mi api" karena rasa pedasnya yang ekstrem, dimulai dengan produk aslinya dengan harga 8.706 Scoville Heat Unit (SHU). Skala Scoville menunjukkan tingkat kepedasan dengan mengukur konsentrasi capsaicin. Buldak 2x Spicy Hot Chicken memiliki rating SHU sebesar 10.000, dan Buldak 3x Spicy Hot Chicken memiliki rating SHU sebesar 13.000.

Dalam laporan penilaian awal, badan pengawas makanan Denmark menemukan bahwa kadar total capsaicin dalam satu bungkus ketiga jenis mi Buldak sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada pada keripik Paqui Carolina Reaper, keripik tortilla yang sangat pedas yang menyebabkan banyak rawat inap di Jerman. Tantangan Satu Keripik menjadi tren media sosial global dengan para peserta memakan keripik Paqui yang super pedas dan berusaha untuk tidak minum air selama mungkin.

Menurut laporan tersebut, kadar capsaicin dihitung berdasarkan informasi skala Scoville yang diungkapkan di situs ritel Denmark yang menjual mi tersebut, bukan mi itu sendiri, karena tidak ada pengukuran spesifik terhadap capsaicin atau total kandungan capsaicin yang disediakan oleh produsen.

4 dari 4 halaman

Keracunan Keripik Super Pedas

Terkait makanan pedas lainnya, 14 siswa sebuah sekolah menengah di Tokyo, Jepang, dilarikan ke rumah sakit pada Selasa, 16 Juli 2024, usai mengonsumsi keripik super pedas. Pihak berwenang setempat menyebut insiden itu menimpa siswa tahun pertama di Sekolah Menengah Rokugo Koka di Ota, Tokyo.

Pihak Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo, Jepang, melaporkan bahwa mereka mendapat panggilan darurat sekitar pukul 12.40, waktu setempat. Dilaporkan 13 siswa perempuan dan satu laki-laki mengeluh mual, sakit perut, dan sakit mulut. Semua diyakini memiliki gejala ringan.

Polisi menjelaskan keripik super pedas itu dibawa salah satu siswa ke sekolah. Sebanyak 30 orang menyicipi keripik kari berlabel 18+, tapi yang jatuh sakit hampir setengahnya.

Para siswa yang dilarikan ke rumah sakit semuanya dalam keadaan sadar. Namun, satu orang mengaku sangat sakit sehingga harus dipindahkan dengan kursi roda, kata Fuji TV.

Penyiar stasiun televisi itu mengatakan seorang siswa laki-laki membawa keripik kentang ke sekolah 'hanya untuk bersenang-senang' karena dia telah memakannya sebelumnya dan menganggapnya 'sangat pedas'. Keripik kentang yang dimaksud memiliki nama merek R 18+ Curry Chips, menurut outlet media termasuk Asahi Shimbun dan Fuji TV.

Video Terkini