Liputan6.com, Jakarta - Menginjak tahun ke-11, Pocari Sweat Run Indonesia 2024 tuntas digelar dengan diikuti 42.008 pelari. Jumlah tersebut naik lebih dari 50 persen dari penyelenggaraan sebelumnya, terbagi menjadi 15.817 orang secara offline di Bandung dan 26.191 orang secara virtual dari Sabang sampai Merauke.Â
"Pertumbuhan signifikan lebih dari 50 persen dikontribusi dari pelari yang tidak hanya berasal dari kota-kota besar, tapi termasuk secondary dan third cities," ujar Puspita Winawati, Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Senin (22/7/2024).
Tidak hanya berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat, ajang tersebut juga memajukan pariwisata dan menggerakkan perekonomian Jawa Barat. Pasalnya, 77 persen peserta berasal dari luar kota Bandung.
Advertisement
"Dampak positif dengan pergerakan roda ekonomi melalui pariwisata tercipta dengan penambahan jumlah hari event menjadi dua hari serta dukungan anggota keluarga yang biasanya juga turut serta menemani pelari ke Bandung," kata Bey Machmudin, Penjabat Gubernur Jawa Barat.
Raffi Ahmad ikut serta dalam ajang tersebut di kategori half marathon. Presenter itu mengaku senang berlari di Bandung yang merupakan kampung halamannya.
"Buat saya, Bandung selalu terasa spesial karena saya tumbuh besar di Bandung dan seperti nostalgia. Saya mulai lari 10K di POCARI SWEAT Run tahun lalu, sekarang saya half marathon," ujarnya.
Ia mengatakan kebiasaannya berlari telah menginspirasi anggota keluarganya yang lain, termasuk Nagita Slavina. "Tahun ini, Gigi lari 10K, dan Caca Tengker half marathon," kata Raffi.
Bandung Marathon Jadi Sport Tourism Andalan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa gelaran yang juga dikenal Bandung Marathon masuk dalam kategori sport tourism. Ia menilai, ajang tersebut bisa mendatangkan pemasukan ke negara hampir dua kali lipat dari pariwisata jalur jasa.
"Kami sudah menghitung sport tourism itu hampir dua kali lipat spending (wisatawan) dari pariwisata mancanegara yang masuk ke jalur biasa," kata Sandiaga di Gedung Sate Bandung, dikutip dari Antara.
Ia mengatakan jika Indonesia bisa menambahkan lebih banyak aspek sport tourism, kualitas wisatawan juga akan meningkat, mengingat wisatawan kategori ini akan tinggal lebih lama dan pengeluaran wisatawan itu juga akan lebih banyak pada ekonomi lokal.
"Biasanya, spending dari wisatawan mancanegara itu 1.500 dolar AS per kunjungan, tapi kalau sport tourism mereka bisa spending sampai 3.000 dolar AS, atau sekitar Rp45 juta per kunjungan ke Indonesia jadi dua kali lipat, dan inilah yang kita kejar," ujar pria yang akrab disapa Sandi ini.
Advertisement
Didorong Jadi Bagian World Major Marathon
Ia menyebut hal itu merupakan sport tourism. Ia mendorong agar berbagai wilayah menggelar kegiatan tersebut dengan jenis olahraga berbeda yang diminati oleh para penggiat olahraga mancanegara. "Selain lari, ada olahraga sepeda, renang perairan terbuka, triathlon dan otomotif, serta ada beberapa kegiatan olahraga yang berkaitan dengan trail run, itu banyak peminatnya," tutur Sandi.
Sandiaga berharap Bandung Marathon bisa bersanding dengan Tokyo dan Boston di level World Major Marathon, mengingat Bandung sebagai lokasinya memiliki suasana dan sejarah yang panjang untuk itu. "Pengen levelnya naik sih, siapa tahu bisa gabung ke World Major Marathon seperti Tokyo Marathon, Boston, dan New York, karena Bandung cuacanya sangat nyaman dan ini sejarahnya sangat panjang," katanya.​​​​​​​
Sandi turut ambil bagian dalam ajang Pocari Sweat Run Bandung 2024 hari kedua, Minggu, dalam kategori 10K. ​​​​​​​Bersama 15 ribu peserta lainnya, Sandiaga memulai Bandung Marathon ini, dari Gedung Sate melewati beberapa jalan protokol di Kota Bandung seperti Jalan Supratman, Jalan Terusan Jakarta, Jalan Ibrahim Adjie, Jalan Asia Afrika, Jalan Riau, Jalan Diponegoro dan finish kembali di Gedung Sate.
POCARI SWEAT Run Indonesia 2024 didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung, serta dukungan para sponsor: Jenius, 2XU, Garuda Indonesia, Blibli, Astra Life, Asics, MS GLOW FOR MEN, Vaseline, Pertamina, Salonpas Let’s Move, Garmin, Mercedes-Benz, Plataran Indonesia, Mayapada Hospital, Siloam Hospitals, Kahf, Bluebird, Rexona, Santika Indonesia Hotels & Resorts, Alfamart, Sunpride, Shokz, SOYJOY, Daikin, ORONAMIN C, Telkomsel Halo, Stella Air Freshener, Honda, Kiara Artha Park, Lintas Mediatama, FotoYu, dan ByeBye-FEVER.
Â