Liputan6.com, Jakarta - Gunung Bukittunggul atau Bukit Tunggul merupakan sebuah gunung yang terdapat di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Bukittunggul memiliki ketinggian setinggi 2.212 mdpl.
Gunung ini merupakan salah-satu sisa dari hasil letusan besar Gunung Sunda Purba di Zaman Prasejarah. Gunung ini mempunyai kawasan hutan jenis Montane dan Submontane.
Baca Juga
Masih banyak hal mengenai Gunung Bukittunggul selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Bukittunggul yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.
Advertisement
1. Puncak Tertinggi Pegunungan Lembang
Gunung Bukittunggul adalah puncak tertinggi yang dimiliki Pegunungan Bandung Utara atau Pegunungan Lembang. Puncak-puncak yang lainnya dari pegunungan tersebut adalah Gunung Tangkuban Perahu (2.084 mdpl), Burangrang (2.064 mdpl), Sunda (1.859 mdpl), Putri (1.587 mdpl), Manglayang (1.818 mdpl), Cangah (1.659 mdpl), Aseupan (1.620 mdpl), dan Karamat (1.200 mdpl).
Dengan itu, Gunung Bukittunggul menjadi landmark utama jika dilihat dari bukit-bukit lain di kawasan Bandung. Lokasinya dapat dengan mudah dicapai dan didaki dalam perjalanan sehari dari Bandung atau bahkan Jakarta.
2. Titik Awal Pendakian
Mengutip dari laman Gunung Bagging, Minggu, 21 Juli 2024, Gunung Bukittunggul hanya berjarak sekitar 2,2 km lurus dari desa terdekat, yaitu Desa Pasir Angling, Cibodas, Lembang. Jika Anda berangkat dari Bandung sebelum fajar, Anda bisa kembali ke Dago saat makan siang.
Meskipun tidak ada pemandangan yang bisa dinikmati di puncak yang berhutan, perjalanan ini belum sepopuler sebagian besar puncak penting lainnya di sekitar Bandung, jadi jika Anda mencari kesunyian maka ini adalah pilihan yang tepat.
Â
3. Terdapat Situs Megalitikum
Terdapat situs megalitik di gunung ini, yaitu Situs Babalongan. Di situs tersebut terdapat bangunan punden berundak-undak yang berbentuk seperti kolam segi empat, di mana tempat ini diyakini sebagai tempat pemujaan pada zaman megalitik.
Uniknya, material bangunannya didominasi tanah dan kayu. Untuk nama babalongan diberikan oleh masyarakat sekitar yang menilai bangunan tersebut mirip dengan kolam ikan (balong dalam Bahasa Sunda).
4. Rute Pendakian
Untuk jalur pendakian pertama yaitu dari Kampung Pasir Angling. Untuk mencapai ujung jalan setapak yang paling populer di Kampung Pasir Angling memerlukan waktu sekitar satu jam dengan mobil atau sepeda motor dalam kondisi lalu lintas yang baik dari pusat kota Bandung.
Jika menggunakan angkutan umum dari Bandung, terdapat berbagai angkot dari stasiun kereta api ke Lembang lalu ke Cibodas, Maribaya, dan Suntenjaya. Anda akan berhenti di sebuah warung di ketinggian 1.439 mdpl dengan puncak berhutan Bukittunggul terlihat jelas tepat di depan timur laut. Sepeda motor adalah ide yang lebih baik karena tidak banyak ruang untuk parkir mobil di sini.
Advertisement
5. Ada Hubungannya dengan Legenda Sangkuriang
Tidak ada pos di jalur pendakian jika melewati Kampung Pasir Angling. Bahkan selama akhir pekan Anda tidak akan bertemu banyak pendaki lain atau melihat banyak sampah.
Jalurnya menanjak sebelum akhirnya mengarah ke punggung pohon pinus yang indah. Kemudian semakin curam setelah memasuki hutan asli.
Pendaki setidaknya membutuhkan waktu tidak lebih dari dua jam untuk mencapai puncak. Puncaknya sendiri biasa-biasa saja, beberapa area datar yang cocok untuk berkemah, beberapa tanaman raspberry liar, dan tidak banyak pemandangan.
Rupanya masih ada sisa-sisa fondasi candi Sunda kuno di sini. Seperti halnya Tangkuban Parahu, gunung ini konon memiliki arti penting dalam legenda Sangkuriang.
Kembali ke desa akan memakan waktu kurang dari 2 jam bagi pendaki yang bugar, atau Anda dapat melanjutkan perjalanan melewati titik tertinggi gunung dan turun ke arah tenggara menuju perkebunan besar Bukittunggul yang bahkan terdapat danau kecil atau kolam besar yang disebut Bukittunggul.
6. Alternatif Jalur Pendakian
Ada alternatif lain untuk mencapai puncak, yaitu lewat jalur Perkebunan Bukittunggul. Jalan menuju perkebunan Bukittungul berakhir sekitar 2 km di luar Cibodas di tanda Bukkittungul logam merah besar dan sebuah warung kecil.
Terdapat jalur pertanian yang mengarah ke atas bukit lurus ke depan. Anda juga dapat mengambil jalur di sebelah kiri dan mengikuti jalur sepanjang seratus meter.
Jangan mengambil jalan yang mengarah langsung ke desa kecil. Jika ragu, tanyakan penduduk setempat. Jalur pertanian ini cocok untuk kendaraan sepeda motor sehingga jika Anda dapat menemukan ojek (ojek) Anda akan dapat menghemat lebih dari satu jam berjalan melalui perkebunan.
Kemungkinan besar ada banyak pekerja pertanian yang bisa Anda minta bantuan. Dengan asumsi Anda tidak memiliki ojek untuk melewati perkebunan, maka dibutuhkan waktu sekitar dua jam untuk mencapai titik di mana Anda meninggalkan jalur pertanian dan melewati jalan curam dan banyak tanaman menuju puncak Bukittunggul.
Â
Advertisement