Liputan6.com, Jakarta Rambut yang sehat dan indah jadi dambaan setiap wanita. Namun, kenyataan seringkali berbeda dan harus menghadapi masalah rambut yang beraneka macam, seperti rambut bercabang. Rambut bercabang dapat menjadi masalah yang mengganggu penampilan dan juga tanda dari kondisi rambut yang kurang sehat. Untuk memahami lebih dalam mengenai masalah ini, penting untuk mengenali penyebab rambut bercabang.
Penyebab rambut bercabang terjadi karena berbagai faktor, mulai dari pola perawatan yang salah hingga paparan terhadap faktor lingkungan yang tidak sehat. Setelah mengetahui penyebabnya, kamu dapat lebih mudah mengambil langkah-langkah preventif dan perawatan yang sesuai untuk menjaga kesehatan rambut kamu dan terbebas dari masalah rambut bercabang.
Yuk kenali lebih lanjut mengenai penyebab rambut bercabang dan bagaimana cara mengatasinya untuk mempertahankan keindahan rambut kamu!
Advertisement
1. Menggosok Shampoo Sepanjang Rambut
Saat mencuci rambut, kebiasaan menggosokkan shampoo ke seluruh bagian rambut dari akar hingga ujung mungkin dilakukan dengan niat untuk membersihkan secara menyeluruh. Namun, tanpa disadari, tindakan ini dapat menyebabkan kerusakan pada kutikula rambut yang sehat. Ketika kutikula rusak atau terbuka karena penggunaan shampoo yang berlebihan, rambut menjadi lebih rentan terhadap kekeringan, kerapuhan, dan ujung bercabang.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengaplikasikan shampoo terutama di kulit kepala dan biarkan busa yang terbentuk membersihkan rambut saat dibilas untuk menjaga kesehatan kutikula rambut dan terbebas dari masalah rambut bercabang.
2. Tidak Menggunakan Kondisioner
Kondisioner sering kali dianggap sebagai langkah perawatan rambut yang tidak penting atau diabaikan oleh sebagian orang. Padahal, kondisioner memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan kelembapan alami rambut dan melindungi dari kerusakan setelah proses pencucian dan mencegah rambut bercabang. Tanpa kondisioner, rambut cenderung kehilangan kelembapannya lebih cepat, membuatnya rentan terhadap kekeringan, kerusakan, dan bercabang.
Dengan menggunakan kondisioner secara teratur setelah mencuci rambut, kamu tidak hanya memastikan rambut tetap lembut dan mudah diatur, tetapi juga memperkuat struktur rambut untuk menghadapi kerusakan yang mungkin timbul dari aktivitas sehari-hari.
3. Paparan Bahan Kimia Keras
Paparan bahan kimia keras seperti klorin di kolam renang atau bahan kimia dalam produk perawatan rambut dapat memberikan dampak negatif yang signifikan pada kesehatan rambut. Klorin, misalnya, digunakan untuk menjaga kebersihan kolam renang namun dapat menghilangkan minyak alami yang melindungi rambut. Hal ini menjadi penyebab rambut bercabang, rapuh, dan rentan terhadap kerusakan jangka panjang.
Selain itu, produk perawatan rambut yang mengandung bahan kimia keras atau polutan dari udara juga dapat menyebabkan kerusakan struktural pada rambut, mengurangi kelembapan alami, dan memperburuk kondisi rambut secara keseluruhan.
4. Menggosok Rambut dengan Handuk
Menggosok rambut dengan handuk setelah mencuci dapat memberikan tekanan mekanis yang berpotensi menjadi penyebab rambut bercabang. Ujung rambut yang bercabang seringkali terjadi akibat langsung dari tekanan berlebih yang diterapkan pada saat mengeringkan rambut dengan handuk. Karena ujung rambut tidak dilindungi oleh kulit kepala seperti bagian akar, mereka lebih rentan terhadap kerusakan dan kehilangan kelembapan.
Untuk menghindari kerusakan ini, disarankan untuk mengeringkan rambut dengan menepuk-nepuk lembut menggunakan handuk atau menggunakan kain microfiber yang lebih lembut dan menyerap air lebih efektif.
Advertisement
5. Menyisir Rambut Basah
Rambut basah memiliki kelembutan yang lebih tinggi namun juga lebih rentan terhadap kerusakan saat disisir. Menyisir rambut basah dengan terlalu agresif atau menggunakan alat yang tidak tepat dapat menjadi penyebab rambut bercabang. Ujung rambut yang bercabang dapat merusak penampilan rambut secara keseluruhan dan memperburuk kondisi rambut jika tidak ditangani dengan baik.
Untuk mengurangi risiko kerusakan, disarankan untuk menggunakan sisir bergigi jarang atau jari-jari kamu untuk mengurai rambut basah secara lembut. Hindari menarik atau menggosok rambut dengan keras untuk menjaga integritas kutikula dan kelembapan alami rambut.
6. Penggunaan Alat Panas Berlebihan
Penggunaan alat pemanas seperti blow dryer, catokan, atau curling iron secara berlebihan dan pada suhu tinggi dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada rambut. Alat-alat ini bekerja dengan menguapkan kelembapan alami dari batang rambut, yang esensial untuk menjaga elastisitas dan kekuatan rambut. Ketika rambut kehilangan kelembapan, ia menjadi kering, rapuh, dan lebih rentan terhadap patah serta ujung bercabang.
Untuk meminimalkan risiko ini, batasi frekuensi penggunaan alat pemanas dan selalu aplikasikan pelindung panas sebelum melakukan penataan dengan alat panas. Pelindung panas menciptakan lapisan pelindung antara rambut dan suhu tinggi, membantu menjaga kelembapan rambut, mencegah rambut bercabang serta mengurangi risiko kerusakan.
7. Aplikasi Produk Styling yang Tahan Lama
Produk penataan rambut yang dirancang untuk memberikan gaya yang tahan lama sering mengandung bahan kimia yang dapat menghilangkan kelembapan alami rambut dan membuatnya kering. Misalnya, hairspray, gel, dan mousse yang mengandung alkohol atau bahan pengering lainnya dapat menyebabkan rambut kehilangan kelembapannya dan menjadi rapuh, yang pada akhirnya menjadi bercabang.
Untuk menghindari hal ini, pilih produk styling yang mengandung bahan-bahan pelembap atau ramah rambut, dan gunakan produk-produk tersebut secukupnya. Memberi rambut waktu untuk bernapas dari produk styling juga penting untuk menjaga kesehatan rambut dalam jangka panjang.
8. Penggunaan Ekstensi dan Weaving
Ekstensi dan weaves bisa memberikan tampilan rambut yang lebih panjang dan tebal, namun jika tidak dipasang dan dirawat dengan benar, mereka bisa menyebabkan kerusakan signifikan pada rambut asli. Ekstensi yang terlalu berat atau dipasang terlalu kencang dapat menarik rambut asli dan menyebabkan ketegangan berlebih, yang dapat mengakibatkan rambut patah atau bahkan rontok.
Untuk mencegah kerusakan, pastikan ekstensi dipasang oleh profesional yang berpengalaman dan tidak menambah beban berlebih pada rambut. Selain itu, penting untuk merawat rambut asli dengan perawatan yang tepat dan memberi waktu istirahat antara penggunaan ekstensi atau weaves untuk memulihkan kesehatan rambut.
9. Mengikat Rambut Terlalu Kencang
Gaya rambut seperti kuncir kuda, sanggul, atau kepang yang terlalu ketat dapat memberikan tekanan berlebih pada batang rambut, yang menjadi salah satu penyebab rambut bercabang. Ketegangan yang dihasilkan dari ikatan yang terlalu kencang dapat menarik rambut dari akar, menyebabkan kerusakan pada folikel rambut, dan meningkatkan risiko rambut patah.
Untuk melindungi rambut dari kerusakan ini, gunakan ikat rambut yang lembut, seperti scrunchie atau ikat rambut berbahan elastis yang tidak menarik rambut terlalu keras. Hindari juga mengikat rambut terlalu kencang dan berikan rambut istirahat dari gaya yang ketat untuk mengurangi tekanan dan stres pada batang rambut.
Advertisement
10. Perawatan Rambut Profesional
Proses perawatan rambut profesional seperti pengeritingan, pewarnaan, atau pelurusan kimia sering kali melibatkan penggunaan bahan kimia yang keras yang dapat merusak struktur rambut secara signifikan. Bahan kimia ini dapat mengubah protein alami rambut, membuatnya lebih lemah dan rentan terhadap kerusakan seperti ujung bercabang dan kekeringan.
Untuk meminimalkan dampak negatif, batasi frekuensi perawatan kimia dan pilih metode yang lebih ramah rambut, seperti pewarnaan bebas amonia atau pelurusan tanpa formaldehida. Menjaga keseimbangan antara perawatan kimia dan perawatan yang lembut akan membantu menjaga kekuatan dan kesehatan rambut, serta mengurangi risiko kerusakan yang serius.
Itulah 10 penyebab rambut bercabang serta solusi yang bisa kamu terapkan. Dengan perawatan rambut yang tepat dan konsisten, kamu dapat menjaga rambut tetap sehat dan indah.
(*)