Sukses

Ejek Tinggi Badan PM Italia Giorgia Meloni, Jurnalis Disuruh Bayar Rp88,1 Juta

Jurnalis itu mencuit kalimat sarkas yang menyinggung tinggi badan PM Italia Giorgia Meloni. Oleh pengadilan, ia diputuskan bersalah karena dianggap melakukan body shaming.

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni berhak mendapat kompensasi lima ribu euro (sekitar Rp88,1 juta) usai pengadilan memerintahkan seorang jurnalis membayar uang tersebut kepadanya. Giulia Cortese, nama jurnalis yang berbasis di Milan itu dianggap melakukan body shaming dengan mengejek tinggi badan Meloni di media sosial.

Mengutip The Guardian, Jumat (19/7/2024), Cortese juga dijatuhi denda penangguhan sebesar 1.200 euro atas ejekan tersebut, yang terjadi pada Oktober 2021, setahun sebelum pemerintahan koalisi sayap kanan Meloni berkuasa. Keduanya terlibat bentrok setelah jurnalis itu menerbitkan foto tiruan PM Italia itu dengan diktator fasis Benito Mussolini sebagai latar belakang di Twitter, sekarang X.

Menanggapi unggahan itu, Meloni menulis di Facebook bahwa 'foto yang dipalsukan' itu memiliki 'gravitasi yang unik' dan bahwa dia telah menginstruksikan pengacaranya untuk mengambil tindakan hukum terhadap jurnalis tersebut. Tapi, Cortese tak gentar.

Ia nekat mencuit pesan pada hari yang sama yang berbunyi, "Penghinaan media yang Anda buat di halaman Facebook membuat Anda memenuhi syarat untuk menjadi siapa diri Anda: seorang wanita kecil." Ia melanjutkan, "Anda tidak membuat saya takut, Giorgia Meloni. Lagipula, tinggimu hanya 1,2 meter (4 kaki). Aku bahkan tidak bisa melihatmu."

Cortese dibebaskan atas cuitannya yang membandingkan Meloni dengan Mussolini, tetapi dihukum karena pencemaran nama baik atas cuitan kedua yang menurut hakim Milan sama dengan 'body shaming.' Cortese menanggapi putusan hakim dengan menyebutnya sebagai skandal.

2 dari 4 halaman

Sikap Jurnalis Tanggapi Putusan Hakim

Cortese mengatakan bahwa dihukum karena 'frasa lelucon' adalah 'skandal.' "Ada iklim persekusi. Saya tidak merasa punya kebebasan lagi untuk menulis tentang pemerintahan ini, karena begitu Anda diidentifikasi sebagai jurnalis yang tidak nyaman bagi pemerintahan ini, mereka tidak akan membiarkan apa pun berlalu," kata Cortese pada Guardian.

Jurnalis itu bisa mengajukan banding, tetapi ia belum memutuskan apakah akan melakukannya atau tidak. "Melanjutkan hal ini berisiko menghabiskan banyak biaya bagi saya, dan saya tidak tahu bagaimana hal ini akan berakhir," katanya.

Pengacara Meloni mengatakan dia akan menyumbangkan uang denda untuk amal ketika hukuman pasti sudah dikonfirmasi dan uang telah dibayarkan. Menurut berbagai outlet berita Italia, Meloni memiliki tinggi badan 1,63 meter (5 kaki 3 inci).

Ini bukan pertama kalinya dia mengambil tindakan hukum terhadap jurnalis atau seseorang yang mengkritiknya di depan umum. Sejak berkuasa, pemerintahannya dituduh menggunakan tuntutan pencemaran nama baik secara strategis untuk membungkam jurnalis dan intelektual publik.

3 dari 4 halaman

Kerap Pakai Pasal Pencemaran Nama Baik

Dalam kasus penting musim gugur lalu, penulis anti-mafia Roberto Saviano dinyatakan bersalah mencemarkan nama baik Meloni dan didenda 1.000 euro karena menyebutnya 'bajingan' atas kebijakan migrasinya. Kasus ini berawal dari sebuah wawancara TV pada bulan Desember 2020 saat Saviano, penulis buku terlaris Gomorrah, mengecam Meloni dan sesama pemimpin sayap kanan Matteo Salvini di TV atas kebencian mereka terhadap kapal-kapal amal yang menyelamatkan orang-orang di Mediterania.

Meloni juga menggugat jurnalis Palestina Rula Jebreal, yang memiliki kewarganegaraan Italia dan Israel, atas cuitan tertanggal September 2022. Selain itu, Jebreal digugat oleh Fabio Rampelli, politikus dari partai Meloni's Brothers of Italy, dan wakil presiden majelis rendah parlemen, atas cuitannya pada Januari 2022, terkait sejarah fasis yang melatari partainya.

Pemerintahan Meloni juga dituduh menggunakan pengaruhnya terhadap lembaga penyiaran negara, Rai, dan media Italia lainnya. Pada April 2024, Rai mendapat kecaman karena dugaan penyensoran setelah pembatalan mendadak monolog anti-fasis yang seharusnya dibacakan oleh penulis Antonio Scurati. Meloni menyerang Scurati di media sosial sambil menuduh sayap kiri 'menangis pada rezim.'

4 dari 4 halaman

Pisah dari Pasangannya karena Komentar Seksis

Sebelumnya, Meloni mengumumkan perpisahan dari pasangannya, Andrea Giambruno, seorang jurnalis televisi setelah pria itu melontarkan beberapa komentar yang disebut memalukan dan seksisme.

"Hubungan saya dengan Andrea Giambruno, yang berlangsung hampir 10 tahun, berakhir di sini," tulis Meloni di media sosial, setelah dua rekaman off-air muncul terkait Giambruno, presenter talkshow 'Diario Del Giorno', yang melayangkan komentar kotor dan sugestif terhadap rekan wanitanya, dilansir The Guardian, 21 Oktober 2023.

Pasangan itu memiliki seorang putri berusia tujuh tahun. "Saya berterima kasih padanya atas tahun-tahun indah yang kami lalui bersama, atas kesulitan yang kami lalui, dan karena telah memberi saya hal terpenting dalam hidup saya, yaitu putri kami Ginevra," tulis Meloni.

"Jalan kita telah berbeda selama beberapa waktu dan inilah saatnya untuk mengakuinya."

Dalam rekaman off-air pertama, Giambruno dilaporkan mengeluhkan kritik terhadap gaya rambutnya sebelum mengatakan ke rekan wanitanya, "Mengapa saya tidak bertemu Anda sebelumnya?"

Sementara itu, dalam rekaman kedua, dia terdengar memberi tahu rekan wanitanya bahwa mereka membutuhkan peserta lain. "Mari kita threesome, bahkan foursome," katanya.

Video Terkini