Liputan6.com, Jakarta - Bertajuk "Samudra Imajinasi," Pesta Literasi Indonesia bersiap kembali digelar pada 26 Agustus–-1 September 2024 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Edisi kedua acara ini sekaligus menandai 50 tahun perjalanan Gramedia di industri penerbitan Indonesia.
Tema Pesta Literasi Indonesia 2024 bermaksud menggambarkan kebebasan berekspresi dan kreasi tanpa batas. Melalui gagasan tersebut, pengunjung diundang berlayar menembus batas-batas dunia nyata, mengarungi lautan kata, warna, dan suara menuju pulau-pulau kreativitas yang menakjubkan.
Gagasan ini kemudian direfleksikan ke berbagai kegiatan seru, termasuk bazar buku besar-besaran dan kuliner; panel diskusi yang melibatkan sekitar 100 penulis dan pegiat literasi dari berbagai daerah di Indonesia; kesempatan bertemu penulis, pembaca, dan komunitas; serta yang terbaru, pentas drama musikal. "Pesta ini berangkat dari kerinduan sederhana agar semua berkumpul merayakan kecintaan mereka akan cerita," kata Ruth Priscilia Angelina, Ketua Pesta Literasi Indonesia 2024, saat jumpa pers di TIM, Kamis, 18 Juli 2024.
Advertisement
"Sekarang," ia menyambung. "Pesta ini melibatkan lebih banyak pihak, bukan hanya mereka yang berkelindan dalam dunia buku, tapi juga semua yang ingin merawat kekayaan ide, imajinasi, dan kreativitas. Pesta ini, adalah pesta kita."
Dalam semangat yang sama, penulis Ratih Kumala bercerita, "Tahun lalu saya kebetulan ikut konser (di Pesta Literasi Indonesia 2023), dan itu seru sekali, melihat satu bentuk perubahan, alih wahana dari buku kemudian dibacakan, sekaligus ada musikal juga."
"Bagi saya, Pesta Literasi tidak hanya memikirkan satu bentuk, dalam hal ini buku saja, tapi juga (menggagas) bentuk alih wahananya, dan saya senang karena tahun ini melibatkan Agus Noor yang akan mengalihwahanakan (cerita-cerita dan tokoh buku) jadi teater musikal."
Lakon Drama Musikal di Pesta Literasi Indonesia 2024
Menurut Ratih, teater musikal memang sedang booming tahun ini. "Makanya saya tidak sabar melihat teater musikal versi Festival Literasi tahun ini," ungkapnya.
Pentas drama musikal sebagai pembeda Pesta Literasi Indonesia 2024, sebagaimana telah disinggung, akan disutradarai sastrawan, Agus Noor. Ia akan menghadirkan tokoh-tokoh dari sejumlah buku, mulai dari Lupus, Balada Si Roy, Lima Sekawan, Jeng Yah dari Gadis Kretek, Karmila, Anak Bajang, Srintil, Alif dari Negeri Lima Menara.
Mereka semua akan melakonkan kisah yang menggambarkan lenyapnya pembaca terakhir di muka Bumi. Agus sedikit membocorkan, "Formatnya tidak full musikal, karena ada kutipan-kutipan dari buku yang harus diincarkan sebagaimana teater. Jadi semi musikal lah kalau saya pikir-pikir."
Ia menyambung, "Ada lagu, ada hal-hal yang digambarkan dengan nyanyian dan tarian, tapi ada juga poin adegan kutipan dari satu novel yang menarik dan langsung membuat orang mengingat satu tokoh atau momen dari buku."
Advertisement
Drama Musikal untuk Meningkatkan Literasi
Dengan begitu, menurut Agus, drama musikal juga bisa jadi medium peningkatan literasi, karena orang yang sudah membaca buku yang menginspirasi lakon akan punya pemahaman lebih dalam. "Pun belum (membaca buku), orang jadi penasaran dan mau membaca (buku inspirasi lakon drama musikal) setelahnya," ujar dia.
Agus menambahkan, musik latar dalam pertunjukan teater ini diserap dari puisi terakhir mendiang penyair Joko Pinurbo yang meninggal dunia pada 27 April 2024. "Saya harap musik ini juga bisa diputar dalam kampanye (Pesta Literasi Indonesia), supaya penonton langsung ingat saat menonton (teater musikal)," ia menyebut.
Sastrawan beusia 56 tahun ini juga mengungkap, ”Dalam perjalanan (lakon teater musikal), para tokoh nantinya bertemu dalam cerita utuh penjelajahan 'Samudra Imajinasi.' Jadi, perjalanan itu seperti bolak-balik antara dunia realitas, kenyataan, dan fiksi. Saya kira, cerita ini nanti akan menegaskan para pembaca bagaimana pentingnya fiksi."
"Ada hiburan yang membuat orang tertawa (karena lakon), sekaligus menantang penonton mengingat-ingat ini dari cerita atau tokoh buku apa," ia menambahkan.
Donasi Buku ke 100 TBM di Berbagai Wilayah
Pesta Literasi Indonesia 2024 dibuka dengan kegiatan sosial yang diselenggarakan dalam rangka ulang tahun ke-50 Penerbit Gramedia, yaitu donasi buku ke 100 komunitas taman baca di seluruh Indonesia. Donasi buku ini disalurkan ke sembilan TBM di Sumatra, 64 TBM di Jawa, enam TBM di Kalimantan, enam TBM di Sulawesi, tiga TBM di Maluku, tiga TBM di Bali, tiga TBM di NTB, tiga TBM di NTT, dan tiga TBM di Papua.
"(Lokasi penyaluran donasi) sudah kami kurasi sebelumnya, dan total ada 12 ribu eksemplar yang kami donasikan," kata Andi Tarigan selaku Chief Editor Gramedia Pustaka Utama. "Yang kami kirimkan itu adalah buku-buku yang kami kurasi sesuai kebutuhan masing-masing TBM. Ada buku anak, novel, bahkan buku pengembangan diri."
Donasi tersebut dilakukan pihaknya melalui kerja sama dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan KGX. Ketua Bidang Infokom dan Litbang PP Forum Taman Baca Masyarakat Heri Djuhaeri mengatakan pihaknya menyambut gagasan ini dengan sangat antusias.
"Donasi buku, terutama di TBM-TBM di daerah (tertinggal, terdepan, dan terluar) itu memang sangat dibutuhkan, karena keterbatasan akses ke toko buku maupun buku digital, karena sinyal internet di sana memang jelek sekali. Kami dari Forum TBM sangat berterima kasih," ungkapnya.
Pesta Literasi Indonesia 2024 sendiri akan terbuka untuk umum. Cara berkunjung dan pembelian tiket, terutama untuk menonton teater musikal, akan diinformasikan lebih lanjut di akun media sosial acara tersebut.
Advertisement