Sukses

Banyak Makanan Korea Viral, Kenapa Restoran Khas Jepang Tetap Disukai di Indonesia?

Restoran Jepang tetap banyak bermunculan di tanah air di tengah tren makanan Korea. Makanan Jepang bisa dibilang lebih stabil peminatnya.

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak restoran yang menyajikan makanan luar negeri di Indonesia, termasuk dari Jepang dan Korea Selatan. Makanan Korea punya pasar yang sangat besar seiring berkembangnya tren K-Pop dan K-Drama.

Tren gaya mengonsumsi makanan Korea yang semakin menyebar pesat di Indonesia ini membuat berbagai restoran dan tempat makan mulai menyajikan menu makanan Korea. Tidak sedikt juga ditemukan tempat makan dan kafe khusus ala Korea di berbagai daerah di Indonesia.

Di sisi lain, restoran Jepang tetap banyak bermunculan di tanah air di tengah tren makanan Korea. Konsepnya pun meluas dan makin merakyat dari restoran kelas atas sampai warung pinggir jalan.

Seolah tak tergeser oleh tren makanan Korea yang sempat membludak jumlahnya beberapa waktu lalu, makanan Jepang bisa dibilang lebih stabil peminatnya. Tak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.

Hal itu pun diakui oleh Dede Yusuf Fadilah selaku Brand Manager Gyukatsu Kyoto Katsugyu Indonesia, restoran yang menyajikan makanan khas Jepang. Ia mengakui makanan Korea banyak yang viral karena diawali menjamurnya budaya dari negara tersebut di Indonesia melalui K-Pop dan K-Drama.

"Itu kan berawal dari demam drama dan musik pop Korea di Indonesia, setelah berbagai hal mengenai Korea termasuk kulinernya juga ikut disukai, jadi nggak heran banyak makanan dan restoran Korea yang viral dan banyak disukai anak muda," terang Yusuf saat ditemui di acara media gathering Gyukatsu Kyoto Katsugyu di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 17 Juli 2024.

"Sedangkan makanan Jepang lebih menekankan pada segi cita rasa seperti di Gyukatsu Kyoto Katsugyu ini, tiap restoran punya ciri khas sendiri, jadi sudah punya pengemar masing-masing, tidak terpengaruh dengan yang lain," sambungnya.

 

 

2 dari 4 halaman

Cita Rasa Asia

Ia menambahkan, cita rasa makanan Jepang terasa lebih cocok di lidah orang Indonesia, meski tiap restoran luar negeri biasanya disesuaikan dengan selera orang Indonesia. Selain itu, makanan Jepang identik dengan makanan sehat.

"Makanan Jepang mungkin lebih sesuai sama selera orang Indonesia, seperti bumbu masak Jepang juga banyak disukai, cita rasanya kayaknya terasa Asia banget jadi cocok buat lidah kita," tuturnya.

Gyukatsu Kyoto Katsugyu sendiri merupakan kini hadir di Indonesia dengan membuka cabang pertamanya. Restoran spesialis Beef Katsu asal Kyoto yang sangat terkenal di Jepang ini, dihadirkan kepada pelanggan Arena Square, Gatot Subroto, Jakarta Selatan oleh Arena Group yang merupakan salah satu operator Food & Beverage di Indonesia.

Dengan dibukanya gerai pertama Gyukatsu Kyoto Katsugyu, warga Jakarta diharapkan dapat menikmati Gyukatsu yang otentik dan memiliki pengalaman bersantap seperti di Jepang. Restoran yang sudah memiliki lebih dari 75 cabang di tujuh negara, membidik segmen pelanggan pekerja kantoran di area Jakarta Selatan yang membutuhkan tempat makan yang enak dan nyaman untuk makan siang ataupun makan malam sepulang kerja.

"Pada dasarnya kita menyasar semua kalangan, termasuk kalangan profesional karena restoran kita dekat dengan kawasan perkantoran. Begitu juga keluarga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, serta pecinta makanan Jepang yang ingin menikmati beef katsu yang lezat," ungkap Yusuf.

 

3 dari 4 halaman

Konsep Beef Katsu

"Kalau di akhir pekan biasanya tempat parkir kita penuh, kebanyakan keluarga pastinya, tapi anak muda juga banyak ke sini pas weekend. Yang jelas kita harus konsisten dan menjaga mutu karena itu sangat penting dalam usaha kuliner," lanjutnya.

Yusuf menambahkan, pihaknya selalu melakukan pengawasan secara ketat terhadap segala hal yang menyangkut operasional dapur, service, dan ambiance yang mempengaruhi pengalaman makan pengunjung.

"Kita memperkenalkan dan mempopulerkan Gyukatsu ke masyarakat luas. Dengan bahan-bahan berkualitas, panko pilihan, teknik memasak Gyukatsu, dan berbagai saus serta kondimen yang kami suguhkan, kita berharap pengunjung bisa mendapat pengalaman makan yang kaya rasa dalam setiap set menunya,” terangnya.

Sebagai spesialis Beef Katsu, Gyukatsu Kyoto Katsugyu memiliki konsep menyajikan Beef dalam takaran medium rare yang ideal untuk menikmati Beef Katsu secara maksimal. Digoreng dengan suhu yang lebih tinggi dan dalam durasi singkat, bisa membuat rasa daging yang juicy dan lezat akan keluar sepenuhnya.

Namun bagi pengunjung yang ingin tingkatan daging yang lebih matang, mereka juga menyediakan alat pemanggang beef di atas meja. Pengunjung pun dapat mematangkan daging sesuai selera mereka masing-masing.

4 dari 4 halaman

5 Varian Beef Katsu

Untuk bahan makanan, restoran ini masih mengimpor beberapa bahan seperti daging sapi dari Amerika dan Jepang, saus kari dari Jepang, tapi untuk sayur-sayuran adalah produksi lokal karena harud disajikan secara fresh. Ciri khas lainnya dari restoran ini, ada lima macam varian Beef Katsu yang setiap menunya memiliki ciri unik, yaitu:

1. Sirloin: bertekstur lembut dan juicy, khas Gyukatsu klasik dari Kyoto Katsugyu

2. Chuck Flap Tail: dikenal kaya rasa dan dagingnya tanpa kehilangan tekstur kelembutannya

3. Tenderloin: menyajikan daging rendah lemak, tinggi protein dan teksturnya lembap

4. Wagyu: berbahan beef Sapi Wagyu Australia yang memiliki keseimbangan ideal antara kelembutan dan lapisan lemaknya.

5. Beef Tongue: menu ini direkomendasikan secara khusus kepada pelanggan untuk dapat menikmati lidah sapi dengan miso cabai pedas khas Gyukatsu. Menu ini diklaim tidak akan ditemukan pada restoran mana pun di Indonesia.

Semua menu tersebut siap disajikan dengan nasi Jepang, salad, dan sup miso AKA. Selain Beef Katsu sebagai menu andalan, Gyukatsu Kyoto Katsugyu juga menawarkan menu-menu lainnya, seperti Salmon Katsu, Ebi Katsu dan Tori Katsu, serta Nasi Kari dan Katsu-Ni.