Liputan6.com, Jakarta - Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli dirayakan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan beragam kegiatan. Salah satunya dengan menggratiskan tiket masuk untuk anak berusia di bawah 12 tahun.Â
Mengutip keterangan di akun Instagram resmi TMII, promo itu hanya berlaku pada 20--23 Juli 2024. Ketentuan itu berlaku untuk pembelian tiket online dan offline dengan maksimal dua anak dalam satu kali transaksi dan divalidasi menggunakan Kartu Keluarga/KIA/Kartu Pelajar.
Selain itu, TMII juga menyuguhkan ragam pertunjukan budaya dari berbagai anjungan. Dimulai dari Pawai Tabut Nusantara dari Bengkulu pada Sabtu, 20 Juli 2024. Tradisi itu digelar untuk memeringati 10 Muharram, salah satu bulan haram atau bulan suci dalam kalender Islam.
Advertisement
Dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Kamis (18/7/2024), pawai itu akan menampilkan arak-arakan sebuah tabut setinggi 7 meter dan dua buah tabut kecil, serta pertunjukan musik doll, hadroh, dan berbagai pertunjukan seni dan budaya khas daerah.
Pawai akan dimulai pada pukul 15.30 WIB, bertolak dari Anjungan Bengkulu menuju Plaza Kori Agung. Selanjutnya, para penari Tari Payung Geulis Massal menghibur para pengunjung. Tak ketinggalan, kuliner khas daerah akan dibagikan secara gratis untuk yang hadir. Rangkaian acara itu diharapkan dapat menjadi wadah edukasi, terutama bagi generasi mudah, untuk lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya Indonesia.
"Kami berharap acara ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan tradisi daerah kepada masyarakat luas, serta mengajak mereka untuk turut melestarikan warisan budaya bangsa. TMII selalu berkomitmen untuk menghadirkan acara-acara yang edukatif dan menghibur bagi seluruh keluarga," ujar Direktur Utama TMII Intan Ayu Kartika.
Â
Puncak Perayaan Hari Anak Nasional di TMII
Selain pertunjukan budaya, TMII bakal diramaikan parade marching band yang melibatkan lebih dari seribu anak dari sekolah-sekolah se-Jakarta pada 21 Juli 2024, pukul 15.00 WIB, di Tugu Api Pancasila. Acara tersebut akan menjadi puncak perayaan Hari Anak Nasional di TMII, dengan berbagai kegiatan yang dirancang khusus untuk anak-anak dan keluarga.
"Perayaan Hari Anak Nasional adalah momen penting bagi kami untuk memupuk rasa kebersamaan serta mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menghargai dan menghormati keberagaman budaya di Indonesia," kata Intan.
Mengutip dari tajinan.malangkab.go.id, sejarah Hari Anak Nasional bermula dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani) pada 1951. Dalam Kongres tersebut disepakati adanya peringatan Pekan Kanak-kanak setiap 18 Mei, yang dimulai pada 1952.
Pada 1953, Kowani mengubah tanggal peringatan Hari Kanak-kanak Indonesia menjadi 1--3 Juli. Perubahan itu dilakukan oleh Kowani usai berdiskusi dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Mereka beralasan perubahan waktu itu agar bisa bertepatan dengan libur sekolah anak.
Tapi, peringatan Pekan Kanak-Kanan kembali diubah menjadi 1--3 Juli pada 1959. Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan peringatan Hari Anak Internasional, selain mengakomodasi saran Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani).
Advertisement
Ada Kaitan Hari Anak Nasional dan TMII
Perubahan Hari Anak Nasional belum berhenti. Dalam Kongres Kowani pada 24-28 Juni 1964, audiens memutuskan memperpanjang peringatan hari anak menjadi 1--6 Juni. Pemilihan 6 Juni oleh Kowani menjadi bentuk penghormatan hari lahir Presiden Pertama Indonesia Sukarno.
Perubahan juga terjadi pada penyebutan Pekan Kanak-kanak menjadi Hari Kanak-kanak Nasional. Hal itu terjadi pada 1--6 Juni 1965.
Pada masa kepemimpinan Soeharto, yakni pada 1967, tanggal peringatan Hari Kanak-kanak Nasional kembali diubah. Dewan Pimpinan Kowani kemudian mencabut tanggal peringatan 6 Juni dan kembali menggunakan nama Pekan Kanak-kanak yang diperingati pada 18 Agustus.
Selanjutnya pada 26-28 Maret 1970, Kowani dan Gabungan Taman Kanak-Kanak Indonesia mengadakan kongres. Dalam kongres tersebut ditetapkan Hari Kanak-kanak Nasional jatuh pada 17 Juni.
Pada 1980-an, peringatan Hari Kanak-Kanak berubah menjadi Hari Anak Nasional (HAN). Perubahan nama tersebut ditandani dengan rencana pembangunan Istana Anak-anak Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Namun, wahana tersebut hingga saat ini belum dioperasikan setelah objek wisata andalan Jakarta itu direvitalisasi.
Â
Penetapan Tanggal Termutakhir Hari Anak Nasional
Dalam perkembangannya, banyak pihak yang mempertanyakan peringatan HAN pada 17 Juni. Tanggal itu dinilai tidak berkaitan sejarah apapun dengan hari anak. Akhirnya, pada 1984, tanggal peringatan Hari Anak Nasional diubah. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 44 tahun 1984, kemudian ditetapkanlah 23 Juli Hari Anak Nasional hingga kini.
Peringatan HAN merupakan momentum untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa Indonesia dalam pemenuhan hak anak. Hak yang dimaksud adalah hak hidup, tumbuh, berkembang, serta hak untuk mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Melansir situs resmi KemenPPA RI, peringatan Hari Anak Nasional 2024 kembali mengusung tema 'Anak Terlindungi, Indonesia Maju' yang terbagi menjadi enam subtema. Keenamnya meliputi  Anak Cerdas, Berinternet Sehat; Suara Anak Membangun Bangsa; Pancasila di Hati Anak Indonesia; Dare to Lead and Speak Up: Anak Pelopor dan Pelapor; Pengasuhan Layak untuk Anak: Digital Parenting; dan Anak Merdeka dari Kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerja. Puncak rangkaian acara Hari Anak Nasional (HAN) 2024, dilakukan di Jakarta pada hari ini, 18 Juli 2024.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement